Wisatawan di Samosir Laporkan Pekerja Homestay atas Dugaan Fitnah dan Pencemaran Nama Baik

Laporan tersebut dilayangkan Mangoloi pada Senin 7 April 2025 di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Samosir. Ia menyatakan keberatannya atas tuduhan yang menyebut dirinya telah mengancam Mikhael dengan senjata api dan berupaya menabraknya menggunakan mobil pada 5 Maret 2025.

"Saya tidak pernah melakukan seperti yang dituduhkan. Mobil saya berbeda dari yang disebutkan dalam berita, dan saya tidak memiliki pistol," tegas Mangoloi kepada wartawan di Polres Samosir.

Mangoloi juga membantah lokasi kejadian yang disebut dalam berita. Menurutnya, jalan yang dimaksud bukanlah jalan beraspal dan tidak memungkinkan kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi, sehingga narasi upaya penabrakan dianggap tidak masuk akal.

Atas tuduhan tersebut, Mangoloi merasa dirugikan secara pribadi dan profesional sebagai pelaku wisata di kawasan Pasir Putih Parbaba, Desa Huta Bolon, Kecamatan Pangururan. Ia telah mengajukan hak jawab kepada media yang memuat pemberitaan tersebut, dan telah ditayangkan pada 1 April 2025. Dalam tayangan itu, turut disertakan Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) dari Mikhael Pasaribu.

Namun, Mangoloi menilai adanya kejanggalan dalam STPL tersebut. "Dalam berita disebutkan kejadian terjadi pada 5 Maret 2025, tapi di STPL tercatat tanggal 23 Maret 2025. Ini menimbulkan kecurigaan adanya rekayasa laporan," katanya.

Ia juga menegaskan tidak memiliki masalah pribadi dengan Mikhael Pasaribu. Oleh karena itu, ia meminta pihak kepolisian untuk memanggil dan memeriksa yang bersangkutan atas dugaan penyebaran informasi bohong melalui media.

Pihak SPKT Polres Samosir yang menerima laporan menyampaikan akan mempelajari terlebih dahulu laporan tersebut sebelum didisposisikan untuk proses lebih lanjut.(HS)***