oleh

Taman Sitolu Hae Horbo di Kota Pangururan Miliki Historis di wilayah Kawasan geopark Kaldera Toba

-Daerah-4,703 views

Taman Sitolu Hae Horbo di Kota Pangururan Miliki Historis di wilayah Kawasan geopark Kaldera Toba

SAMOSIR.Mitanews.co.id ||


Monumen Sitolu Hae Horbo didirikan di Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, untuk mengenang serta menghormati peran penting tiga marga dalam masyarakat Batak, yaitu Naibaho, Sitanggang, dan Simbolon. Ketiga marga ini dikenal sebagai Sitolu Hae Horbo.

Dalam sistem sosial Batak, konsep Bius merujuk pada komunitas adat yang mengatur kehidupan sosial, budaya, serta hukum di suatu wilayah. Di Pangururan, Bius Sitolu Hae Horbo merupakan salah satu komunitas adat yang berperan dalam menjaga serta mengelola wilayah mereka.

Pendirian Monumen Sitolu Hae Horbo memiliki beberapa tujuan utama, di antaranya:

Melestarikan Budaya – Monumen ini didirikan sebagai bentuk pelestarian serta pengenalan budaya Batak kepada generasi muda dan pengunjung.

Menghormati Leluhur – Memberikan penghormatan kepada tiga marga yang berperan dalam sejarah dan perkembangan masyarakat di Pangururan.

Menambah Daya Tarik Wisata – Monumen ini juga bertujuan untuk meningkatkan sektor pariwisata di Kabupaten Samosir, khususnya di kawasan Waterfront City Pangururan.

Keberadaan Monumen Sitolu Hae Horbo memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat.

Sebagai Sarana Pendidikan – Monumen ini menjadi media edukasi bagi masyarakat lokal dan wisatawan mengenai sejarah serta budaya Batak.

Dengan adanya monumen ini, diharapkan dapat menarik wisatawan yang pada akhirnya dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya di bidang pariwisata.

Monumen ini membantu memperkuat identitas masyarakat Batak serta menumbuhkan rasa kebanggaan terhadap warisan budaya yang dimiliki.

Monumen Sitolu Hae Horbo bukan hanya sekadar simbol budaya, tetapi juga menjadi warisan sejarah yang berharga bagi masyarakat Batak. Dengan adanya monumen ini, diharapkan nilai-nilai luhur budaya Batak dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang.

Sejarah yang Tercatat di Monumen Sitolu Hae Horbo

17 Agustus 1945 – Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

Pada tanggal 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Peristiwa ini menjadi titik awal bagi perjuangan mempertahankan kedaulatan negara dari ancaman penjajah yang ingin kembali berkuasa.

2 Oktober 1945 – Pembentukan Komite Nasional Sumatera Timur

Komite Nasional Sumatera Timur dibentuk untuk menjalankan pemerintahan di wilayah Sumatera Timur setelah Indonesia merdeka. Komite ini berperan dalam menyusun kebijakan serta mempertahankan kemerdekaan di tengah ancaman pasukan Belanda dan sekutunya.

3 Oktober 1945 – Pembentukan Komite Nasional Tapanuli

Komite Nasional Tapanuli didirikan untuk memperkuat pemerintahan di wilayah Tapanuli. Komite ini berfungsi sebagai perwakilan rakyat dalam pemerintahan Republik Indonesia serta memainkan peran penting dalam perlawanan terhadap penjajah.

Juli 1947 – Pengungsian Rakyat dari Sumatera Timur ke Tapanuli

Pada bulan Juli 1947, banyak rakyat dari Sumatera Timur mengungsi ke Tapanuli akibat agresi militer Belanda. Wilayah Sumatera Timur saat itu menjadi medan pertempuran, sehingga masyarakat mencari perlindungan ke daerah yang lebih aman.

27 Juli 1947 – Tentara Belanda Masuk dari Pantai Cermin

Pada 27 Juli 1947, tentara Belanda mulai melakukan serangan dari Pantai Cermin, Sumatera Utara. Serangan ini merupakan bagian dari Agresi Militer Belanda I, di mana Belanda berusaha merebut kembali wilayah Indonesia yang telah merdeka.

Desember 1948 – Perang Kemerdekaan II

Pada bulan Desember 1948, Belanda melancarkan Agresi Militer Belanda II dengan menyerang berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Sumatera. Dalam serangan ini, mereka berhasil menduduki Yogyakarta, ibu kota Republik Indonesia saat itu, serta menawan para pemimpin nasional seperti Soekarno, Hatta, dan Sjahrir.

Desember 1948 – Pembentukan Sektor Sub. Ter VII Komando Sumatera Pada bulan yang sama, dibentuk Sektor Sub. Ter VII Komando Sumatera yang dipimpin oleh Liberty.(HS)***

Baca Juga :
Kepala Desa Sei Alim Hasak Lepas Takbir Keliling 1 Syawal 1446 H

News Feed