oleh

Reses Anggota DPRD Tapsel, Syahrul Pasaribu: Pejabat Publik Harus Melayani

-Daerah-3,054 views

Tapsel.MitaNews.co.id | Tokoh Masyarakat (Tomas) Sumatera Utara (Sumut) H. Syahrul M. Pasaribu mengungkapkan, seorang pemimpin atau pejabat publik yang dipilih rakyat harus mampu menjadikan rakyat sebagai urat nadi kehidupan dalam membangun daerah.

Pemimpin itu juga harus senantiasa merakyat, mendengar aspirasi rakyat dan melayani rakyat, karena jabatan publik hakikatnya adalah milik rakyat, bukan jabatan untuk gagah-gagahan.

Hal itu diungkapkan Syahrul Pasaribu, pada Ahad (14/11/2022), ketika berbicara atas permintaaan Anggota DPRD Tapsel M. Rawi Ritonga di acara reses, masa sidang 1 tahun 2022-2023, di Huta Pohan, Desa Pintu Padang Mandalasena Kecamatan Saipar Dolok Hole.

"Harus diingat, bahwa kita jadi pemimpin atau pejabat publik karena rakyat. Maka kembalilah ke rakyat, gunakan segala kemampuan untuk melayani rakyat. Harus diingat pula, darimana kepemimpinan itu berasal. Jangan seperti kacang lupa pada kulitnya," tegas Bupati Tapsel periode 2010-2015 dan 2016-2021 tersebut.

Dalam memberhasilkan pembangunan daerah, menurut Syahrul Pasaribu, seorang pemimpin atau pejabat yang dipilih rakyat harus memiliki kepekaan pada kepentingan rakyat dan juga memiliki jaringan kepemerintah atasan.

"Termasuk harus terus menjalin kerjasama dengan semua stakeholders, sehingga mampu mendaratkan berbagai program pembangunan di daerah. Membangun daerah itu tidak cukup jika hanya mengandalkan APBD saja," ujarnya.

Jika hanya mengandalkan APBD, akselerasi  pembangunan di daerah yang begitu luas dan dengan topografi yang beragam akan sulit dilakukan. Namun, dengan menjalin hubungan ke pemerintah atasan secara intensif, berbagai program pembangunan bisa didaratkan dari APBD provinsi maupun APBN di Tapsel. 

"Itulah yang saya lakoni sejak dipercayai rakyat memimpin daerah selama dua periode," sebut Syahrul Pasaribu yang oleh banyak masyarakat dijuluki sebagai 'Bapak Pembangunan Tapsel.

Dalam kurun waktu dinakhodai Syahrul, Tapsel tercatat menerima DID/Dana Rakca dari APBN sebanyak tujuh kali. Yakni, selama opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK) RI, dana itu dimasukkan ke APBD Tapsel.

Dana dimaksud kemudian digunakan untuk pembangunan sesuai program yang disusun untuk mencapai target sebagaimana tertuang dalam RPJMD. Termasuk untuk membangun jembatan menuju Tambiski di wilayah Tapsel.

Lebih lanjut mantan Anggota DPRD Medan dan Anggota DPRD Sumut itu memaparkan, selain untuk pembangunan jalan, perumahan, pasar, sekolah dan fasilitas kesehatan, upaya untuk mendaratkan pembangunan dari APBD provinsi dan APBN juga ada pembangkit listrik PLTMH dan PLTS Terpusat.

Demikian juga dalam menjalankan program yang sudah ditampung dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), haruslah dilaksanakan secara taat azas, tepat waktu, tepat sasaran, serta mengikuti regulasi yang berlaku.

"Kalau prinsip seperti itu dilaksanakan, yakinlah kesejahteraan (IPM) dari waktu ke waktu akan meningkat secara signifikan. Seperti semasa saya memimpin Tapsel, rata-rata meningkat atau tumbuh 0,50 poin dan kemiskinan terus dapat berkurang yang rata-rata 0,58 persen selama lima tahun kepemimpinan di periode kedua," ungkap Syahrul Pasaribu.

Di samping itu, masih pula ada program bedah rumah, PISEW, P3TGAI, dan program lainnnya. Jika seorang pemimpin daerah atau Anggota DPRD itu lincah, mau memanfaatkan jaringan ke pemerintah atasan, akan semakin banyak program pembangunan di daerah yang dapat direalisasi tanpa membebani anggaran daerah.

"Dan, sejauh pengamatan saya, adinda Rawi ini telah melakoni itu sejak dilantik pada tahun 2019 menjadi Anggota DPRD Tapsel," pungkas Syahrul Pasaribu yang juga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Sumatera Utara tersebut.

Di tempat dan waktu yang sama, Tokoh Agama Pintu Padang Mandalasena Martua Raja Simbolon beserta Tokoh Masyarakat Baginda Lubuk Godang Simbolon mengatakan, berbagai sentuhan pembangunan selama kepemimpinan H. Syahrul M. Pasaribu, telah dirasakan rakyat.

"Kami di wilayah Mandalasena ini merasakan betul karya pembangunan pak Syahrul. Walau diakui masih ada keinginan dan harapan yang belum tertuntaskan. Namun, program PISEW, P3TGAI dan bedah rumah sangat menyentuh dan diharapkan ada kelanjutan di tahun-tahun mendatang," ungkap mereka.

Mewakili masyarakat setempat, keduanya pun berharap Syahrul Pasaribu bersedia mencalon Anggota DPR RI. Bahkan mereka menegaskan, warga yang ada di kawasan Mandalasena akan siap mendukung dan memenangkan Syahrul.

"Karena kami yakin sepenuhnya, bilamana pak Syahrul diizinkan Allah duduk di DPR RI, maka program pembangunan seperti bedah rumah maupun program pembangunan lainnya terus berlanjut dan semakin gencar," yakin mereka.

Sementara, Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Tapsel M. Rawi Ritonga mengatakan, beberapa aspirasi rakyat yang dihimpun dari reses ini, dibantaranya harga dan ketersediaan pupuk untuk petani, khususnya pupuk bersubsidi akan disampaikan pada rapat paripurna Dewan.

"Selain itu, bersama rekan fraksi di Golkar, saya juga akan memperjuangkan aspirasi lanjutan pembangunan jalan, pertanian, pendidikan dan  kesehatan di masa mendatang agar ditampung di APBD Tapsel," imbuh Rawi Ritonga.

Ia menegaskan, seluruh aspirasi serta usulan pembangunan akan pihaknya perjuangkan ke eksekutif. Kemudian, terkait pupuk dan tower telekomunikasi akan mencoba mencari cara untuk mewujudkan harapan warga tersebut. 

"Sedangkan program bedah rumah, akan terus menjalin hubungan dengan pemerintah atasan, agar berbagai program pembangunan di luar APBD bisa mendarat di daerah kita dan dinikmati rakyat secara langsung," imbuh Rawi.

Terakhir, Rawi berterimakasih kepada Syahrul Pasaribu yang selalu mengajarinya, termasuk kesediaan turut hadir pada reses ini. "Segaris lurus dengan harapan warga Saipar Dolok Hole, saya juga turut meminta pak Syahrul bersedia mencalon di DPR RI," pungkasnya. [mn.11]

Baca Juga : Dilaporkan Kasus Dugaan Penipuan, Eks Anggota DPRD Sumut Tersangka

News Feed