Pembuatan Algoritma Dasar Penyandian Sederhana untuk Pesan Ter-enkripsi
Penulis : S.N.M.P. Simamora
Mitanews.co.id ||
Pentingnya pesan yang dikirimkan melalui koneksi internet harus diamankan mengingat berbagai tindakan percobaan serangan untuk menyadap (interception), menghalangi pengiriman (interruption), mengubah isi pesan (modification); bahkan lebih ekstrimnya merusak isi pesan (fabrication). Metode untuk mengamankan isi pesan dikembangkan dalam bidang khusus yang disebut cryptography; perbedaannya dengan cryptanalysis yakni studi untuk memecahkan/membongkar prosedur pengamanan yang dibuat pada cryptography.
Beberapa layanan Teknologi Informasi yang umum dilakukan percobaan serangan seperti: email, berbagai layanan bentuk chat, id-user akun, password akun, kode PIN, dan isi-an/record di database. Bila berbagai layanan ini terbatas dalam data digital format teks, maka ada yang lebih kompleks lagi yakni: gambar (images, photo, pictures), suara (audio, speech, sound); atau video (gabungan moving-image dan audio).
Misalkan akan dilakukan pengamanan pada sebuah isi chat yakni: “mari bertemu jam 10 pagi di RM sejati”. Apabila pesan-asli (plain-text) ini akan ditransformasi (encrypted) ke bentuk aman (chiper-text) menggunakan algoritma penyandian sederhana dengan cara mengganti setiap karakter pada plain-text dengan karakter terkodekan dengan standar pengkode (disebut Standar pengkode alpha-beta) seperti ditunjukkan pada Gambar 1.
Setelah ditransformasi berdasar Standar pengkode alpha-beta, maka diperoleh chiper-text adalah mari bertemu jam 10 pagi di RM sejati. Bila dilakukan metode cryptanalysis untuk membongkar chiper-text ini dengan tujuan plain-text bisa diketahui, membutuhkan analisis dan waktu; tergantung semakin sederhana standar pengkode yang digunakan maka semakin cepat plain-text dapat ditebak.
Untuk memudahkan melakukan transformasi plain-text ke chiper-text; demikian juga sebaliknya, khusus untuk algoritma dasar penyandian sederhana dengan menggunakan standar pengkode alpha-beta dapat dibantu dengan penggunaan app.Microsoft Excel.
Langkah-1: tentukan kalimat yang akan dienkripsi, mis: “skandal ijazah beruang”; lalu konfigurasi cell/sheet pada Excel mis: B2-G2, lalu buatkan juga baris yang sama di bawahnya
Langkah-2: block sheet pada plain-text lalu arahkan cursor pada sudut kanan bawah kotak plain-text sampai berubah bentuk cursor dari anak-panah menjadi tanda-tambah, lalu tarik sampai kotak di bawahnya (chiper-text)
Langkah-3: klik pada baris-kolom chiper-text dan pilih jenis font Symbol, maka hasil transformasi dari plain-text ke chiper-text sudah berhasil diperoleh
Diperoleh hasil proses enkripsi untuk plain-text: skandal ijazah beruang adalah chiper-text: skandal ijazah beruang ; penerapan ini bisa dilakukan untuk berbagai keperluan seperti memberikan kode rahasia kepada pihak lain misalkan menginformasikan bila terjadi tindak kejahatan tertentu atau informasi penting terkait bila ingin menghindari beberapa pihak suspect sebagai terduga pelaku.
Beberapa model sejenis sudah digunakan sejak zaman era PD-II atau kekaisaran Romawi, seperti: Model Caesar-chiper keys dan ROT-13; atau model transformasi ke grafis-teks seperti ditunjukkan pada Gambar 5. Dan dengan cara yang sama menggunakan app.Excel dapat dibuatkan model transformasi berbasis otomata untuk melakukan proses cryptanalysis.
Misalkan ada sebuah kode rahasia yang akan dilakukan proses cryptanalysis yakni: D§$É$§" ; sehingga bila dilakukan proses dekripsi berdasar Gambar 5 bahwa diperoleh plain-text adalah lakukan. Demikian algoritma dasar penyandian sederhana untuk pesan ter-enkripsi dapat dimanfaatkan untuk bertukar pesan penting untuk tujuan; misalkan tindakan penegakan hukum atau membongkar sebuah tindak pidana.(Dosen Institut Digital Ekonomi LPKIA, Bandung. Alumni Dept. Elektroteknik, ITB Bandung)***
Baca Juga :
Wali Kota Sibolga Hadiri Penandatanganan MoU Program MBG antara Badan Gizi Nasional dan Pemda se-Sumut