Syahrul Pasaribu Sambut Hangat Kunjungan MUI Sumut Menjelang Musda MUI Tapsel
TAPSEL.Mitanews.co.id ||
Menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) ke-X Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tapanuli Selatan yang akan digelar Rabu (31/12/2025) di Gedung Astaka, Sipirok, jajaran MUI Provinsi Sumatera Utara melakukan kunjungan konsolidasi sekaligus silaturahmi ke wilayah Tapsel.
Ketua Dewan Pertimbangan MUI Tapsel, H. Syahrul M. Pasaribu, bersama Sekretaris Dewan Pertimbangan Ikhwan, menyambut langsung kedatangan Ketua Umum MUI Sumut, H. Maratua Simanjuntak, dan rombongan di Hotel Natama, Padangsidimpuan.
Pertemuan pada Selasa (30/12/2025) malam itu, tampak berlangsung hangat dalam suasana penuh kebersamaan menjelang agenda besar organisasi ulama di daerah tersebut.
Dalam dialog itu, Maratua menegaskan bahwa Musda bukan sekadar rutinitas organisasi, tetapi momentum strategis untuk memastikan kesinambungan peran MUI sebagai waratsatul anbiya, khadimul ummah, sekaligus shadiqul hukumah.
Menurutnya, Musda akan menjadi ajang evaluasi program yang telah berjalan, penyusunan program kerja lima tahun ke depan, serta pemilihan struktur kepengurusan melalui tim formatur. Selain itu, Musda juga akan merumuskan rekomendasi strategis terkait isu keagamaan, sosial, dan dinamika kebijakan lokal.
Lebih jauh, Maratua menyebutkan bahwa struktur dan keanggotaan MUI hingga tingkat kecamatan juga akan dievaluasi sebagai langkah memperkuat peran lembaga dalam memberikan pelayanan keumatan yang lebih optimal.
Di tengah pembahasan agenda organisasi, Maratua menyampaikan empati mendalam atas bencana banjir dan longsor yang melanda Tapanuli Selatan.
Ia mengungkapkan bahwa MUI Pusat melalui MUI Sumut telah menyalurkan bantuan kepada para korban di Batangtoru beberapa waktu lalu. “Mari kita bersama memperbanyak doa agar musibah ini segera berlalu,” ujarnya.
Sementara itu, Syahrul M. Pasaribu tidak menyembunyikan rasa terpukul atas besarnya dampak bencana alam yang melanda Tapsel.
Ia mengaku tak pernah membayangkan bencana berskala besar terjadi hampir di seluruh kecamatan hingga memporak-porandakan kehidupan masyarakat.
“Saya tidak pernah membayangkan bencana sebesar ini terjadi dan merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat,” ungkap mantan Bupati Tapsel dua periode itu.
Syahrul menekankan bahwa peran MUI sebagai penyejuk dan pemersatu umat sangat dibutuhkan dalam situasi penuh keprihatinan seperti sekarang.
Ia mengajak masyarakat memperkuat persatuan, menghindari saling menyalahkan, dan menjadikan musibah ini sebagai pengingat pentingnya menjaga lingkungan.
Syahrul juga mendorong pemerintah pusat memberi perhatian serius terhadap perbaikan infrastruktur dan kerusakan besar di sektor pertanian maupun persawahan yang ditaksir mencapai triliunan rupiah. Menurutnya, proses pemulihan Tapsel setidaknya membutuhkan waktu dua hingga tiga tahun.
Selain berharap Musda berlangsung sukses, Syahrul mengajak MUI untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pelestarian lingkungan sebagai langkah meminimalkan risiko bencana di masa mendatang.(mn.11)***
Baca Juga :
Kodim 0208/AS dan Pemkab Asahan Perkuat Ketahanan Pangan
