Agincourt Resources Tampilkan Inovasi Konservasi Primata di Asian Primate Symposium 2024
MEDAN.Mitanews.co.id ||
PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe di Batangtoru Tapanuli Selatan, mencuri perhatian dalam Asian Primate Symposium 2024 melalui berbagai inisiatif konservasi inovatif.
Pada sesi Senin (25/11) pada acara yang berlangsung sejak 23 hingga 27 November 2024 di Kampus USU Medan ini menampilkan tiga penelitian unggulan PTAR, yang menegaskan komitmen perusahaan terhadap pelestarian keanekaragaman hayati dan keberlanjutan koeksistensi manusia dan primata.
Tim PT AR hadir Mahmud Subagya, Manager Environmental PT Agincourt Resources ; Syaiful Anwar, Superintendent Environmental Site Support PT Agincourt Resources; School of Biological Sciences Universiti Sains Malaysia ; Dimas Firdiyanto, Universitas Nasional ; Fathiya Rahma, Universitas Nasional ; Sri Suci Utami Atmoko, Universitas Nasional ; Fitriah Basalamah, Universitas Nasional ; Mutia Rahmawati, Supervisor - Environmental Biodiversity Management PT Agincourt Resources.
Jembatan Arboreal: Tonggak Baru Koeksistensi Berkelanjutan
Syaiful Anwar yang diberi amanah mempresentasikannya di hadapan peserta dalam dab luar negeri itu memaparkan salah satu proyek unggulan PTAR adalah pemasangan jembatan arboreal untuk mengatasi fragmentasi habitat primata arboreal akibat kegiatan tambang.
Sebanyak 13 jembatan khusus ini telah dipantau menggunakan kamera jebak, dan berhasil merekam enam spesies yang memanfaatkannya, termasuk Presbytis sumatrana yang terancam punah, serta Macaca nemestrina.
Hasil ini membuktikan efektivitas jembatan arboreal dalam mendukung pergerakan aman bagi primata sekaligus mendukung adaptasi ekologis mereka.
Penelitian Terdepan tentang Presbytis sumatrana
PTAR juga memaparkan dua penelitian penting terkait Presbytis sumatrana, primata endemik Sumatera yang terancam punah. Penelitian pertama mengkaji perilaku ruang mereka di hutan yang terfragmentasi di sekitar Tambang Emas Martabe, memberikan wawasan kritis tentang preferensi habitat dan pola makan mereka.
Penelitian kedua berfokus pada aktivitas harian dan perilaku makan spesies ini, mengungkap keragaman pola makan dan adaptasi perilaku yang menjadi dasar strategi konservasi PTAR.
Komitmen pada Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Inisiatif PTAR tidak hanya terbatas pada penelitian. Perusahaan secara aktif menerapkan hierarki pengelolaan keanekaragaman hayati, dengan fokus pada rehabilitasi habitat dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan untuk mencegah perburuan serta perdagangan satwa liar.
Proyek-proyek terbaru meliputi Pemasangan jembatan arboreal dan survei keanekaragaman hayati.
Rehabilitasi area tambang menggunakan teknik canggih, termasuk studi mikoriza.
Perlindungan spesies yang terancam punah seperti Orangutan Tapanuli.
Visi Bersama untuk Keberlanjutan
“Partisipasi PTAR dalam Asian Primate Symposium menegaskan komitmen kami terhadap pelestarian keanekaragaman hayati Sumatera, sekaligus memastikan praktik tambang yang berkelanjutan,” ungkap Mahmud Subagya, Manager Environmental PT Agincourt Resources kepada wartawan usai sesi presentasi.
“Dengan memadukan penelitian inovatif dan kolaborasi masyarakat, kami berupaya menciptakan dampak jangka panjang yang bermanfaat bagi satwa liar dan komunitas sekitar,” katanya.
PTAR terus menetapkan standar dalam praktik pertambangan berkelanjutan dan konservasi lingkungan, serta mengundang para pemangku kepentingan dan pemerhati konservasi untuk bersama-sama melindungi kekayaan ekologi Sumatera yang berharga.:
Kolaborasi Multipihak
PTAR secara aktif
PT AR menerapkan pendekatan kolaboratif dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat setempat, untuk mencegah perburuan liar dan perdagangan satwa liar. Pendidikan dan penyebaran informasi tentang pentingnya pelestarian satwa menjadi salah satu prioritas.
Selain penelitian dan pemasangan jembatan arboreal, PTAR juga menjalankan program rehabilitasi dan reklamasi area tambang menggunakan teknik inovatif seperti penerapan temuan studi mikoriza.
PTAR telah mendirikan Laboratorium Mikologi, Biodiversity, dan Mikrobiologi untuk mendukung program pengelolaan lingkungan dan keanekaragaman hayati.
Perusahaan telah melakukan survei biodiversitas flora dan fauna di area hutan sekitar tambang dan melaksanakan pengayaan tanaman lokal serta pakan primata di area konservasi seperti TMF East dan Aek Pahu
Panel Penasihat Keanekaragaman Hayati
Panel Penasihat Keanekaragaman Hayati (Biodiversity Advisory Panel/ BAP) dibentuk pada 2020, terdiri dari Dr Rondang Siregar, Dr Sri Suci Utami Atmoko, Dr Puji Rianti, dan Dr Onrizal, masing-masing dengan keahlian di bidang habitat dan fauna (khususnya orangutan), dan konservasi ekosistem.(MN.01)***
Baca Juga :
DPRD Tapteng Pastikan Akan Laporkan ASN dan Aparat Desa yang tidak Netral