Pjs. Bupati Sergai Tinjau Tanggul Jebol di Sungai Sei Putih
SERGAI.Mitanews.co.id ||
Curah hujan tinggi yang melanda beberapa wilayah Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) menyebabkan debit air Sungai Sei Putih di Kecamatan Sei Bamban meningkat drastis.Hal ini mengakibatkan dua titik tanggul jebol.
Merespons cepat hal tersebut, Penjabat sementara (Pjs.) Bupati Sergai H. Parlindungan Pane, SH, M.Si, didampingi Camat Sei Bamban, Doni Salfaria Simarmata, M.Si, jajaran Dinas PUTR dan pihak BWS serta Forkopimcam turun langsung meninjau lokasi.
Pjs. Bupati Sergai , Sabtu (19/10/2024) lewat pesan WhatsApp menyampaikan bahwa pada hari Rabu 16 Oktober 2024 kemarin meninjau lokadi tanggul yang jebol.
Ia menyampaikan pentingnya masyarakat berperan aktif dalam menghadapi cuaca ekstrem yang kerap terjadi belakangan ini. Ia mengimbau masyarakat untuk menghidupkan kembali budaya gotong royong sebagai langkah preventif.
“Di tengah cuaca ekstrem seperti sekarang, kita harus kembali menggalakkan gotong royong. Dengan bersama-sama menjaga lingkungan dan ikut serta membantu perbaikan tanggul, kita bisa meminimalisir dampak bencana,” ujar Parlindungan Pane.
Kemudian, Pjs. Bupati Parlindungan Pane juga menyampaikan rencana jangka panjang untuk memperkuat tanggul di sepanjang Sungai Sei Putih. Ia menjelaskan bahwa Pemkab Sergai telah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II agar tahun depan dilakukan pembangunan bronjong di sekitar tanggul yang rawan jebol.
“Kami sedang mengupayakan melalui BWSS II agar tahun depan bronjong dibangun di beberapa titik rawan di sepanjang Sungai Sei Putih. Ini akan memperkuat tanggul dan mencegah kerusakan lebih lanjut,” tambahnya.
Ia juga menginformasikan saat ini proses perbaikan darurat tanggul yang jebol telah selesai. Rehabilitasi tanggul di Desa Suka Damai, Kecamatan Sei Bamban, yang juga terdampak kenaikan debit air, akan segera dilanjutkan oleh pihak terkait.
“Dalam laporan terbaru yang kami terima terkait tanggul jebol di Kabupaten Sergai, rehabilitasi tanggul menjadi tanggung jawab bersama antara BWSS II dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Sergai", bilang Pane.
"Beberapa sungai yang mengalami kerusakan tanggul akibat curah hujan tinggi, seperti Sungai Sibarau, Sungai Putih, Sungai Martebing, Sungai Padang, dan Sungai Bahilang, telah mendapatkan penanganan baik oleh BWSS II maupun Dinas PUTR dengan dukungan Forum TJSLP (Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan),” jelas Parlindungan Pane.
Masih lanjut Pjs. Bupati Sergai, salah satu sungai yang terdampak cukup parah adalah Sungai Sibarau, yang melintasi Desa Meriah Padang di Kecamatan Tebing Tinggi dan Desa Simalas di Kecamatan Sipispis.
Di wilayah ini, dua titik tanggul sepanjang 25 meter jebol akibat derasnya aliran air. BWSS II mengambil langkah cepat dengan mengerahkan excavator untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Proses rehabilitasi di kedua desa tersebut telah selesai.
Di Sungai Sei Putih sendiri, selain tanggul jebol di Dusun 3, Desa Belutu, yang sepanjang 15 meter, daerah terdampak lainnya meliputi Desa Bakaran Batu. BWSS II kembali menjadi pihak yang bertanggung jawab dalam rehabilitasi dan per hari ini prosesnya telah rampung.
Sementara itu, di Sungai Martebing, Desa Suka Damai, juga terjadi jebolnya tanggul sepanjang 15 meter yang saat ini tengah dalam tahap rehabilitasi. Tidak hanya di wilayah tersebut, Sungai Padang yang mengalir melalui Desa Bandar Tengah dan Desa Juhar di Kecamatan Bandar Khalifah juga mengalami kerusakan.
Tiga titik tanggul di sungai tersebut mengalami kerusakan dan saat ini dalam tahap perbaikan oleh Dinas PUTR dan Forum TJSLP dengan dukungan alat berat excavator.
Di Sungai Bahilang tanggul sepanjang total 56 meter yang tersebar di tujuh titik di Desa Penggalian dan Desa Sibulan, Kecamatan Tebing Syahbandar, juga telah ditangani oleh Dinas PUTR dan Forum TJSLP.
Terakhir, Parlindungan Pane menegaskan penanganan tanggul jebol ini menunjukkan adanya kolaborasi yang kuat antara BWSS II, Dinas PUTR Kabupaten Sergai, dan Forum TJSLP.
“Pemkab Sergai juga terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan bahwa seluruh sungai di wilayah tersebut dapat terjaga dengan baik. Hal ini demi menghindari potensi bencana yang lebih besar,” tandasnya. (mn.44)***