oleh

Polres Sibolga Bersama Tim SAR Gabungan Kembali Temukan 4 Korban Meninggal Dunia Dari Timbunan Longsor di Jalan Murai

-Daerah-76 views

Polres Sibolga Bersama Tim SAR Gabungan Kembali Temukan 4 Korban Meninggal Dunia Dari Timbunan Longsor di Jalan Murai

SIBOLGA.Mitanews.co.id ||


Upaya penanganan bencana tanah longsor akibat curah hujan ekstrem yang melanda wilayah hukum Polres Sibolga telah memasuki hari ke-9, pada Rabu (3/12/3025).

Hujan deras berkepanjangan sejak akhir November menyebabkan 18 titik longsor tersebar di empat kecamatan di Kota Sibolga dengan dampak kerusakan luas, dan korban jiwa puluhan orang, serta ribuan warga terpaksa mengungsi.

Polres Sibolga merilis data terbaru terkait lokasi terdampak. Sebanyak 18 titik longsor tercatat, dengan tingkat kerusakan bervariasi.

Lokasi dengan korban jiwa terbanyak berada di Jalan Murai Ujung, Kelurahan Aek Manis, Kecamatan Sibolga Selatan, di mana 43 warga tertimbun. Sebanyak 42 orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan 1 orang masih hilang atas nama Rukyat Malau.

Untuk identitas para korban telah terdata lengkap, termasuk balita, anak-anak, dan ibu rumah tangga.

Longsor juga merenggut nyawa warga di beberapa titik lain, seperti Tangga Seratus Cafe Rumah Uci, belakang Masjid Budi Sehati, depan STPS Sibolga, belakang SMP Negeri 5, sekitar Gereja GKII, yang berlokasi di Tapian, serta belakang Aula HKBP Sibolga.

Berdasarkan data Polres Sibolga, total korban jiwa sebanyak 55 orang. Untuk korban meninggal dunia yang sudah ditemukan sebanyak 52 orang, dan korban yang belum ditemukan sebanyak 3 orang, serta korban luka-luka Nihil, karena semua korban luka yang terjadi pada awal kejadian telah dinyatakan sembuh. Sedangkan total rumah yang rusak berat akibat bencana tersebut sebanyak 231 unit.

Ratusan bangunan dan fasilitas turut terdampak, termasuk rumah warga, kafe, bengkel, hingga sebuah kolam renang.

Bencana ini juga memicu kerusakan infrastruktur kota. Hingga hari ini, akses internet dan sinyal komunikasi mengalami gangguan. Bahkan listrik PLN juga padam di sejumlah wilayah, serta air PDAM juga tidak mengalir akibat kerusakan instalasi dan jaringan distribusi.

Kondisi ini menyulitkan komunikasi warga, termasuk dalam proses pencarian keluarga. Kemudian, sebanyak 2.272 warga yang terdampak terpaksa mengungsi.

Polres Sibolga bersama pemerintah dan instansi terkait telah mendirikan sejumlah posko di berbagai titik, diantaranya:

* Aula HKBP Sibolga Julu (700 orang)

* SD 081224 dan TK Pembina Sibolga (291 orang)

* Kantor Camat Sibolga Utara (80 orang)

* Masjid Budi Sehati (78 orang)

* Masjid Istiqomah Aek Manis (200 orang)

* SMP Negeri 5 Sibolga (400 orang)

* SD 081238 Aek Manis (150 orang)

* serta Posko pengungsian lain di rumah warga, masjid, gereja, dan mushola

Sedangkan untuk Posko Terpadu yang berada di Gedung Nasional sendiri tercatat nihil pengungsi.

Tim gabungan yang terdiri dari Polres Sibolga, BKO Brimob Polda Sumut, BKO Baharkam Polri, Kodim 0211/TT, BPBD, Satpol PP, Dinas PU, Dinas Kesehatan, dan instansi terkait masih terus berjibaku melakukan pencarian korban.

Pada hari Rabu (3/12/2025), Tim SAR Gabungan kembali berhasil menemukan beberapa korban tambahan dalam keadaan meninggal dunia, yaitu:

1. Yusuf (6), warga Jalan Murai.

2. Masdani Br. Manalu (56), warga Jalan Murai.

3. Kristina Bulolo (28), warga Gg. Perjuangan

4. Faano Gulo (37), warga Gg. Perjuangan

Evakuasi para korban dilakukan menggunakan ambulans dari Dinas Kesehatan Sibolga menuju RS Metta Medika Sibolga dan juga RSUD Dr. FL. Tobing Sibolga.

Proses pencarian resmi dihentikan sementara pada pukul 19.00 WIB dan akan dilanjutkan kembali esok hari pada Kamis (4/12/2025) mulai pukul 07.00 WIB, menyesuaikan kondisi cuaca.

Selain melakukan pencarian dan evakuasi, Polres Sibolga bersama Pemerintah juga mendirikan posko dan tenda pengungsian di berbagai titik, serta menghimbau warga untuk tidak kembali ke rumah masing-masing yang berada di lereng bukit atau daerah rawan longsor.

Kemudian, Polres Sibolga bersama Tim SAR Gabungan Melakukan pembersihan material longsor bersama instansi terkait.

Selanjutnya, Pemerintah juga membangun jaringan satelit Starlink untuk mengatasi gangguan komunikasi, serta mengaktifkan Hotline Tanggap Bencana di nomor *0811-6520-041*.

Hotline ini digunakan untuk membantu warga mencari informasi mengenai keluarga maupun kebutuhan lainnya terkait bencana yang terjadi.

Hingga berita ini diterbitkan, hujan kembali turun pada malam hari dan dikhawatirkan dapat memicu longsor susulan.

Tim SAR Gabungan mengimbau warga agar tetap berada di lokasi pengungsian sampai kondisi benar-benar dinyatakan aman oleh tim SAR gabungan.(MN.16)***

Baca Juga :
Menteri Pertanian Pastikan Sawah Warga Yang Rusak Akan Diperbaiki Seperti Semula Sebelum Diserahkan Kepada Pemiliknya

News Feed