oleh

Arung Jeram Sungai Asahan Kini Kembali Diminati Oleh Rafting Eropa

Asahan.Mitanews.co.id | Arung jeram sungai Asahan kini mulai diminati kembali oleh rafting eropa setelah 'tidur' hampir dua tahun akibat pandemi Covid-19. Operator rafting lokal mulai membidik kembali kegiatan mengarungi sungai yang memiliki kesulitan jeram ke tiga di dunia ini dengan menghadirkan peserta dari manca negara utamanya negara - negara eropa.

"Hampir dua tahun ini memang selama pandemi tak ada aktivitas pengarungan internasional. Akhir tahun ini kami mulai membuka kembali mengajak rafting-rafting Eropa main di sini," kata Alfred Ginting, penyelenggara Toba Caldera International Adventure Festival Asahan River, di Desa Tangga Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut) kepada Mitanews, Sabtu (26/11/2022).

Alfred menyebut melandainya pandemi di Indonesia dan mulai longgarnya pengetatan para turis mancanegara masuk dijadikannya kesempatan bagi atlet pengarungan mancanegara untuk datang menikmati keindahan alam serta mencoba pengarungan sungai Asahan yang hulu airnya berasal dari danau Toba.

"Ini sudah mulai diminati lagi, rafting mancanegara mulai datang ke sini," kata dia.

Ada 10 peserta internasional yang ikut ambil bagian dalam kesempatan tersebut berasal dari berbagai negara seperti Belanda, Italiy, Jerman, Ceko, Francis, Norwegia dan Australia. Mereka mengarungi arus sungai dengan kayak. Mempertandingkan dua kelas yakni race dan slalom.

Potensi arus jeram di sungai Asahan sah disebut sebagai salah satu terbaik di dunia bahkan menjadi yang ke tiga setelah sungai Zambesi di Afrika dan Colorado di Amerika Serikat.

Namun menurutnya kebanyakan rafting mancanegara kesulitan datang ke sini karena belum banyak infrastruktur pendukung kegiatan utamanya home stay serta fasilitas lainnya.

"Kalau antusias yang datang ke sini dari luar itu banyak. Cuma akesenya banyak yang enggak tau kalau tidak difasilitasi atau tak ada pendamping. Di sini belum ada homestay mereka masih menumpang tinggal di rumah masyarakat sekitar," kata dia.

Kata Alfred, arus jeram sungai Asahan memiliki karakter khusus yang tak dimiliki tempat pengarungan. Karakteristik arus yang stabil serta cocok dilakukan sepanjang tahun.

"Kalau di eropa mereka harus menyesuaikan musim. Suhu air di sini juga hangat, tidak terlalu dingin. Mereka suka," kata dia.

Ia berharap dengan banyaknya peserta mancanegara yang datang mencoba pengarungan sungai Asahan ini bisa menjadikan daerah ini semakin dikenal atas potensi arusnya. "Harapan kita setelah ini mereka bisa promosi ke negaranya menceritakan bagaimana keseruan bermain di sini," kata dia.

Mewakili pejabat pemerintahan setempat Kapolres Asahan, AKBP Roman Smaradhana Elhaj yang hadir dalam acara pembukaan tersebut secara seremonial mendukung penuh terselenggaranya kegiatan dengan harapan hal ini dapat dijadikan daya ungkit ekonomi masyarakat sekitar usai dikandaskan pandemi.

"Harus disupport dan didukung kegiatan seperti ini apalagi sehabis pandemi. Semoga bisa membangkitkan gairah pariwisata kita," ujarnya.(TAMIN)

Baca Juga : Pemkab Nisut Laksanakan Perayaan Hari Jadi Kabupaten Nias Utara Ke-14

News Feed