Seminar Hasil Blueprint P4GN, Bukti Keseriusan Bobby Nasution Berantas Narkoba di Sumut
MEDAN.Mitanews.co.id ||
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menegaskan keseriusannya memerangi narkoba melalui pendekatan yang terencana, kolaboratif, dan berbasis data.
Hal itu tercermin dalam Seminar Hasil Penyusunan Blueprint Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan serta Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sumatera Utara di Auditorium Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Rabu (17/12/2025).
Seminar ini menjadi tonggak penting karena untuk pertama kalinya Sumatera Utara mempresentasikan cetak biru penanggulangan narkoba sebagai pedoman strategis lintas sektor, sejalan dengan visi Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, Kolaborasi Sumut Berkah.

Sekitar 500 peserta menghadiri seminar tersebut, terdiri dari unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), organisasi perangkat daerah, pimpinan organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan, forum-forum sosial, BUMN dan BUMD, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumut, hingga mahasiswa dari perguruan tinggi negeri dan swasta.
*Darurat Narkoba, Perlu Pendekatan Sistemik*
Kepala Badan Kesbangpol Sumut, Dr. Ir. Mulyono, M.Si, dalam sambutannya mengungkapkan fakta serius terkait kondisi narkoba di daerah ini. Berdasarkan data nasional, Sumatera Utara menempati posisi teratas dalam prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
“Dari sekitar 3,3 juta pengguna narkoba di Indonesia, lebih kurang 1 juta berada di Sumatera Utara, dari total penduduk sekitar 15 juta jiwa. Ini menunjukkan bahwa Sumut adalah daerah dengan tingkat prevalensi tertinggi, dan ini tidak bisa ditangani secara biasa-biasa saja,” ujar Mulyono.
Menurut dia, kondisi tersebut menjadi alasan kuat bagi Pemprov Sumut untuk menyusun blueprint P4GN sebagai peta jalan kebijakan jangka panjang, bukan sekadar respons sesaat terhadap kasus-kasus narkoba.
Blueprint tersebut memuat pemetaan kawasan rawan pengguna dan peredaran narkotika, identifikasi wilayah prioritas intervensi, pembagian peran antarlembaga, hingga skema kolaborasi antara pemerintah, aparat penegak hukum, dunia pendidikan, organisasi masyarakat, dan komunitas lokal.
“Blueprint ini menjelaskan siapa berbuat apa, siapa berkolaborasi dengan siapa, dan bagaimana strategi dijalankan secara terukur. Ini adalah wujud nyata kolaborasi seluruh elemen dalam pencegahan dan pemberantasan narkoba,” kata Mulyono.
*Komitmen Gubernur: Hulu dan Hilir*
Narasumber maupun peserta memandang Komitmen Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution dalam memerangi narkoba tampak jelas dalam seminar tersebut.
Bobby selalu menekankan bahwa narkoba merupakan ancaman serius bagi masa depan generasi muda dan harus dilawan secara bersama-sama.
“Narkoba harus kita perangi agar generasi muda tidak terkontaminasi. Pengguna narkoba harus kita rawat dan rehabilitasi, tetapi bagi pengedar, tidak ada ruang toleransi,” tegas Bobby.
Ia menyatakan, upaya pemberantasan akan dikolaborasikan secara kuat antara BNNP Sumut, TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat. Blueprint P4GN menjadi instrumen utama untuk memastikan langkah-langkah tersebut berjalan sistematis dan berkelanjutan. Gubernur juga mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam pengawasan lingkungan.
“Laporkan kepada kepala lingkungan, lurah, atau camat jika ada aktivitas mencurigakan terkait narkoba di sekitar tempat tinggal,” ujarnya.
*Kolaborasi Ilmu, Aparat, dan Masyarakat*
Seminar dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Kesbangpol Sumut dan menghadirkan sejumlah narasumber yang dikenal sebagai penggiat dan pemangku kebijakan di bidang antinarkoba.
Mereka antara lain Ketua Komisi A DPRD Sumut Dr. Usman Jakfar, Lc., MA, Ketua Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumut Dr. Zulkarnain Nasution, MA, Polda diwakili dari direktorat narkoba poldasu, perwakilan BNNP Sumut dr. Suku Ginting, serta praktisi teknologi informasi dari UIN Sumatera Utara Dr. Mhd. Furqan, S.Si., SH., M.Comp.Sc.
Para narasumber menekankan pentingnya evidence-based policy, penguatan rehabilitasi berbasis masyarakat, serta pemanfaatan teknologi informasi dalam mendukung sistem P4GN.
Ke depan, seluruh informasi terkait pencegahan, pemberantasan, hingga layanan rehabilitasi akan dihimpun dalam Sistem Informasi P4GN Sumatera Utara berbasis daring, sehingga dapat diakses masyarakat secara luas dan transparan.
Peserta seminar menyambut positif penyusunan blueprint tersebut dan mendorong agar dokumen ini benar-benar diimplementasikan secara konsisten di seluruh kabupaten dan kota.
Blueprint P4GN tidak hanya dipandang sebagai dokumen kebijakan, tetapi sebagai warisan sistemik dalam membangun ketahanan sosial Sumatera Utara dari ancaman narkoba.
Dengan pendekatan kolaboratif, berbasis data, dan berorientasi pada kemanusiaan, Pemprov Sumut berharap Sumatera Utara dapat menjadi model nasional dalam penanggulangan narkoba yang berkelanjutan.(MN.01)***
Baca Juga :
Polsek Cipatat Siapkan Pos Pengamanan Nataru



















