oleh

Syahrul Pasaribu Sowan ke Ponpes Darussalam Parmeraan Paluta

-Daerah-2,683 views

Paluta.Mitanews.co.id | Tokoh masyarakat Sumatera Utara H. Syahrul M. Pasaribu, sangat dekat dan peduli dengan kegiatan yang bergerak di bidang keummatan, termasuk pondok pesantren. Terlebih saat memimpin Tapsel, pada periode 2010-2015 dan 2016-2021 lalu.

Penilaian itu disampaikan Ustadz H. Solihuddin Ritonga, ketika silaturahmi (sowan) H. Syahrul M. Pasaribu di Pondok Pesantren Darussalam, Desa Parmeraan, Kecamatan Dolok, Kabupaten Paluta, Selasa (14/3/2023) malam lalu.

"Sosok Syahrul Pasaribu kami ketahui tak hanya merakyat dan suka berkeliling daerahnya, tetapi juga pemimpin yang sangat peduli pada gerakan keummatan termasuk pondok pesantren," ujarnya.

Di masa kepemimpinannya, Syahrul mendirikan Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT). Secara rutin menggelar kegiatan pengajian akbar setiap bulannya di setiap kecamatan. Tujuannya, untuk meningkatkan pengetahuan keagamaan, ukhuwah Islamiyah, silaturahmi sekaligus memupuk kebersamaan dan menghempang pengaruh negatif kemajuan zaman.

"Tahun 2018 hingga 2020 lalu, saya berulang kali mengisi ceramah di kegiatan itu dan kegiatan Islam lainnya. Terutama di Kecamatan Aek Bilah, Saipar Dolok Hole dan Arse dan beberapa kali bertemu dengannya dikegiatan itu. Makanya tau betul dengan kepedulian sosok Syahrul Pasaribu pada kegiatan keummatan," sebut H. Solihuddin.

Syahrul yang identik dengan Mar Mar Style dan sering melintasi Sipiongot itu, juga lewat tangan dinginnya mendirikan serta memfasilitasi Badan Silaturrahim Pondok Pesantren Tapsel. Lalu, menjadikannya mitra kerja untuk mewujudkan visi misi kepemimpinannya ketika itu.

"Perhatian untuk guru madrasah, guru pondok pesantren, guru mengaji, nadjir mesjid, imam mesjid, bilal mayit dan P3N dengan memberikan tali asih juga semakin mendekatkannya dengan ummat. Itu bukti nyata kepeduliannya," ujarnya.

Pada kunjungan itu, Syahrul Pasaribu didampingi M. Rawi Ritonga disambut secara kekeluargaan oleh pimpinan Pondok Pesantren Darrussalam Parmeraan, KH Abdullah Efendi Ritonga, Ustadz H. Solihuddin Ritonga dan ustadz lainnya.

Syahrul Pasaribu mengatakan, sowan dan silaturami itu sudah lama direncanakan. Bahkan sejak masih aktif memimpin Tapsel. Apalagi, salah seorang ustadz dari pesantren sangat sering mengisi ceramah pada pengajian akbar dan kegiatan syiar Islam lainnya di Tapsel.

Namun, karena kesibukan kerja pada saat menjabat sebagai Bupati Tapsel, hingga akhir masa jabatan keinginan itu masih tertunda.

"Pada HUT Darul Mursyid ke-30, bertemu dan berbincang dengan salah seorang ustadz Rois Ritonga dari Pesantren Darussalam. Disepakati untuk bersilaturami, sehingga saat ini benar-benar bisa berada di pesantren ini," ujar Syahrul.

Saat memimpin Tapsel, Syahrul terus merangkul, memfasilitasi dan mendorong semua potensi untuk kemajuan daerah. Termasuk mendirikan Badan Silaturrahim Pondok Pesantren yang menjadi tempat berhimpunnya 26 pesantren yang ada di Tapsel.

"Memimpin suatu daerah haruslah merangkul semua potensi. Karena kemajuan daerah adalah harapan bersama, kita tak bisa meraihnya secara sendiri," tegasnya.

Menurut Ketua Dewan Pertimbangan MUI Tapsel itu, mengelola pondok pesantren tidak mudah. Dibutuhkan kepiawaian, kesabaran, keikhlasan, kebulatan tekad dan niat tulus serta dan kiat yang baik.

"Saya faham betul mengelola pesantren tidaklah mudah. Apalagi sebesar Darussalam yang saat ini memiliki 1700 santri lebih. Semoga ustadz semua tetap sehat. Teruslah berbuat untuk generasi muda kita. Pesantren merupakan laboratorium kader ummat, yang kelak mengisi masa depan yang lebih baik," ujarnya. [mn.11]

Baca Juga :
Harap Penyelesaian dengan Baik, Perwakilan Petani Kelompok 80 Jumpai Kapolres Sergai

News Feed