oleh

Sinkronisasi Program Prioritas Presiden dan Gubernur: Strategi Menuju Pembangunan Daerah yang Inklusif

-Daerah, Sosial-221 views


Sinkronisasi Program Prioritas Presiden dan Gubernur: Strategi Menuju Pembangunan Daerah yang Inklusif

Oleh: Irman Oemar

Mitanews.co.id ||


Membangun sinergi untuk pembangunan berkelanjutan merupakan hal strategis bagi gubernur terpilih yang akan memimpin setiap provinsi ke depan.

Sinkronisasi antara program prioritas Presiden dengan perencanaan di tingkat daerah adalah kunci keberhasilan pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Dengan beragam potensi dan tantangan di setiap daerah, strategi sinkronisasi menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa visi nasional dapat terwujud di tingkat lokal.

*Strategi Pemetaan dan Harmonisasi Kebijakan*

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah pemetaan kebijakan untuk mengidentifikasi kesesuaian antara delapan prioritas nasional (Asta Cita) dengan kebutuhan spesifik daerah.

Contohnya, daerah agraris dapat difokuskan pada program kedaulatan pangan, sementara kawasan industri dapat menjadi lokus percepatan ekonomi.

Analisis menyeluruh terhadap kebutuhan ini memungkinkan pemerintah pusat dan daerah untuk bekerja dalam kerangka yang selaras.

*Forum Sinkronisasi dan Kolaborasi*

Penyelenggaraan forum komunikasi rutin, seperti Musrenbangnas dan Musrenbangda, menjadi platform penting untuk menyelaraskan anggaran dan program prioritas.

Forum ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan strategis, mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) secara tematik, serta mendorong skema pembiayaan campuran seperti Public-Private Partnership (PPP).

Kolaborasi lintas sektor ini mampu mengoptimalkan sumber daya dan mempercepat pencapaian target pembangunan.

*Pemanfaatan Teknologi dan Pendekatan Berbasis Data*

Penggunaan teknologi seperti big data dan sistem informasi geografis (GIS) dapat memetakan kebutuhan daerah secara lebih akurat. Dashboard monitoring yang terintegrasi juga dapat membantu mengevaluasi efektivitas implementasi program.

Dengan pendekatan ini, pemerintah dapat mengidentifikasi hambatan dan memberikan solusi secara real-time.

*Pemberdayaan Pemerintah Daerah dan Partisipasi Masyarakat*

Untuk memastikan keberlanjutan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia di pemerintah daerah sangat penting.

Pelatihan pengelolaan dana desa dan keterlibatan masyarakat dalam perencanaan serta pengawasan program akan menciptakan rasa memiliki.

Hal ini bukan hanya meningkatkan transparansi, tetapi juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan.

*Fokus pada Program Relevan di Daerah*

Contoh konkret dari sinkronisasi ini adalah pembangunan kawasan industri baru untuk menyerap tenaga kerja lokal dan pemerataan infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, dan air bersih di daerah tertinggal.

Prioritas ini sejalan dengan visi Presiden untuk mengurangi kesenjangan antarwilayah.

*Mekanisme Pengawasan dan Evaluasi*

Indikator keberhasilan seperti peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), ketahanan pangan, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) harus ditetapkan secara jelas.

Pengawasan berjenjang yang melibatkan inspektorat daerah, BPKP, dan Kementerian Dalam Negeri akan memastikan bahwa implementasi berjalan sesuai target.

*Kesimpulan*

Sinkronisasi program prioritas Presiden dengan perencanaan daerah membutuhkan koordinasi kebijakan, kolaborasi lintas sektor, pemanfaatan teknologi, dan pelibatan masyarakat.

Dengan pendekatan yang komprehensif ini, pembangunan daerah dapat menjadi bagian integral dari visi besar Asta Cita dan prioritas nasional, memastikan hasil pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. (Penulis Pengamat Kebijakan Pemerintah, mantan Ka Bappeda, ka Balitbang dan kadis Kominfo Prov Sumatera Utara)***

Baca Juga :
Harkordia Tahun 2024, Kejari Paluta Kampanyekan Anti Korupsi Kepada BPD

News Feed