oleh

Bupati Batu Bara Dorong Pertanian sebagai Pilar Ekonomi: Petani Harus Bahagia, Daerah Pasti Sejahtera

-Daerah-279 views

Bupati Batu Bara Dorong Pertanian sebagai Pilar Ekonomi: Petani Harus Bahagia, Daerah Pasti Sejahtera

BATU BARA.Mitanews.co.id ||


Pemerintah Kabupaten Batu Bara menetapkan sektor pertanian sebagai pilar utama pembangunan ekonomi daerah. Bupati Batu Bara H. Baharuddin Siagian, S.H., M.Si. kemarin memaparkan potensi besar pertanian di wilayahnya, yang diyakininya mampu menciptakan kesejahteraan petani dan perputaran ekonomi lokal hingga triliunan rupiah per tahun.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), lahan pertanian aktif di Batu Bara mencapai lebih dari 12.000 hektare. Pemerintah daerah menargetkan produksi padi rata-rata 7 ton per hektare setiap musim panen.

“Kalau 12.000 hektare menghasilkan 7 ton per hektare, totalnya 84.000 ton gabah. Dengan harga Rp6.500 per kilogram, nilai produksi mencapai Rp546 miliar dalam satu musim panen atau sekitar 3,5 bulan,” ungkap Baharuddin.

Ia menjelaskan, jika 50% dari nilai tersebut digunakan untuk biaya produksi seperti bibit, pupuk, pestisida, dan kebutuhan hidup petani, maka Rp273 miliar sisanya merupakan keuntungan yang akan beredar di masyarakat. Jika panen terjadi tiga kali setahun, maka total uang beredar mencapai Rp1,5 triliun.

“Inilah yang akan membuat petani bahagia, dan ketika petani bahagia, ekonomi daerah bergerak. Ini target yang realistis jika negara benar-benar hadir,” tegasnya.

Dukungan Negara: Dari Bibit Hingga Irigasi

Untuk mewujudkan skema tersebut, Baharuddin menekankan pentingnya peran negara dalam penyediaan input produksi dan pembiayaan. Pemkab Batu Bara telah menjalin kerja sama dengan Bank Sumut agar menyediakan akses permodalan bagi petani.

“Hal ini sudah kami sampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dipimpin Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution. Kami ingin Bank Sumut hadir membantu petani,” ujarnya.

Selain itu, infrastruktur irigasi juga menjadi perhatian. Baharuddin menyebut kewenangan irigasi terbagi antara pusat, provinsi, dan kabupaten. Untuk yang menjadi kewenangan kabupaten, ia memastikan seluruh kesiapan akan rampung pada 2026.

Petani Milenial dan Masa Depan Batu Bara

Bupati juga optimistis bahwa jika sektor pertanian dimodernisasi dan menguntungkan, generasi muda tidak perlu lagi mencari kerja ke kota. Dengan potensi penghasilan di atas Rp10 juta per bulan, pertanian akan menjadi sektor yang diminati.

“Batu Bara punya alokasi 4.000 hektare dalam program optimalisasi lahan nasional. Jika ini berjalan, petani milenial akan bangkit. Kami siap mendukung ketahanan pangan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto,” tutupnya.(MN.01)***

Baca Juga :
Menuju Digitalisasi Pengelolaan Arsip Tim Pendampingan Mulai Sosialisasikan Aplikasi SRIKANDI