Religius dan Khusyuk Menyatu dalam Malam Haflah Qur’an dan Berinai Putri Bupati Batubara Dihadiri Sejumlah Ulama
MEDAN.Mitanews.co.id ||
Suasana religius yang sangat Islami terasa kuat dan menyentuh hati dalam acara Haflah Qur’an, Tausyiah, dan Malam Berinai yang digelar dengan khidmat dan penuh nuansa spiritual pada Jumat malam, 13 Juni 2025, di Komplek Johor Indah Permai I, Medan. Acara yang berlangsung di kediaman Bupati Batubara, H. Baharuddin Siagian, SH, M.Si, ini merupakan bagian dari rangkaian prosesi keagamaan dan adat menjelang pernikahan putri keduanya, Luthfa Taqwima Siagian, SH, yang akan melangsungkan akad dan resepsi pada Minggu, 15 Juni 2025.
Tampak hadir dalam acara ini Wakil Bupati Batubara Syafrizal, SE, MAP, para pejabat Pemkab Batubara dan Pemprov Sumatera Utara, tokoh-tokoh ulama, pemuka masyarakat, keluarga besar, warga komplek, jamaah masjid setempat, serta sahabat dan kerabat yang datang dari berbagai penjuru.
Haflah Qur’an yang Menyejukkan Jiwa
Puncak kekhusyukan menyelimuti halaman rumah ketika lantunan ayat suci Al-Qur’an menggema merdu dan dalam. Suara para qari internasional seperti H. Ahmad Muhajir, S.Pdi, H. Ja'far Hasibuan, S.Pdi, dan H. Mad Kasad Lubis, S.Pdi menyayat relung hati para hadirin. Setiap tilawah yang disampaikan menyatu dalam semesta dzikir dan kekhusyukan, membuat banyak tamu larut dalam suasana batin yang syahdu.
Lantunan ayat-ayat suci bukan hanya memperindah malam itu, namun menjadi pelita doa dan harapan, bahwa rumah tangga yang akan dibangun Luthfa Taqwima bersama calon suaminya kelak akan diberkahi dan dilimpahi sakinah, mawaddah, wa rahmah.
Menguatkan momen spiritual tersebut, hadir Ustadz Abdil Muhadhir Ritonga, S.PdI yang menyampaikan tausyiah penuh hikmah. Dalam ceramahnya, beliau menekankan pentingnya membangun rumah tangga yang berpijak pada nilai-nilai agama, menjunjung akhlak mulia, serta menjadikan Al-Qur’an dan sunnah sebagai pedoman dalam setiap langkah keluarga.
Tausyiah yang disampaikan dengan bahasa lembut dan menyentuh ini, tak hanya menjadi bekal spiritual bagi calon mempelai, tapi juga menjadi refleksi bagi seluruh yang hadir untuk terus memperbaiki dan memperkuat nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Doa dan Burdah Menyemarakkan Malam Berinai
Sebagai penutup, Ustadz H. Al Azhari Al Pagurawani memimpin doa dengan penuh penghayatan. Suasana hening dan penuh khidmat menyertai setiap kalimat doa yang dipanjatkan. Banyak mata yang tampak berkaca-kaca, menyatu dalam permohonan kepada Sang Khalik agar diberi kelancaran, keberkahan, dan kebahagiaan dalam prosesi pernikahan yang akan datang.
Setelah doa, suasana berubah menjadi lebih hangat dan semarak namun tetap dalam bingkai religius saat grup Burdah Tunas Muda dari Kabupaten Labuhanbatu tampil membawakan syair-syair pujian kepada Rasulullah SAW. Iringan rebana dan lantunan shalawat menambah syahdunya malam, membuat acara Malam Berinai menjadi momen yang tak sekadar tradisi, tapi juga sarat makna dan spiritualitas.
Penghormatan pada Tradisi dan Keimanan
Acara ini bukan hanya menjadi perwujudan cinta orang tua terhadap anak dalam menyambut pernikahan, tetapi juga simbol penghormatan terhadap tradisi dan keimanan. Dalam balutan adat dan nuansa Islami yang kental, Baharuddin Siagian yang malam itu berbusana adat Melayu dan istri, Henny Heridawaty Pohan, SH, memperlihatkan bagaimana nilai-nilai religius dapat hadir menyatu dengan kebudayaan secara harmonis.
Malam itu, suasana tak sekadar menjadi saksi sebuah hajatan keluarga pejabat daerah. Ia menjadi titik pertemuan antara iman, cinta, dan tradisi yang dirajut dalam irama keindahan Islam. Haflah Qur’an, Tausyiah, dan Burdah bukan hanya hiburan rohani — tetapi pelajaran, pesan, dan jejak kebaikan untuk generasi penerus.(MN.01)***
Baca Juga :
Dua Pemuda Asal Sunggal Diringkus Satresnarkoba Polres Binjai