oleh

Syahrul Pasaribu Kunjungi SMK Pertambangan

-Daerah-1,313 views

Tapsel.Mitanews.co.id | Keberadaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 yang ada di Desa Sipenggeng, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan tidak terlepas dari sosok penggagasnya, H. Syahrul M. Pasaribu.

"Pak Syahrul Pasaribu merupakan figur sentral dalam pendirian SMK yang dulu dikenal dengan nama SMK Pertambangan itu," kata Alpin Idris Lubis, yang juga mantan Kades Sipenggeng, kepada wartawan, pada Kamis (16/3/2023).

Dijelaskan, reses Anggota DPRD Sumatera Utara, Drs. Syamsul Qamar di Desa Sipenggeng, pekan kemarin hadirkan Syahrul Pasaribu. Alpin serta warga lainnya pun berinisiatif mengajak Syahrul Pasaribu berkunjung ke SMKN 2 Batangtoru.

"Kami ingin semacam bernostalgia dengan pak Syahrul kunjungi sekolah yang dulu ia inisiasi," ujar Alpin sembari berterimakasih karena ide Syahrul Pasaribu mendirikan sekolah di sana, warga tak lagi jauh menyekolahkan anaknya.

Khairul Aspin Hutabarat pensiunan dari Dinas Pendidikan Tapsel yang juga warga Sipenggeng itu, turut mendorong Bupati Tapsel dua periode itu berkunjung ke sekolah tersebut. Menurutnya, kehadiran Syahrul akan memberi semangat bagi seluruh pengajar dan pelajar.

"Kehadiran beliau akan semakin melekatkan kepercayaan bahwa semangat membangun dunia pendidikan adalah sebuah keniscayaan, manakala masyarakat dan pemimpinnya sama-sama kompak untuk mewujudkannya," ujarnya.

Peletakan batu pertama SMKN 2 ini dilakukan pada tahun 2012 silam oleh Syahrul Pasaribu, tepatnya dua tahun setelah menjabat Bupati Tapsel untuk periode pertama 2010-2015. Baru pada tahun 2015, sekolah ini resmi beroperasi.

"Saat diresmikan oleh Bupati Tapsel, H. Syahrul M. Pasaribu dan mulai beroperasi, sekolah ini berjumlah 11 rombongan belajar (rombel)" kata Kepala SMKN 2 Batangtoru, Erikson Sihombing.

Saat ini, tercatat ada 10 orang ASN aktif yang mengajar ditambah 28 orang tenaga honorer di SMKN 2 Batangtoru. Jumlah siswa mencapai 503 orang dan 16 rombel. Jika di awal berdiri hanya hanya ada dua jurusan kini sudah empat.

"Jurusan yang tersedia di SMKN 2 Batangtoru saat ini yakni Geologi Pertambangan, Teknik Alat Berat, Teknik Pembangkit Tenaga Listrik dan Teknik Permesinan," terang Erikson, yang mengaku terkejut namun bangga menyambut kedatangan sosok inisiator itu ke sekolahnya.

Selama ini, katanya, ia hanya mendengar nama besar Syahrul Pasaribu, tetapi belum pernah bertatap muka secara langsung. Ia pun mengaku senang di hari itu dapat bertemu dan berjabat tangan bahkan berdiskusi banyak hal.

Dulunya, Erikson pikir Syahrul Pasaribu warga Siantar, karena di Siantar Simalungun sangat dikenal saat Anggota DPRD Sumut. Rupanya karena daerah itu adalah Dapilnya selama DPRD Sumut.

"Sebab saya juga orang Siantar. Saya sangat mengagumi ketokohan beliau dan mengidolakanya. Bahkan, boleh dibilang saya juga pengagum rahasia beliau," sebut Erikson.

Mewakili para guru dan seluruh siswa SMKN, ia pun berterimakasih kepada Syahrul Pasaribu yang telah mau meluangkan waktunya datang berkunjung. Bagi mereka, SMKN 2 Batangtoru terwujud berkat andil besar Syahrul Pasaribu.

"Meski kini pengelolaannya ada di provinsi setelah diserahkan tahun 2016 silam, tetapi sejarah telah mencatat sekolah yang dulunya bernama SMK Pertambangan ini ada karena pak Syahrul," imbuh Erikson.

Menyahuti itu, Syahrul Pasaribu menegaskan, ketika itu semangat dari mendirikan sekolah itu muncul jelang beroperasinya Tambang Emas yang ada Batangtoru. Ia ingin, anak-anak Tapsel lulusan SMKN 2 menjadi tenaga kerja terampil.

"Kita ingin, jebolan SMKN 2 sudah mempunyai skill sesuai jurusannya selama bersekolah itu memudahkan mereka untuk diterima bekerja di Tambang Emas Martabe Batangtoru," katanya.

Tahun 2016, dengan hadirnya PLTA Simarboru kendati masih dalam proses awal pembangunan, Syahrul Pasaribu sudah memikirkan dan menyesuaikannya. Salah satunya dengan menambah jurusan di SMK Pertambangan yaitu Tekhnik Pembangkit Tenaga Listrik.

Dalam mendorong kemajuan pembangunan ruang kelas belajar maupun sarana prasarana SMK Pertambangan, Syahrul juga menekankan pihak Tambang Emas Martabe agar berperan melalui program CSR dari perusahaan itu.

Dalam perjalanannya, Tambang Emas Martabe memenuhi permintaan tersebut. Ada sejumlah bangunan sekolah telah dibangun dari program CSR perusahaan itu.

Hanya saja Syahrul Pasaribu mengaku prihatin dan belum puas, karena dari berbagai harapan dan keluhan yang diungkapkan warga pada saat reses Syamsul Qamar, masih sedikit sekali putra-putri mereka lulusan dari SMK Pertambangan yang diterima bekerja di tambang tersebut.

"Mudah-mudahan pemerintah saat ini tanggap akan persoalan itu. Untuk kemudian difasilitasi ke pihak tambang. Agar anak-anak kita tersebut lebih mudah diterima bekerja di Tambang Emas Martabe sesuai kapasitasnya masing-masing," harap Syahrul.

Pun demikian, kepada seluruh pelajar, Syahrul Pasaribu berpesan agar tetap bersungguh-sungguh menimba ilmu di SMKN 2 tersebut. Tak menutup kemungkinan, dengan ilmu yang didapat banyak lapangan kerja lain terbuka.

"Kepada bapak ibu para guru, tetap semangat dalam mendidik dan mencerdaskan generasi muda kita. Bekerja ikhlas, syukuri yang ada dan jadikan tugas sebagai ladang pahala agar yang tampak sulit menjadi mudah," harap Syahrul. [mn.11]

Baca Juga :
Kadis Distarsip Nisbar Hadiri Sosialisasi dan Pendampingan Tata Cara Pengisian Borang