PADANGSIDIMPUAN.Mitanews.co.id | Ustadz DR. Fuadi R. Ritonga, M. Pd menegaskan, menegakkan amar ma'ruf nahy munkar itu termasuk tugas dan missi kenabian yang mana kala tidak dilaksanakan, itu akan berbuah bencana bagi segenap umat manusia.
Hal itu ditegaskan Ustadz DR. Fuadi R. Ritonga, M. Pd ketikz menyampaikan paparan atau taushiyah di Masjid Abdullah Bin Umar jalzn Ompu Toga Langit, Kelurahan Sabungan Jae, Kota Padangsidimpuan, Ahad (11/12/2022) pagi.
Menurutnya, Amar Ma'ruf secara istilah syar'i adalah segala sesuatu yang mencakup ketaatan kepada Allah, pendekatan diri kepada Allah dan berbuat baik kepada manusia. Juga setiap kebaikan di dalam syariat Islam, itu Amar Ma'ruf yang merupakan tugas setiap individu muslim.
Kemudian Al-Munkar adalah segala yang dibenci syariat yang diharamkan dan yang dihinakan. Dalam hal ini Allah berfirman yang artinya : "Maka berjalanlah keduanya; hingga ketika keduanya berjumpa dengan seorang anak muda, maka dia membunuhnya. Dia (Musa) berkata, "Mengapa engkau bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sungguh, engkau telah melakukan sesuatu yang sangat mungkar."" (QS. Al-Kahf 18: Ayat 74).
Dalam ceramahnya itu Ustadz Fuadi menegaskan hukum menegakkan amar ma'ruf dan nahy munkar adalah wajib bagi kaum muslimin karena hal itu sebagai nasehat dalam kepada sesama dalam kehidupan beragama Islam. Sifatnya hukum menegakkanamar ma'ruf itu kondisional.
Ustadz Fuadi mencontohkan, tamu yang datang ke rumah ternyata dia merokok, itu fardhu ain bagi pemilik rumah untuk mencegah prilakunya yang merokok, atau tamu yang datang terus memutar musik, itu wajib bagi kita sebagai tuan rumah untuk menghentikan prilakunya kebiasaannya mendengar musik itu.
Menurut sejumlah dalil, tambah Fuadi, suka amar ma'ruf itu adalah yang suka kebaikan. Dalam hal ini Allah berfirman yang artinya: "Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 110).
Dari ayat Al-Qur'an di atas terkutip sebuah dalil, tambah Fuadi bahwa orang yang melakukan amar ma'ruf dan nahy munkar adalah termasuk umat terbaik. Akan mendapat gelar sebagaiumat yang terbaik di mata Allah. Ini yang sangat diharapkan setiap individu mukmin.
"Tetapi kita akui ini sangat berat, karena banyak orang lebih cenderung mengurus diri sendiri. Itu karena setiap kebaikan itu disampaikan, pasti ada saja yang menjawab, urus dirimu sendiri, tidak usah ikut campur," tambah Ustadz Sunnah yang telah mendapat kepercayaan bertugas pendidikan ke Qatar dalam waktu yang tidak lama lagi itu.
Ini menurut Ustadz Fuadi, adalah salah satu tugas, misi dan visi kenabian, yang salah satunya basyiiriw wanadziro, (memberi peringztan dan kabar gembira yang bertujuan unfuk memperbaiki akhlaq umat. Rosululloh menegaskan "Sesungguhnya aku diutus Allah untuk memperbaiki akhlaq umat manusia," kata sebuah hadits yang terkenal di kalangan kaum muslimin.
Ditambahkan, di antara keutamaan melakukan amar ma'ruf nahy munkar adalah itu termasuk membuahkan hasil kemenangam kaum muslimin. Dalilnya, mari lihat firman Allah di suroh Ali Imron ayat 104. Di ujung ayat tersebut disebutkan, "Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung, mendapat kemenangan." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 104).
Fuadi dalam taushiyahnya di depan ratusan jemaah tersebut, menegaskan, kelompok yang tidak menunaikan amar ma'ruf nahy munkar, itu akan menyebabkan bencana dan adzab dari Allah dan bencana itu tidak membedakan wargz yang jahat atau yang baik. Contohnya banjir itu sama-sama menyapu semua daerah baik dihuni orang durhaka kepada Allah maupun orang yang taat.
"Gempa bumi itu tidak digoncangkan hanya untuk kaum pezina, odang yang tidak sholat saja. Semuanya warga di daerah itu kena dampak bencana gempa yang menggoncang itu. Mau dia kaum sholeh atau durhaka, tholit semuanya kena gempa," kata Ustadz Fuadi dalam ceramhnya itu.
Dia menambahkan, kemudian para penegak amar ma'ruf nahy munkar itu merupakan ciri pengkkut para Nabi dan Rosululloh, dalilnya firman Allah yang artinya : "(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka, dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an), mereka itulah orang-orang beruntung." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 157).
Menurutnya, ustadz dan kaum muslimin yang tidak memberi nasehat, peringatan dan kabar gembira seperti yang diemban para Nabi, menjelaskan mana sunnah mana ayat Al-Qur'an, mana yang halal mana yang haram, ceramah itu tidak menyesuaikan dengan keinginan jemaah. Ceramah dan nasehat itu harus mengandung misi amar ma'ruf nahy munkar.
Ustadz Fuadi menegaskan, perlu juga diketahui dan untuk ditegakkan, bahwa misi dan tugas kenabian itu adalah melaksanakan amar maruf nahy munkar, keutamaannya itu merupakan krakteristik orang-orang beriman. Sebenarnya banyak fadhilzh yang didapat jika menjadi penegak amar ma'ruf nahy munkar. (MN.03).
Baca Juga : Tidak Lama Lagi, Listrik Desa Sindang Laya dan Mukti Karya Segera Teraliri