Suara Anak Muda untuk Gubernur Termuda di Indonesia: Mendorong Perda Pembinaan Kepemudaan sebagai Pemikiran Cerdas dan Strategis
MEDAN.Mitanews.co.id ||
Menyimak pernyataan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumatera Utara, El Adrian Shah, SE, MIP, yang menyampaikan harapan besar kepada Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution selaku gubernur termuda di Indonesia saat ini dan Wakil Gubernur H. Surya, agar segera mendorong terbitnya Peraturan Daerah (Perda) tentang Pembinaan Kepemudaan, menjadi suatu pernyataan yang sangat strategis.
Hal ini menunjukkan bahwa El Adrian Shah adalah sosok pemuda yang cerdas, dinamis, dan memiliki wawasan luas. Sebagai tokoh muda inovatif dan kreatif, ia melihat kepemimpinan Bobby Nasution sebagai gubernur termuda di Indonesia membawa semangat baru bagi pemuda Sumatera Utara.
Menurutnya, pemuda bukan sekadar objek kebijakan, melainkan harus menjadi subjek utama dalam pembangunan daerah. Oleh karena itu, ia mendorong Pemerintah Provinsi Sumatera Utara agar lebih aktif melibatkan pemuda dalam perencanaan dan implementasi program-program strategis.
“Kami ingin melihat adanya ruang lebih besar bagi pemuda dalam proses pengambilan keputusan. Pemerintah harus membuka lebih banyak forum diskusi, pelatihan kepemimpinan, serta program ekonomi kreatif dan digitalisasi yang dapat memberdayakan pemuda,” jelasnya.
*Sumatera Utara Butuh Perda Kepemudaan*
Sudah sejak lama KNPI Sumatera Utara secara resmi mengusulkan adanya Perda tentang Pembinaan Kepemudaan. Perda ini dipandang sebagai kebutuhan mendesak bagi Sumatera Utara, mengingat pesatnya perkembangan dan dinamika pemuda yang membutuhkan arah kebijakan yang jelas dalam pemberdayaan dan pembinaan mereka. Namun, meskipun telah diusulkan dan masuk dalam proses pembahasan, hingga kini Perda tersebut belum juga diterbitkan.
Tanpa adanya regulasi yang mengatur pembinaan kepemudaan, arah kebijakan bagi generasi muda di Sumatera Utara masih terkesan sporadis dan kurang terintegrasi. Padahal, di berbagai provinsi lain, Perda Kepemudaan telah menjadi acuan dalam mendorong keterlibatan pemuda dalam pembangunan. Sumatera Utara, sebagai salah satu provinsi dengan jumlah pemuda yang besar dan memiliki potensi luar biasa, sangat membutuhkan payung hukum yang jelas dalam hal pembinaan kepemudaan.
Bobby Nasution, sebagai gubernur termuda di Indonesia, memiliki peluang besar untuk menunjukkan komitmennya dalam mendukung generasi muda. Dengan mendorong percepatan Perda Kepemudaan, ia bisa mencatatkan sejarah sebagai kepala daerah yang benar-benar memperhatikan pengembangan anak muda di Sumut.
*Urgensi Perda Pembinaan Kepemudaan*
Perda Kepemudaan bukan sekadar dokumen hukum, tetapi merupakan fondasi bagi pembangunan generasi muda yang lebih terarah. Beberapa alasan utama mengapa Perda ini sangat penting bagi Sumatera Utara adalah:
1. Memberikan Kepastian Hukum bagi Program Kepemudaan
Saat ini, banyak program kepemudaan di Sumatera Utara yang berjalan tanpa regulasi yang jelas. Dengan adanya Perda, maka program-program tersebut akan memiliki dasar hukum yang kuat, sehingga lebih terarah dan berkelanjutan.
2. Mendorong Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan
Pemuda adalah agen perubahan dan harus menjadi bagian dari kebijakan pembangunan daerah. Perda ini akan menjadi jembatan agar pemuda lebih aktif dalam merancang dan menjalankan program pembangunan.
3. Memastikan Alokasi Anggaran yang Proporsional
Tanpa regulasi yang jelas, sering kali anggaran untuk program kepemudaan tidak menjadi prioritas. Perda akan memastikan adanya anggaran yang memadai untuk pembinaan pemuda di Sumut.
4. Menyediakan Fasilitas dan Sarana bagi Pengembangan Pemuda
Salah satu tantangan terbesar bagi pemuda di Sumatera Utara adalah minimnya fasilitas untuk pengembangan diri, seperti pusat kreativitas, co-working space, dan tempat pelatihan keterampilan. Perda ini bisa menjadi dasar bagi pemerintah untuk membangun fasilitas-fasilitas tersebut.
5. Menjaga Karakter dan Moral Pemuda
Tantangan globalisasi dan modernisasi sering kali membawa dampak negatif bagi generasi muda. Dengan adanya Perda ini, pembinaan karakter, wawasan kebangsaan, dan kepemimpinan pemuda bisa lebih diperkuat.
*Bobby Nasution Harus Bergerak Cepat*
Sebagai pemimpin muda yang akrab dengan dinamika generasi milenial dan Gen Z, Bobby Nasution diharapkan dapat memahami betapa pentingnya Perda Pembinaan Kepemudaan ini. Langkah konkret yang bisa diambil oleh Gubernur Sumatera Utara dalam mendorong percepatan Perda ini antara lain:
Memerintahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk segera menyelesaikan pembahasan Perda ini di DPRD Sumut.
Mengajak stakeholder kepemudaan, termasuk KNPI, OKP, dan komunitas pemuda, untuk berdiskusi dan memberikan masukan dalam penyusunan Perda.
Mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk implementasi Perda setelah disahkan, sehingga tidak hanya menjadi regulasi tanpa aksi nyata.
Dukungan penuh dari Bobby Nasution terhadap Perda ini akan menjadi bukti nyata bahwa kepemimpinannya tidak hanya simbolis, tetapi juga memiliki keberpihakan nyata kepada anak muda. Dengan percepatan Perda ini, Sumatera Utara bisa menjadi contoh bagi provinsi lain dalam pengelolaan kepemudaan yang profesional dan strategis.
*Suara Anak Muda*
Suara anak muda harus didengar dan dijadikan bagian integral dalam pembangunan daerah. Perda Pembinaan Kepemudaan adalah instrumen penting yang harus segera diwujudkan untuk memastikan arah pembangunan pemuda yang lebih jelas dan terarah. Bobby Nasution, sebagai gubernur muda dengan semangat progresif, memiliki peran krusial dalam mendorong percepatan regulasi ini.
Sumatera Utara tidak boleh tertinggal dalam urusan kepemudaan. Perda ini akan menjadi titik awal bagi kebangkitan generasi muda yang lebih kreatif, inovatif, dan siap membawa Sumut menuju masa depan yang lebih gemilang. Kini, semua mata tertuju pada Bobby Nasution—yang diharapkan ia menjadi pemimpin yang benar-benar mendukung pemuda dan tidak membiarkan aspirasi mereka yang terus menunggu Perda.(zulfikar tanjung)***
Baca Juga :
Bupati dan Wabup Rohul Tinjau Islamic Center Pasirpengaraian, Komit Wujudkan Janji Kampanye