oleh

Ulama Besar Lampung Bangga Dr Agus Fatoni Berikan Pengabdian Bagi Masyarakat Sumatera Utara

-Daerah-253 views


Ulama Besar Lampung Bangga Dr Agus Fatoni Berikan Pengabdian Bagi Masyarakat Sumatera Utara

WAY KANAN.Mitanews.co.id ||


Keberhasilan Dr Agus Fatoni dalam meniti karier dari pelosok desa hingga menjadi pejabat tinggi negara mengundang kebanggaan yang luar biasa, terutama dari kalangan ulama di tanah kelahirannya. KH Imam Muchayat, seorang ulama besar Provinsi Lampung yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Rumbia Lampung Tengah, dengan penuh rasa bangga menyampaikan apresiasinya terhadap sosok Fatoni.

Menurutnya keteguhan, istiqomah, dan semangat pengabdian bagi bangsa telah membawa Dr Agus Fatoni ke puncak karier di pemerintahan. Sosok yang lahir dari kampung terpencil di perbatasan Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan ini kini menjabat sebagai Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri dengan eselon I, setelah sebelumnya mendapat kepercayaan sebagai Penjabat (Pj) Gubernur di tiga provinsi berbeda, di Sulawesi Utara dan Sumatera Selatan, kini di Sumatera Utara.

Saat ditemui usai memberikan tausyiah pada Peringatan Isra Mikraj Nabi Besar Muhammad SAW 1446 H dan Hari Lahir Pondok Pesantren Al Hikmah Istiqomah Rabu (5/2) di Kampung Sukabumi, Kecamatan Buay Bahuga, Kabupaten Way Kanan, tempat kelahiran Fatoni pada 6 Juni 1972, KH Imam Muchayat menegaskan bahwa masyarakat Sumatera Utara patut bersyukur dan bangga pernah dipimpin oleh sosok yang lahir dari desa terpencil seperti Dr. Agus Fatoni.

“Beliau adalah kader bangsa yang luar biasa. Dari kampung kecil di Pulau Sumatera, kini berkiprah untuk Indonesia. Tidak semua orang bisa seperti beliau. Keberhasilannya adalah bukti bahwa dengan istiqomah, perjuangan, dan doa, seseorang bisa meraih derajat yang tinggi,” ujar KH Imam Muchayat penuh semangat.

Menurutnya, pondasi kuat yang membuat Fatoni berhasil adalah karakter agamis dan religius yang telah tertanam sejak kecil. “Beliau ini bukan hanya seorang pejabat, tetapi juga sosok yang dekat dengan nilai-nilai agama. Itulah yang membuat Allah SWT mengangkat derajatnya menjadi orang yang mulia dan berguna bagi masyarakat luas,” tambahnya.

*Dari Kampung Kecil Menuju Panggung Nasional*

Dr. Agus Fatoni lahir dan tumbuh di Kampung Sukabumi, sebuah desa yang berjarak sekitar 10 jam perjalanan dari Bandar Lampung maupun dari Palembang. Sejak kecil, ia telah ditempa dengan kehidupan yang sederhana namun penuh makna. Tekadnya untuk menempuh pendidikan tinggi membawanya menapaki jenjang akademik hingga ke level tertinggi.

Perjalanan kariernya yang gemilang mencatatkan dirinya sebagai Pj Gubernur di tiga provinsi berbeda: Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara. Ini merupakan prestasi yang tidak banyak dicapai oleh seorang pejabat di Indonesia.

“Beliau adalah inspirasi bagi generasi muda, khususnya di Pulau Sumatera. Sosoknya membuktikan bahwa dengan kesungguhan dan istiqomah, kita bisa mencetak kader-kader bangsa yang mampu menjadi elit pemerintahan dan elit politik dari Sumatera untuk Indonesia,” lanjut KH Imam Muchayat.

Bagi masyarakat Sumatera Utara, kepemimpinan Fatoni telah meninggalkan kesan mendalam. Sosoknya yang santun, berilmu, dan peduli terhadap masyarakat menjadi teladan yang patut ditiru.

KH Imam Muchayat berharap akan muncul lebih banyak sosok Fatoni lainnya dari tanah Sumatera, termasuk dari Pesantren Al Hikmah Istiqomah yang didirikan oleh Dr. Agus Fatoni sendiri.

“Semoga kehadiran beliau sebagai pemimpin di Sumatera Utara memberikan kenangan indah bagi masyarakat dan menjadi rekam jejak berharga dalam sejarah perjalanan provinsi ini. Kami berharap akan lahir Fatoni-Fatoni baru yang akan menjadi harapan bagi bangsa dan negara,” pungkasnya.

Kesuksesan Dr. Agus Fatoni bukan hanya milik dirinya, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi masyarakat Sumatera, khususnya Lampung dan Sumatera Selatan. Kisahnya menjadi bukti nyata bahwa tidak ada batasan bagi seseorang untuk meraih kesuksesan selama memiliki tekad, kerja keras, dan nilai-nilai keagamaan yang kuat. Kisahnya adalah cerminan bahwa dari kampung kecil, seseorang bisa melangkah ke panggung nasional, bahkan dunia.

Pesan dan Harapan bagi Para Ulama dan Pemuka Agama Sumatera Utara

Dalam kesempatan yang sama, KH Imam Muchayat juga menyampaikan pesan bagi para ulama dan pemuka agama di Sumatera Utara. Ia menekankan pentingnya peran mereka dalam membimbing masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik, baik dari segi moral maupun spiritual.

“Para ulama dan pemuka agama harus terus berperan aktif dalam membangun peradaban Islam yang kokoh di Sumatera Utara. Dengan bimbingan dan keteladanan mereka, kita dapat mencetak lebih banyak generasi yang beriman, berakhlak, dan siap mengabdikan diri bagi bangsa dan negara,” ujarnya.

Beliau juga berharap kehadiran Fatoni di Sumatera Utara dapat memperkuat hubungan spiritual masyarakat dengan nilai-nilai keislaman serta mempererat ikatan persaudaraan antara masyarakat Sumatera Utara dan Lampung.

Lebih jauh, KH Imam Muchayat mengajak para pemuka agama di Sumatera Utara untuk senantiasa memberikan nasihat dan bimbingan kepada Fatoni dalam menjalankan amanahnya sebagai umara.

“Hubungan erat antara ulama dan umara adalah kunci keberhasilan dalam membangun masyarakat yang sejahtera dan berakhlakul karimah. Kami berharap para ulama di Sumatera Utara dapat terus mendampingi dan memberikan nasihat kepada Fatoni agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik, membawa kemajuan, dan tetap berada dalam lindungan serta petunjuk Allah SWT,” tutupnya.

*Kepemimpinan Berbasis Moralitas*

Pernyataan KH Imam Muchayat tentang Dr. Agus Fatoni bukan sekadar ungkapan kebanggaan, tetapi juga pengakuan terhadap sosok pemimpin yang memiliki karakter kuat, integritas, dan kedekatan dengan nilai-nilai agama. Fatoni adalah contoh nyata bahwa kepemimpinan yang berbasis pada moralitas dan nilai-nilai Islam dapat membawa perubahan positif dalam pemerintahan dan masyarakat.

KH Imam Muchayat menyoroti bagaimana perjalanan Fatoni dari desa terpencil hingga mencapai posisi tinggi dalam birokrasi nasional menjadi inspirasi bagi banyak orang. Karakter agamis yang tertanam sejak kecil membentuknya menjadi sosok pemimpin yang tidak hanya kompeten dalam tugas-tugas pemerintahan, tetapi juga peduli terhadap kesejahteraan rakyat. Fatoni adalah representasi bahwa pemimpin yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai agama akan mendapatkan tempat di hati masyarakat.

Dalam perspektif ulama, seorang pemimpin harus memiliki keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan keteguhan spiritual. Fatoni dinilai telah memenuhi kriteria tersebut dengan menunjukkan kinerja yang profesional sekaligus menjaga hubungan erat dengan para ulama dan tokoh agama. Perannya sebagai pemimpin di berbagai daerah menunjukkan bagaimana kebijakan yang ia ambil selalu memperhatikan aspek keadilan dan kesejahteraan masyarakat.

Namun, tantangan ke depan masih terbentang luas. Fatoni diharapkan terus mempertahankan integritas dan tetap menjadikan ulama sebagai mitra strategis dalam menjalankan tugasnya. KH Imam Muchayat juga menekankan pentingnya regenerasi kepemimpinan dengan membangun kader-kader muda yang memiliki visi dan komitmen yang sama dalam mengabdi kepada negara.

Kesimpulannya, Fatoni adalah contoh bahwa pemimpin yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan memiliki hubungan erat dengan ulama dapat menjadi agen perubahan bagi bangsa. Harapannya, kepemimpinan seperti ini terus berkembang dan melahirkan generasi baru yang tidak hanya unggul dalam administrasi pemerintahan, tetapi juga memiliki kesadaran moral dan spiritual yang kuat untuk membangun Indonesia yang lebih baik. (zulfikar tanjung)***

Baca Juga :
Sharing Session MAI #8 Strategi Bisnis dalam Dunia Konstruksi Tahun 2025 Momen Tepat dalam Dunia Konstruksi

News Feed