Pernyataan Dirut Bank Sumut Dukung Visi Misi Gubernur, Pengamat Angkat Jempol
MEDAN.Mitanews.co.id ||
Keberanian Direktur Utama Bank Sumut, Babay Parid Wazdi, dalam menawarkan pinjaman daerah sebesar Rp4-5 triliun total untuk propinsi dan kabupaten kota guna mendukung kolaborasi visi dan misi Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) terpilih, Muhammad Bobby Afif Nasution, mendapat acungan jempol sejumlah pengamat ekonomi.
Mereka menilai bahwa pernyataan tersebut bukan sekadar komitmen bisnis, tetapi juga merupakan bentuk garansi bahwa neraca keuangan Bank Sumut dalam kondisi sehat dan siap menopang pembangunan daerah.
Sejumlah pengamat ekonomi menilai bahwa pernyataan Babay Parid menegaskan keyakinannya terhadap stabilitas keuangan Bank Sumut.
Dalam dunia perbankan, menawarkan pinjaman dalam jumlah besar kepada pemerintah daerah bukanlah hal yang bisa dilakukan sembarangan tanpa perhitungan matang terhadap likuiditas dan manajemen risiko. Jika Bank Sumut tidak memiliki fondasi keuangan yang kokoh, mustahil bagi seorang direktur utama untuk memberikan jaminan kesiapan dana sebesar itu.
“Langkah Dirut Bank Sumut ini cukup berani dan menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi. Ini bukan sekadar wacana, tetapi sebuah sinyal kuat bahwa kondisi keuangan bank sehat dan memiliki kapasitas yang cukup untuk mendukung pembangunan di Sumatera Utara,” ujar seorang pengamat alumni USU Lifia.
Menurutnya, perbankan daerah seperti Bank Sumut memang memiliki peran strategis dalam pembangunan, terutama di tengah keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Dengan memberikan fasilitas pinjaman daerah, Bank Sumut tidak hanya berfungsi sebagai institusi keuangan, tetapi juga sebagai mitra utama dalam realisasi program pembangunan yang diusung gubernur terpilih.
*Dukungan Penuh terhadap Visi Misi Bobby Nasution*
Komitmen Bank Sumut dalam menyalurkan pinjaman daerah juga menggambarkan dukungan penuh terhadap kepemimpinan Bobby Nasution.
Dengan menjadikan program pinjaman daerah sebagai salah satu instrumen percepatan pembangunan, Bank Sumut memastikan bahwa berbagai sektor strategis, seperti infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan pertanian, dapat memperoleh tambahan pendanaan yang dibutuhkan.
Babay Parid sendiri menegaskan bahwa skema pinjaman daerah ini sudah terbukti berhasil di beberapa kabupaten di Sumut. Ia menyebut bahwa proyek-proyek yang didanai melalui pinjaman tersebut telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), serta telah lunas pada akhir Desember 2024 tanpa kendala berarti.
“Kami ingin memastikan bahwa keterbatasan APBD tidak menjadi penghambat bagi pembangunan. Dengan adanya pinjaman daerah, proyek-proyek prioritas dapat direalisasikan lebih cepat dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Babay Parid dalam Public Expose Bank Sumut.
*Tanda Kesiapan Bank Sumut sebagai Pilar Keuangan Daerah*
Selain sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintahan Bobby Nasution, pernyataan Dirut Bank Sumut ini juga dapat dibaca sebagai sinyal bahwa selama kepemimpinannya, Bank Sumut telah berada dalam kondisi keuangan yang stabil.
Dalam beberapa tahun terakhir, Bank Sumut telah mengalami pertumbuhan positif, baik dari sisi aset, profitabilitas, maupun rasio keuangan lainnya. Dengan kesiapan menyalurkan pinjaman dalam jumlah besar, Bank Sumut menunjukkan bahwa mereka memiliki kapasitas pendanaan yang cukup kuat dan dapat berinteraksi langsung dengan kebijakan ekonomi daerah.
Pengamat ekonomi lainnya menambahkan bahwa jika Bank Sumut benar-benar mampu menyalurkan pinjaman daerah dengan skala besar tanpa mengorbankan stabilitas keuangan, maka ini akan menjadi bukti bahwa sistem manajemen risiko bank telah berjalan dengan baik.
“Bank daerah yang berani menawarkan pinjaman dalam jumlah besar umumnya telah memiliki skema mitigasi risiko yang solid. Jika tidak, maka pernyataan semacam ini bisa berisiko bagi kepercayaan publik terhadap bank tersebut,” jelasnya.
*Kolaborasi dan Kepercayaan Publik*
Dukungan penuh Bank Sumut terhadap program Bobby Nasution juga bisa diartikan sebagai strategi membangun kolaborasi antara pemerintah daerah dan sektor perbankan.
Kepercayaan yang diberikan oleh Bank Sumut kepada gubernur terpilih dapat menciptakan hubungan yang lebih erat antara dunia perbankan dan pemerintahan, sehingga memudahkan implementasi kebijakan ekonomi yang pro-rakyat.
Di sisi lain, masyarakat juga akan melihat bahwa Bank Sumut tidak hanya berfungsi sebagai penyedia layanan keuangan, tetapi juga sebagai institusi yang aktif berperan dalam pembangunan daerah. Dengan memastikan bahwa dana yang disalurkan tepat sasaran dan digunakan untuk sektor-sektor prioritas, Bank Sumut dapat semakin memperkuat posisinya sebagai bank pembangunan daerah yang kredibel.
Keberanian Dirut Bank Sumut dalam memberikan garansi kesiapan keuangan untuk mendukung visi dan misi Bobby Nasution menjadi sinyal positif bagi arah pembangunan Sumatera Utara. Langkah ini tidak hanya mencerminkan optimisme terhadap stabilitas keuangan Bank Sumut, tetapi juga memperkuat posisi bank sebagai pilar utama dalam pembangunan daerah.
Dengan likuiditas yang terjaga, strategi mitigasi risiko yang matang, serta dukungan penuh terhadap kebijakan gubernur terpilih, Bank Sumut menunjukkan bahwa mereka siap menjadi mitra strategis dalam mewujudkan Sumatera Utara yang lebih maju dan sejahtera di bawah kepemimpinan Bobby Nasution.(Zulfikar Tanjung)***
Baca Juga :
Seribuan Warga Meriahkan Minggu Bugar Disporasu dan KORMI