Sultan Langkat XIV: Luar Biasa, Raja-Raja Berkumpul di Bedagai
SERGAI.Mitanews.co.id ||
Peluncuran buku Historiografi dan Politik Melayu Sumatera Timur karya Prof. Wan Syaifuddin, M.A., Ph.D., berlangsung meriah dan penuh makna. Acara ini menjadi momentum bersejarah dengan berkumpulnya para sultan dan raja Melayu di Graha Adat Datuk Seri Anwar Asmara, Dusun VIII, Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, pada Kamis 27 Februari 2025.
Kehadiran Sultan Langkat XIV, Tuanku Sultan Azwar Abdul Jalil Rahmadsyah, dan Sultan Asahan XIII, Tuanku Sultan Iqbal Abdul Jalil Rahmadsyah, disambut dengan tarian Melayu khas, diiringi nuansa megah warna kuning yang melambangkan kebesaran adat.
Momentum Berharga untuk Budaya Melayu
Tuanku Sultan Azwar Abdul Jalil Rahmadsyah menyatakan kebanggaannya atas pertemuan bersejarah ini.
"Ini adalah peristiwa luar biasa. Para raja dan sultan bisa berkumpul di Bedagai, yang juga merupakan tanah kelahiran saya. Ibu saya berasal dari Tanjung Beringin, Bedagai. Saya berharap generasi muda terus semangat menuntut ilmu, bahkan hingga ke negeri Cina," ujarnya.
Beliau juga menekankan pentingnya melestarikan budaya dan sejarah Melayu melalui karya tulis agar tidak hilang ditelan zaman.
"Melayu tidak akan hilang di bumi. Oleh karena itu, perlu ada lebih banyak tulisan tentang sejarah dan kerajaan Melayu, agar generasi muda tetap mengenal dan memahami warisan leluhurnya," tegasnya.
Tuanku Sultan Azwar juga mengapresiasi Prof. Wan Syaifuddin atas dedikasinya dalam menulis buku ini, yang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mendokumentasikan sejarah masing-masing.
Penyerahan Buku dan Kebersamaan
Sebagai bagian dari acara, buku Historiografi dan Politik Melayu Sumatera Timur diserahkan secara simbolis kepada Tuanku Sultan Azwar Abdul Jalil Rahmadsyah dan Pangeran Nara Kelana Ir. Tengku Achmad Syafii. Acara kemudian dilanjutkan dengan jamuan makan bersama, yang dihadiri oleh puluhan mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).
Peluncuran buku ini tidak hanya menjadi perayaan intelektual, tetapi juga momen kebangkitan kesadaran akan pentingnya sejarah Melayu bagi generasi penerus.(MN.01)***
Baca Juga :
Melalui Indibiz, Telkom Hadirkan Inovasi AI Bantu Transformasi Digital SME