SIPIROK.Mitanews.co.id ||
Mahasiswa Program Studi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Ali Hasan Ahmad Addary (SYAHADA) Padangsidimpuan, Ikhwan Nasution melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara.
PKM yang dilaksanakan Ikhwan ternyata mendapat sambutan positif dari warga masyarakat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapanuli Selatan itu, berlangsung pada Senin (04/09/2023).
“Bapak ibu, di era digitalisasi seperti sekarang ini dakwah tidak lagi disampaikan da’i secara langsung kepada ratusan jamaahnya, namun pesan dakwah kini dapat disampaikan lewat media massa apakah itu media televisi, radio, cetak seperti surat kabar, media online maupun media sosial seperti instagram, twitter, Facebook dan lainnya. Menerima pesan dakwah itu sangat mudah sekarang dan bebas memilih da’inya siapa dan apa materi dakwahnya, tinggal cari mesin google,” kata Ikhwan Nasution.
Dikatakan, namun dibalik mudahnya mendapatkan pesan dakwah melalui media massa, mad’u atau orang yang menerima pesan dakwah itu dituntut untuk lebih hati-hati, karena pesan yang ada di media sosial itu belum tentu semuanya baik dan benar. “Hati-hati informasi hoax juga, jadi kita harus bisa memilih dan memilah pesan dakwah itu,”
kata Wartawan Medan Bisnis itu.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapanuli Selatan, Umar Halomoan Daulay dalam sambutannya mengakui bahwa peranan media massa di era digitalisasi ini sangat besar. Sebagai alumni Pascasarjana UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan, Umar Halomoan Daulay juga menjelaskan bahwa prodi KPI ini tidak hanya melahirkan pendakwah atau da’i untuk naik di atas panggung atau mimbar dan berdakwah kajian islam di hadapan audiens. Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam sudah melaksanakan yang namanya merdeka belajar kampus merdeka. Jadi dosen hanya sebatas mengarahkan mahasiswa mengembangkan minat keilmuannya.
“Bapak Ikhwan Nasution adalah orang media maka yang cocok dikembangkan padanya bagaimana menjadi ahli di bidang media, maka komunikasi media massa lebih dominan, makanya dia berdakwah atau menyampaikan pesan kebaikan melalui media,” ujar Umar Halomoan.
Umar Halomoan juga menyampaikan manfaat kuliah di pascasarjana dalam menambah kapasitas keilmuan setiap orang. “Bagi yang masih pendidikan S1 ayo melanjutkan kuliahnya ke S2 dan S3, kita akan merasakan manfaat ilmu itu sesungguhnya,” tambah Umar.
Sebelumnya Ketua Prodi KPI UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan, Dr.Icol Dianto, menjelaskan bahwa pendidikan itu sangat penting, terutama bagi ASN, peningkatan pendidikan dapat meningkatkan kepangkatan dan terbukanya peluang karier. Dia melanjutkan, banyak ASN yang bergelar Sarjana Sosial, maka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang magister (strata dua/ S2), Program studi Komunikasi dan Penyiaran (KPI) merupakan pilihan yang tepat.
Ditambahkan bahwa Program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam memiliki tiga profil lulusan, yaitu sebagai akademisi, peneliti, dan advokasi di bidang komunikasi dan penyiaran Islam.
“Pakar, analis, dan konsultan media merupakan bentuk lowongan pekerjaan yang dapat ditempati oleh lulusan Prodi KPI ini. Apalagi di pemerintahan, perlu ada humas yang mengelola informasi publik untuk membangun citra positif pemerintahan di mata khalayak (masyarakat),” katanya.(MN.03).
Baca Juga :
KPPU Dukung Proyek MYC Jalan dan Jembatan untuk Kepentingan Rakyat Sumut