TAPTENG.Mitanews.co.id ||
Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Tapanuli Tengah (Tapteng) Drs. Herman Suwito, MM dan Istri hadiri peresmian Program Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting PIA ARDYA GARINI Ranting 04-23/ D.I SATRAD 234 Sibolga, dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) PIA ARDYA GARINI ke-67 Tahun 2023, bertempat di Aula Satrad 234 Sibolga, komplek AURI Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, pada Selasa (07/11/2023).
Selain itu, Sekdakab Tapteng, Drs. Herman Suwito, MM juga mengukuhkan Dansatradar 234 Sibolga dan Istri sebagai Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2023.
Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Tapanuli Tengah (Tapteng) Drs. Herman Suwito, MM menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah banyak melakukan berbagai akselerasi pembangunan dalam upaya menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat, salah satunya adalah masalah stunting ini.
Herman Suwito juga menjelaskan bahwa stunting adalah masalah kurang gizi kronis pada anak dibawah 5 tahun yang terjadi dalam waktu cukup lama yang diakibatkan dari pola makan yang salah, kemudian pola asuh yang salah dan sanitasi air bersih. Sehingga mengakibatkan gagalnya pertumbuhan fisik dan nampak kerdil, dan dampaknya dapat mempengaruhi perkembangan jaringan otak/kecerdasan anak bahkan dapat berdampak terhadap kualitas sumber daya manusia ketika dewasa nanti.
"Kita ketahui bersama bahwa saat ini Indonesia masih menghadapi masalah gizi yang berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia, diantaranya adalah masalah kekurangan gizi yang masih cukup tinggi di indonesia terutama masalah pendek dan kurus pada balita serta anemia dan kurang energi juga kekurangan gizi pada ibu hamil," jelas Sekdakab Tapteng, Herman Suwito.
Lebih lanjut, Herman Suwito menjelaskan bahwa dampak stunting ini sangat serius bagi pertumbuhan dan perkembangan masa depan anak-anak. Jika hal ini dibiarkan terus berlanjut, maka akan mempengaruhi pada kualitas sumber daya manusia dan pembangunan bangsa dan negara di masa depan yang akan datang.
"Perlu saya sampaikan bahwa berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) Tahun 2022, Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki presentasi stunting sebesar 30,5 persen, dan mengalami kenaikan sebesar 5,2 persen dari tahun sebelumnya," jelasnya kembali.
Herman Suwito pun berharap, untuk menekan penurunan angka stunting ini, diperlukan kerjasama semua OPD dan juga semua pihak yang ada di wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah ini, sehingga percepatan penurunan stunting dapat dilakukan dengan kegiatan yang lebih menyentuhkan kepada masyarakat agar prevalensi stunting di Kabupaten Tapanuli Tengah dapat diturunkan.
"Saya mengucapkan selamat dan apresiasi yang tinggi kepada Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) PIA ARDHYA GARINI ranting 04-23/D.i Satrad 234 sibolga, yang peduli dan dengan ikhlas mengulurkan tangannya membantu anak stunting di Kabupaten Tapanuli Tengah ini. Diharapkan kedepannya kita dapat bergandengan tangan dan mendedikasikan diri dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tapanuli Tengah ini. Semoga acara ini dapat menjadi suplemen semangat bagi kita semua dalam menuntaskan permasalahan yang ada ditengah-tengah masyarakat. Dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan kemampuan kepada kita semua dalam menjalankan tugas dan fungsi yang kita emban ini dengan sebaik- baiknya kepada bangsa dan negara yang kita cintai bersama," ungkapnya.
Sementara itu, Dansat Radar 234/Sibolga Mayor Lek Hardiman Renhard Hasibuan dalam sambutannya menyampaikan bahwa penanggulangan Stunting ini adalah suatu isu Nasional yang sudah di launching taupun yang sudah diperintahkan oleh Presiden RI kepada seluruh institusi, baik itu Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi dan juga Pemerintah Kabupaten/Kota hingga tingkat terbawah, khususnya di Kabupaten Tapanuli Tengah ini.
"Tentunya ini menjadi tanggung jawab dan tugas kita bersama. Oleh sebab itu, kami berharap kiranya Pemerintah Daerah dan Satrad 234 Sibolga bisa bersinergi dalam penanggulangan permasalahan Stunting ini," ucap Mayor Lek Hardiman.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua PIA GARINI ranting 04-23/D.I SATRAD 234 SIBOLGA, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Kadis PP dan KB) Tapteng Freddy L. Situmeang, S.Sos, M.Kes, Mewakil kepala Dinas Kesehatan Tapteng, Mewakili Kadis PMD Tapteng, Camat Pandan, Kepala Puskesmas Pandan, Lurah se Kecamatan pandan dan jajaran SATRAD 234 SIBOLGA.(MN.16)
Baca Juga :
Pelatihan Manajemen dan Penanganan Kasus KTP, KTA, TPPO berbasis KHA Lingkup Kota Gunungsitoli