Sugeng Riyanta Akui Pernah Video Call dengan Bakhtiar Sibarani
TAPTENG.Mitanews.co.id ||
Penjabat (Pj) Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Sugeng Riyanta mengakui pernah menjalin komunikasi dengan Juru Bicara (Jubir) Timnas pasangan Calon Presiden Anies-Cak Imin (AMIN), Bakhtiar Ahmad Sibarani, SH.
Hal itu disampaikan Sugeng Riyanta melalui pesan WhatsApp, Sabtu 23 Desember 2023 menjawab pertanyaan Wartawan mengenai kedekatannya dengan Bupati Tapteng Periode 2017–2022 tersebut.
Sugeng menegaskan, Sebagai Kepala Daerah, komunikasi Ia jalin bukan hanya dengan BS (sapaan akrab Bakhtiar) melainkan dengan seluruh elemen masyarakat, termasuk seluruh elit politik dari mulai tingkat daerah hingga Nasional.
Hal itu kata Sugeng, membuktikan bahwa dirinya netral dan berdiri diatas semua golongan.
"Pak BS adalah tokoh politik terkemuka, juga pernah menjabat sebagai bupati Tapteng p, sama dengan tokoh dari partai lainnya, seperti dari Partai Golkar, Gerindra, PDIP yang berkomunikasi secara baik dengan saya. Jadi saya wajib berkomunikasi secara baik dengan beliau pula," jelas Pj Bupati Tapteng Sugeng Riyanta.
Terkait Video call yang disampaikan oleh Bakhtiar dalam konferensi persnya, Wakajati Bangka Belitung ini tidak menampiknya. Sugeng menjelaskan bahwa dirinya pernah ditelpon oleh Bakhtiar pada Kamis (21/12/2023) siang. Karena tidak saling kenal, Bakhtiar meminta agar mereka berkomunikasi lewat Videocall.
"Pak BS yang nelpon saya kemudian minta vidcall karena kami belum pernah berjumpa darat dan diskusi langsung sebelumnya," ungkapnya.
Saat itu kata Sugeng, Bakhtiar meminta tolong agar kasus pemotongan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang melibatkan Kepala Dinas Kesehatan Tapteng yang sekarang telah di Non aktif kan, tidak dibawa sampai ke Aparat Penegak Hukum (APH).
Selain mengaku menolak permintaan Bakhtiar tersebut, Sugeng juga menyebut kalau kasus pemotongan BOK tersebut telah ditangani oleh Kejatisu.
"Pak BS meminta bantuan saya untuk tidak mendorong Kasus Pemotongan BOK yang melibatkan Kadinkes Non Aktif N ke APH, namun saya tolak, dan saat ini Kejatisu sudah memproses hukum kasus ini. Jadi apa masalahnya berhubungan baik dengan semua orang? Yang penting berhubungan baik dengan saya, jangan pernah mengartikan bahwa saya tunduk dan dapat dipengaruhi oleh pihak lain, saya independen, hanya kepentingan rakyat yang dapat mempengaruhi saya," tegas Sugeng.
Sebelumnya, Tokoh Masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah yang juga Ketua DPP Partai NasDem Teritorial Sumut-Aceh, Bakhtiar Ahmad Sibarani, SH, mengungkapkan hubungannya dengan Pj Bupati Tapanuli Tengah Sugeng Riyanta baik-baik saja.
Hal itu disampaikan Bakhtiar saat konferensi pers dengan wartawan di Kantor Sekretariat DPD NasDem Tapanuli Tengah, Sabtu (23/12/2023).
"Kalau ditanya hubungan saya dengan Pak Pj Bupati Tapteng, baik-baik saja, tidak ada persoalan. APBD diketok saya ikutin, bahkan ada yang mengatakan DPRD seperti ini seperti itu, rupanya sudah terjawab. DPRD bekerja sesuai dengan aturan. Jadi hubungan kami dengan beliau tidak ada masalah, kami teleponan bahkan video call pernah. Silahkan tanya beliau,” kata Bakhtiar.
Dia kembali menegaskan bahwa hubungannya dengan Pj Bupati Tapteng tidak ada masalah dan baik-baik saja. Dan itu dia pertanggung jawabkan dunia dan akhirat.
“Mohon maaf, Pak Pj itu Muhammadiyah, saya juga Muhammadiyah. Sebagai junior atau yang lebih muda saya telepon beliau. Sudah pasti hubungan itu ada,” ungkapnya.
Bahkan tadi malam sebut Bakhtiar, dia masih teleponan dan WA-an dengan Pj Bupati. Karena dia dengar Pj Bupati meminta kepada Sekwan masalah SPPD Ketua Dewan dan Anggota Dewan.
"Makanya saya telepon Pak Pj dan menanyakan hal itu, dan beliau jawab tidak ada itu adinda. Sekali lagi saya tegaskan hubungan saya dengan Pak Pj Bupati tidak ada persoalan, dan itu saya pertanggung jawabkan dunia dan akhirat,” tegasnya.
Dalam konferensi pers ini Bakhtiar juga menyampaikan dukungannya kepada Pj Bupati dan aparat hukum serta penyelenggara Pemilu untuk bersikap netral pada Pemilu 2024 mendatang.
“Kita mendukung netralitas karena itu adalah aturan. Tetapi hendaklah netralitas yang sesungguhnya bukan netralitas terhadap partai tertentu. Demikian juga KPU dan Bawaslu agar bersikap netral dan adil. Selaku wasit Bawaslu harus netral agar pemain tidak masuk ke lapangan,” pungkasnya.(MN.16)***
Baca Juga :
Kembangkan Dunia Pendidikan, Merry Riana Education Jalin Kemitraan dengan Tan Corp