SERGAI.Mitanews.co.id | Tumor ganas (Kanker) tulang yang menyerang tubuh Noval Ramadani (16) membuat lutut kaki kirinya membengkak sebesar bola sepak anak-anak.Remaja kelas 2 Madrasah Aliyah Negeri 1 (MAN-1) Serdang Bedagai ini tidak bisa sekolah sejak akhir tahun lalu hingga saat ini.
Noval merupakan anak sulung dari tiga bersaudara pasangan Rudi Hartono (47) dan Suriyani (40). Keluarga kecil ini tinggal di rumah sederhana di Dusun I Desa Pergajahan Hulu Kecamatan Bintang Bayu Kabupaten Serdang Bedagai,dimana Noval sendiri sejak kecil tinggal di rumah Yaswanto kakek kandungnya di alamat yang sama.
Saat ditemui Mitanews,Minggu (31/7/2022), Noval sedang duduk atas ranjang di kamar rumah kakeknya.
"Kata dokter, Noval kena tumor ganas (kanker) tulang," kata Rudi didampingi sang istri.
Kanker tulang membuat lutut kiri Noval yang aktif di setiap kegiatan sekolah membengkak hingga sebesar bola sepak anak-anak. Tubuhnya sangat kurus hingga nyaris tinggal tulang.
Rudi yang saat ini bekerja sebagai perangkat desa Pergajahan Hulu ini bercerita tentang awal mula anak pertamanya sakit.Sekitar bulan November 2021 lalu, Noval membantu pamannya memanen Tandan Buah Besar (TBS) sawit.Ketika itu hendak mengangkat satu tandan sawit dengan cara di bopong dimana kondisi medan lahannya miring (perengan).
Entah bagaimana, lanjut Rudi Noval terjatuh,dan jatuhnya itu posisi lutut kirinya menjadi tumpuan.Saat itu belum merasakan apa-apa,namun setelah satu minggu baru terasa sakit dibagian lutut.
Karena ketidaktahuannya, Rudi dan istrinya sempat empat kali membawa Noval ke tukang pijat namun terapi pijat tidak meredakan sakit tersebut.
Keluarga sederhana ini terus berupaya,anak sulung tersebut dibawa ke Rumah Sakit Sri Pamela Tebingtinggi untuk sekedar tahu apa penyakit anaknya,dan dari sana diperoleh informasi ada retak tulang bahkan mengarah ke tumor.
Sebenarnya saat itu kami sudah diarahkan untuk di rujuk ke Rumah Sakit Adam Malik namun kami memilih pengobatan alternatif.Selang beberapa waktu ,kami bawa Noval ke RS Murni Teguh Medan dan setelah hasil pemeriksaan hasilnya juga sama kami diarah ke Rumah Sakit Adam Malik,jelas Suriyani.
Saat mendapat penanganan RS Adam Malik Medan,dari hasil rekam medis,Noval harus di operasi diawali dengan pengambilan sampel darah yang kata dokter yang menangani tidak cukup sekali atau dua kali lalu dilakukan pengangkatan,ucapnya.
Pengangkatan ini tidak kami lakukan karena resikonya bagi kami sangat berat sekali karena kanker ini kan ganas.Dalam proses ini tidak bisa sekali,dimana pengambilan sampel kan harus dilukai dan dengan alat khusus dagingnya diangkat atau diambil.Kata dokter ini berkali-kali, tambahnya.
"Ini ibarat membangunkan singa yang sedang tidur dimana penyebaran sel kanker akan semakin cepat, setelah itu baru dioperasi dan diamputasi,ini kami tolak bahkan anak kami keras menolak",terang istri Rudi.
"Di RS Adam Malik kami minta kalau bisa diangkatlah tumor anak kami dahulu ,namun secara medis dan kondisi anak kami tidak memungkinkan dan jalan satu-satunya harus di amputasi dan ini tidak disetujui keluarga terutama anak kami" ujar Rudi menimpali.
Lebih lanjut disampaikan Suriyani, benjolan di lututnya katanya sakit dalam waktu tertentu,yang malah sering terasa sakit mendenyut dibagian tumit dan engkel kaki.Jika sudah demikian maka kakeknya akan mencoba mengurut dengan obat tradisional (alternatif) yang diperoleh dalam beberapa bulan terakhir ini,ucapnya.
Sementara terkait pendidikan Noval,pihak sekolah memberikan keringanan.Noval tetap sekolah dari rumah dimana setiap bahan pelajaran atau informasi apapun tetap didapatkan.Bahkan Noval juga mengikuti ujian kenaikan ke kelas XI.
"Pihak sekolah,kepala sekolah dan guru-guru juga sudah datang kemari menjeguk,dan saat itu Kepsek menegaskan bahwa Noval harus tetap sekolah", ucap Rudi.
Untuk semua kebutuhan Noval baik makan minum termasuk untuk keperluan buang air kecil dan besar dilakukan di kamar dimana sang kakek yang sangat mencintai cucunya membuat wadah khusus.
Sambil menahan air mata, Rudi dan Suriyani mengharapkan kesembuhan bagi Noval. Dia juga menantikan uluran tangan dari para dermawan agar putranya mendapatkan pengobatan yang lebih maksimal. Terlebih lagi, kanker tulang membuat Noval tidak bisa lagi ke sekolah dan bermain seperti remaja lain seusianya.
"Noval malah sering meminta kami untuk kuat dan tidak bersedih,tapi namanya orang tua, bagaimana mungkin tidak sedih melihat kondisi anak kami sakit tidak berdaya"ujar Suriyani hingga meneteskan air mata.
"Harapan kami Noval segera diberi kesembuhan,kami juga memohon doa dari siapapun kiranya anak kami diangkat penyakitnya dan sembuh seperti semula" tandas keduanya.(mn.44).
Tonton Selengkapnya di : https://youtu.be/1MfCYeXSNRY
Baca Juga : Bupati Nisbar : Jika Ada Meminta Biaya Maka Siap Menerima Resiko