oleh

Tim Jurnalis Klarifikasi Informasi Publik di SMA Negeri 1 Harian, Samosir

-Daerah-219 views

Tim Jurnalis Klarifikasi Informasi Publik di SMA Negeri 1 Harian, Samosir

SAMOSIR.Mitanews.co.id ||


Menindak lanjuti informasi yang disampaikan oleh masyarakat, tim jurnalis melakukan kunjungan klarifikasi ke SMA Negeri 1 Harian, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara. Kunjungan tersebut bertujuan untuk memverifikasi sejumlah isu yang berkembang dan menjaga prinsip keberimbangan informasi dalam pemberitaan.

Kedatangan tim disambut langsung oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Harian, Rotua Sidauruk, yang didampingi oleh Ketua Komite Sekolah, Sudirman Sihotang. Dalam pertemuan tersebut, pihak sekolah memberikan penjelasan secara terbuka dan rinci mengenai berbagai isu yang sempat disampaikan oleh masyarakat.

Beberapa poin yang diklarifikasi meliputi pembangunan taman sekolah, variasi honor guru komite, masalah air bersih di fasilitas sekolah, kerusakan bangku siswa, serta gaya kepemimpinan kepala sekolah di hadapan guru dan siswa.

Taman Sekolah Dibangun Secara Swadaya

Menanggapi isu mengenai kerusakan taman yang diduga menghamburkan anggaran sekolah, Kepala Sekolah Rotua Sidaruk menjelaskan bahwa pembangunan taman tidak menggunakan dana BOS, melainkan berasal dari swadaya guru dan dukungan komite sekolah. Taman tersebut dibangun memanfaatkan lahan kosong milik sekolah setelah panen jagung.

Honor Guru Komite Disesuaikan Peran

Terkait honor guru komite yang bervariasi, Rotua menjelaskan bahwa penetapan nominal didasarkan pada kepatutan dan tanggung jawab masing-masing guru, serta dibayarkan oleh bendahara sesuai kesepakatan internal.

Masalah Air Akibat Kemarau

Isu air yang tidak mengalir ke kamar mandi dijelaskan terjadi akibat musim kemarau yang membuat debit air dari sumber mata air menurun. "Bukan hanya sekolah yang terdampak, masyarakat sekitar juga merasakan hal yang sama," jelasnya.

Kerusakan Bangku Terkait Keterbatasan Anggaran

Sementara itu, kerusakan bangku yang disebut cepat rusak dijelaskan sebagai akibat dari keterbatasan dana sekolah. Dengan jumlah siswa sebanyak 228 orang, pengelolaan anggaran dilakukan secara proporsional dan sesuai kemampuan.

Tegas Bukan Marah

Menanggapi tudingan sikap marah-marah di depan siswa dan guru, Rotua menegaskan bahwa ia bersikap tegas, bukan marah. “Kalau suara saya besar ketika memberikan arahan di depan barisan, itu karena saya memimpin. Tegas dan vokal itu berbeda dengan marah. Guru berdiri sejajar dengan siswa bukanlah masalah, itu bagian dari keteladanan,” ujarnya.

Jurnalis: Klarifikasi, Bukan Tuduhan

Perwakilan tim jurnalis, Boris Situmorang, mengapresiasi keterbukaan pihak sekolah dalam memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa kunjungan dilakukan untuk mencari kejelasan informasi, bukan untuk menyudutkan pihak manapun.

"Jika seluruh pelaksanaan sudah sesuai dengan juknis dan regulasi yang berlaku, maka silakan dilanjutkan. Kami hadir untuk mencari keaktualan informasi, bukan mencari-cari kesalahan," ujar Boris.

Ia juga menyampaikan dukungan agar sekolah terus melanjutkan program-program yang bermanfaat bagi siswa. "Didiklah anak-anak kita agar menjadi generasi muda yang sukses dan bermoral baik ke depan," tambahnya.(HS)***

Baca Juga :
Sadar Mangatas Sarumpaet Terpilih Sebagai Ketua KONI kota Sibolga Periode 2025-2029