“Pusat Camping, Mancing, Tracking & Healing di Saguling”
Oleh :
BUDIYANTO, S,Pi
CALON DPD RI DAPIL JAWA BARAT
DEDE ROHMAN, S.Pd
GURU DAN BUDAYAWAN BANDUNG BARAT
Jabar.MitaNews.co.id | Jawa Barat merupakan Tanah Pasundan yang kaya akan keindahan alam eksotik, baik terbentuk secara alamiah maupun karena kebijakan ilmiah.
Banyak potensi pariwisata Jawa Barat berbasis keindahan dan kekayaan alam anugerah Sang Pencipta mulai dari ujung timur selatan Jawa Barat Pantai Pangandaran, Ujung Timur Utara Kompleks Makam Sunan Gunung Djati, Ujung Barat Selatan Pantai Selatan Pelabuhan Ratu Sukabumi dan Ujung Barat sisi Utara dengan deretan Hutan Mangrove di Kabupaten Bekasi.
Selain itu disepanjang pantai selatan Jawa Barat, Pantai Santolo di Pamengpeuk Garut, Cidaun Cianjur dan Geopark Ciletuh Sukabumi.
Juga sepanjang pantai utara yang dangkal dengan berkembangnya pariwisata pantai Tanjung Pakis Pakisjaya dan Pantai Tanjung Baru Tempuran dan Pasir Putih Cilamaya Kabupaten Karawang dan Pantai Pondok Bali Subang.
Bagian tengah dengan kemegahan gagahnya pegunung mulai dari ujung timur Ciremai Kuningan, Panjalu Ciamis, Pegunungan Balong Geulis Sumedang, Gunung Cikuray Garut, Pegunungan Soreang dan Ciwidey Bandung, Tangkuban Parahu Bandung/Subang, Gunung Padang Cianjur dengan Situs Tertuanya di Dunia, Gunung Sangga Buana Karawang, disambung Pegunungan Cariu-Sukamakmur-Jonggol Bogor, Pegunungan Pangarango Cianjur/Sukabumi dan Taman Nasional Halimun Gunung Salak Bogor/Sukabumi merupakan destinasi relief alamiah luar biasa yang mengokohkan kegagahan Jawa Barat sebagai tanah Siliwangi dengan penguasaan Kerajaan Salakanagara, Kerajaan Sunda Galuh dengan Ibukota Pakuan Pajajaran; Saunggalah dan Kawali Ciamis dan Kerajaan Tarumanagara dengan Ibukota Chandrabaga di Bekasi dan Sunda Pura.
Dan satu potensi luar biasa yang berada ditengah daratan Jawa Barat dengan keberadaan 3 waduk besar sebagai lokasi eksotis yang mampu menampung dan mendistribusikan air di Jawa Barat. Sumber Air berawal dari hulu Waduk Saguling di Bandung Barat mengalir melewati bawah Jembatan Rajamandala menuju Waduk Cirata dan Jangari di Cianjur yang kemudian berlabuh di Waduk Jatiluhur Purwakarta yang selanjutnya Air Mengalir sampai jauh ke Karawang, Bekasi, Kota Bekasi dan bermuara di Ibukota Negara Jakarta.
Kekayaan alamiah di pusat peradaban manusia yang menurut hemat penulis saat ini masih terabaikan karena pemahaman sudut padang dan belum termaksimalkan menjadi kekuatan sekunder untuk menhidupkan ekonomi primer masyarakat Jawa Barat di sekitar Waduk Saguling Bandung Barat dan sekitarnya.
Waduk Saguling yang dibangun sejak tahun 1980 yang kemudian mulai dioperasikan sejak 1986 dengan menghabiskan biaya konstruksi sebesar $738.256.000 setara dengan Rp. 10,335 Trilyun saat ini jika harga dollar setara Rp. 14.000,00. Berada pada ketinggian 643 meter diatas permukaan laut dengan luas genangan air waduk 5.606 hektar dengan volume tampungan awal sebesar 875 juta meter kubik air. Dipergunakan sebagai pembangkit listrik dengan kapasitas terpasang 700 MW dengan produksi tahunan sebesar 2.156.000 MWh.
Posisi Waduk Saguling berada di 6 wilayah Kecamatan yaitu Batujajar, Padalarang, Cihampelas, Cililin, Cipongkor dan Kecamatan Saguling. Bentuk waduk merupakan kontur alamiah yang terbentuk karena kepentingan ilmiah yang perwajahannya sangat indah sebagai sebuah lokasi pariwisata murah nan meriah di zaman serba mewah.
Waduk Saguling telah meenjadi tempat hidup minimal untuk warga 26 desa yang tersebar secara sporadik di Kecamatan Batujajar meliputi Desa Cangkorah, Pangauban, Galanggang, Batujajar Barat dan Desa Sallacau. Kecamatan Padalarang meliputi Desa Laksana Mekar, Cipendeuy dan Desa Merang. Kecamatan Cihampelas meliputi Desa Pataruman, Cihampelas, Mekarjaya, Tanjung Jaya dan Desa Mekar Mukti. Kecamatan Cililin meliputi Desa Bongas, Rancapanggung, Perlas dan Desa Karang Anyar. Kecamatan Cipongkor meliputi Desa Cipongkor, Sarinagen dan Desa Barangsiang. Kecamatan Saguling meliputi Desa Cikande, Bojong Haleuang, Giri Mukti, Desa Cipangeran, Jati dan Desa Saguling yang semuanya berada di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
Waduk Saguling bukan hanya sebatas lingkungan unik tapi juga menarik yang mampu menyatukan akses dalam bentuk tidak pada umumnya sebagai lokasi ditengah daratan yang terhubung oleh akses perairan.
Dari sudut perbatasan, perairan merupakan pemisah geografis yang eksotis, tapi dari sudah kebersamaan, perairan merupakan penyambung antar wilayah yang tidak terhubung.
Waduk Jatiluhur bukan hanya Danau tapi menjadi Obyek Wisata terintegrasi dengan Obyek Vital Nasional Bendungan Jatiluhur pensuplai air minum baku untuk masyarakat Ibukota Negara Jakarta dan sekitarnya. Danau Cirata bukan hanya penampungan air antara, tetapi menjadi alternatif obyek wisata air yang sudah ditata segala fasilitas pendukungnya sehingga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dengan perikanan budidaya dan pariwisata airnya.
Sementara Saguling masih menjadi raksasa tidur yang masih berat untuk menggeliat karena belum dilihat dari sudut potensi yang bisa di kembangnya menjadi pusat pengembangan ekonomi mikro sehingga tidak ada keberpihakan kebijakan dari segi regulasi dan alokasi anggaran untuk mengembangkan Saguling sebagai Pusat Eco Wisata Air Alam Raksasa Jawa Barat.
Dari sudut potensi Waduk Saguling sangat luat biasa. Jika Waduk Saguling dikembangkan dengan konsep pariwisata berbasis kearifan lokal yang terdesentralisasi di tingkat desa dan kecamatan maka akan sangat banyak masyarakat yang terlibat dengan basis kewilayahan desa yang melibatkan dan menghidupkan kelembagaan di tingkat Desa khususnya Badan Usaha Milik Desa dan Kelompok Sadar Wisata di masing masing desa.
Berpotensi menghidupkan ekonomi minimal masyarakat di 26 desa dengan turunan kegiatan ekonomi yang akan tumbuh, sektor perikanan, pertanian, palawija dan hortikultura, umkm makanan, kerajinan tangan, aksesories, pengembangan dan pelestarian seni budaya sunda dan juga sektor non formal lainnya.
Destinasi unggulan yang sangat mungkin bisa dikembangkan di seluruh area Waduk Saguling adalah "camping, mancing, tracking dan healing".
Kami mengajak kepada Gubernur Jawa Barat, Bupati/Wakil Bupati, Anggota DPRD, Camat, Kepala Desa, Anggota BPD dan Tokoh Masyarakat Desa disekitaran Waduk Saguling Bandung Barat untuk menata, meniti dan menyusun perencanaan strategis untuk menjadikan Waduk Saguling sebagai Pusat Pariwisata Air Alam Ilmiah "Puseur Jawa Barat" sebagai tempat untuk "Camping, Mancing, Tracking dan Healing" menuju Masyarakat Jawa Barat yang maju Kotanya, Sejahtera dan Bahagia Rakyatnya. (Riki)
Baca Juga :
Malam 10 Ramadan Tarawih di Masjid Agung Medan Tetap Dipenuhi Jamaah