PADANG SIDEMPUAN.Mitanews.co.id | Sidimpuan Mengaji, itulah kegiatan yang digelar Yayasan Al-Umm. Kegiatan dakwah berupa kajian ilmiah untuk kaum muslimin secara umum itu dilaksanakan di Masjid Abdullah Bin Umar beralamat di jalan Ompu Toga Langit, Kelurahan Sabungan Jae, Kota Padang Sidempuan setiap hari Ahad pagi.
Kajian yang berlangsung di tempat dan lokasi yang sama pada Ahad (11/12/2022) pagi, pemaparan disampaikan Ustadz DR. Fuadi Romadhon Ritonga, M. Pd, da'i muda yang didatangkan dari Rantau Parapat yang mengungkapkan, isi ceramah para da'i itu seharusnya tidak disesuaikan dengan selera jemaah atau pendengar kajian, tetapi hendaknya berthema sesuai dengan misi, visi dan tugas utama kenabian yang diamanahkan Allah kepada Nabi Muhammad Sholloohu 'Alaihiwasallam sebagai pembawa Risalah Islam.
Dikatakan, selama ini para Ustadz dalam ceramahnya selalu berisi yang membuat jemaah tertawa terbahak-bahak, tidak banyak berisi kajian yang mengandung ilmu berkaitan dengan ajaran Islam sebagaimana risalah kenabian, menjelaskan bahaya jika meninggalkan ajaran Islam yang seharusnya berpedoman kepada Al-Qur'an dan Sunnah, mewjjudkan tegaknya amar ma'ruf nahy munkar yang banyak mengandung fadhilah dan hikmah bagi segenap umat manusia.
"Tugas para da'i sebagai penceramah adalah harus sesuai dengan prinsip, misi, visi dan tugas kenabian, yakni basyiro wanaziro (memberi peringatan dan menyampaikan kabar gembira dari Allah dari Al-Qur'an & Sunnah) kepada kaum muslimin. Intinya, ceramah itu isinya amar ma'ruf nahy munkar (mengajak untuk menunaikan kebaikan dan ketaatan dan mencegah umat dari berbuat durhaka serta ingkar kepada Allah)," kata Ustadz DR. Fuadi R. Ritonga, M. Pd di depan ratusan kaum muslimin yang menghadiri kajian Sunnah tersebut.
Pada kesempatan itu Ustadz Fuadi menjelaskan apa itu defenisi Amar Ma'ruf Nahy Munkar yang sesungguhnya wajib hukumnya untuk ditegakkan setiap individu muslim karena jika amar ma'ruf nahy munkar tidak ditegakkan, itu akan mendatangkan bencana bagi umat manusia secara umum di seantero bumi.
Missi kenabian itu, tambah Fuadi, adalah mengajak manusia untuk berbuat baik dan menjauhi prilaku kejahatan. Harus dijelaskan perbuatan mana yang sebenarnya beriman dan prilaku mana yang syirik, tidak berlaku durhaka kepada Allah membuat orang-orang akan selamat dari murka Allah seperti berupa bencana dari berbagai bencana alam lainnya.
Para da'i dalam dakwah dan setiap menyampaikan paparan hendaknya sesuai dengan pesan firman Allah yang artinya:
"...orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran." (QS. Al-'Asr 103: Ayat 3).
"Ceramah itu harus tegas berisikzn nasehat kepada umat untuk menjadi insan yang berbuat kebenaran, menasehati agar sabar dalam ketaatan kepada Allah serta sabar untuk menjauh dari perbuatan keji, perbuatan munkar agar sama-sama selamat dari ancaman murka Allah," tegas Ustadz Fuadi Ritonga.
Menurut Ustadz Fuadi, tugas pokok dan fungsi para Ustadz yang sekaligus merhpakan da'i itu adalah meneruskan misi dan tugas kenabian yakni ceramahnya hendaknya berisi ajakan kepada masyarakat masyarakat untuk selalu taat kepada Allah dan menjauhi segala perbhatan yang dimurkai Allah. Umat ini harus diselamatkan dari ancaman kemurkaan Allah, mereka harus selamat dan untuk itu para da'i harus siat menghadapi resiko saat menyampaikan yang benar itu benar harus diperbuat serta yang salah itu memang salah, mari sama-sama menjauhinya. (MN.03).
Baca Juga : Tekan Pemanasan Global, Telkom Optimalkan Berbagai Program Ramah Lingkungan