Tausyiah Dirut Bank Sumut di Masjid Al Muhajirin Bumi Asri Dapat Sambutan Positif Jamaah
MEDAN.Mitanews.co.id ||
Direktur Utama Bank Sumut, Babay Parid Wazdi SP MBA, memberikan tausyiah dalam acara Pengajian Akbar di Masjid Al Muhajirin Bumi Asri di Jalan Komplek Bumi Asri Helvetia Medan, Minggu 25 Agustus 2024 subuh.
Babay yang pernah kuliah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) bersamaan kuliah di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta ini juga menyalurkan zakat pegawai Bank Sumut.
Di hadapan ratusan jamaah, Babay yang lulusan Pascasarjana Business Manajemen di International University of Japan ini antara lain mengangkat topik pentingnya Manajemen Kurban Holistik dalam pelaksanaan ibadah kurban yang tidak hanya mencakup aspek ritual, tetapi juga pengelolaan yang menyeluruh demi manfaat yang lebih besar bagi umat.
Meski beberapa hal lain juga dikupasnya, namun topik kurban ini lebih fokus sembari beliau menjelaskan salah satu program inovasi Bank Sumut Syariah berupa Gerakan Martabe Seribu Hewan Qurban “GeMaSyeh-iB”.
Program terkait pemberdayaan kurban holistik ini memberi kemudahan bagi masyarakat untuk berkurban dan mendayagunakan kurbannya melalui Tabungan Smart-iBRencana.
Pengajian Akbar yang dibuka Ketua BKM Masjid Al Muhajirin Bumi Asri H Darwin SH, Kepala Divisi Unit Usaha Syariah Bank Sumut Zulfan Kurniawan, pemuka Agama dan tokoh masyarakat setempat serta sejumlah staf Bank Sumut, Babay memaparkan perlunya pengembangan Manajemen Kurban Holistik.
“Hal ini meliputi seluruh proses pengelolaan ibadah kurban mulai dari niat yang tulus, kesiapan finansial, hingga persiapan pengetahuan terkait pelaksanaan kurban.
"Kurban bukan hanya sekadar menyembelih hewan, tetapi lebih dari itu, kurban adalah bentuk ketakwaan dan ketaatan kepada Allah SWT yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab," ungkap Babay.
Dirut Bank Sumut ini juga menekankan pentingnya mempersiapkan diri secara finansial jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan kurban.
"Sebagai umat Muslim, kita harus merencanakan anggaran dengan baik untuk membeli hewan kurban, sehingga tidak ada beban finansial yang berlebihan saat tiba waktunya," katanya.
Selain itu, Babay juga menekankan pentingnya pengetahuan tentang bagaimana memperlakukan hewan kurban dengan baik, mulai dari perawatan sebelum penyembelihan hingga teknik penyembelihan yang sesuai dengan syariat.
"Menyembelih hewan kurban harus dilakukan dengan cara yang baik dan benar, sesuai dengan ajaran Islam, agar tidak menimbulkan kesakitan yang berlebihan pada hewan dan kurban kita diterima oleh Allah," tambahnya.
Tidak hanya sampai di situ, Babay juga berbicara tentang metode distribusi daging kurban agar lebih tepat sasaran dan memberikan manfaat yang lebih luas. Ia mengusulkan metode inovatif seperti pengalengan daging kurban atau pengelolaan lainnya yang memungkinkan daging kurban bisa dinikmati oleh masyarakat yang membutuhkan dalam jangka waktu yang lebih lama.
"Pengelolaan daging kurban yang baik tidak hanya sekadar membagi-bagikan, tetapi bagaimana kita memastikan bahwa daging tersebut benar-benar bermanfaat bagi yang menerima, bahkan dalam jangka panjang," ujarnya.
Babay Parid Wazdi dalam bagian ujung tausyiahnya mengajak seluruh jamaah untuk menerapkan prinsip Manajemen Kurban Holistik dalam kehidupan sehari-hari. "Mari kita bersama-sama menjalankan ibadah kurban dengan sebaik-baiknya, tidak hanya sebagai bentuk pengabdian kepada Allah, tetapi juga sebagai sarana untuk membantu sesama dan membangun masyarakat yang lebih peduli dan sejahtera," pungkasnya.
Kesempatan juga dimanfaatkan oleh Babay untuk mengajak seluruh jamaah ikut menyukseskan pelaksanaan PON XXI Aceh Sumut yang akan digelar 8 hingga 20 September 2024. “Ini kesempatan besar bagi kita ikut menggebyarkan PON. Sebab, mungkin puluhan tahun lagi baru PON kembali ke Sumut,” ujarnya.(MN.01)***
Baca Juga :
Pendaftaran Calon Ketua PWI Sibolga-Tapteng Periode 2024-2027 Resmi Ditutup