Medan.Mitanews.co.id | Camat Medan Kota, Tengku Chairuniza membantah tudingan dirinya memilih Kepala Lingkungan (Kepling) 1 yang disebut-sebut sarat permasalahan.
Penegasan itu disampaikan Camat menjawab sejumlah wartawan terkait pemberitaan perihal dirinya menunjuk Kepling 1, Kelurahan Pasar Merah Barat, Kecamatan Medan Kota, Mikhael Fransisco Purba.
“Tidak ada saya tunjuk. Kepling 1, Kelurahan Pasar Merah Barat itu sudah mengikuti tes sesuai mekanisme yang diatur dalam perundang-undangan. Jadi, di sini, jelas saya membantah tudingan menunjuk kepling itu,” ujar Camat, Minggu, (9/1/2022).
Lebih lanjut dijelaskan camat, siapa pun warga negara yang memenuhi persyaratan dapat mendaftar atau mengikuti assesment untuk menjadi Kepling di lingkungannya masing-masing.
“Jadi, kembali saya tegaskan, tidak ada saya menunjuk kepling. Karena, pemilihan Kepling itu ada di seluruh kelurahan se Kota Medan. Pada pemilihan kepling di Lingkungan 1, Kelurahan Pasar Merah Barat, Kecamatan Medan Kota, ada dua yang mencalon. Dan kebetulan saja Mikhael Fransisco Purba itu yang unggul dari pesaingnya,” jelas camat.
Mengenai tudingan warga terhadap buruknya kinerja Kepling 1, Kelurahan Pasar Merah Barat, Kecamatan Medan Kota, Mikhael Fransisco Purba, camat menegaskan itu tidak benar.
“Itu tidak benar. Namun, ke depan, jika hal yang ditudingkan warga terhadap Kepling 1 tersebut benar, saya akan mengevaluasinya. Saya tidak mau ambil pusing soal itu. Dan saya tidak mau mempertaruhkan jabatan saya hanya untuk mempertahankan orang yang tidak patut dipertahankan atau dibela,” tegasnya.
Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat Lingkungan 1, Kelurahan Pasar Merah Barat, Adi Naibaho yang dikonfirmasi mengatakan bahwa tudingan warga terhadap Keplingnya, Mikhael Fransisco Purba tidak beralasan.
“Tidak benar itu tudingan warga. Kinerja Kepling kami itu menurut saya bagus. Mengenai tudingan dia tidak tinggal di Lingkungan 1, Kelurahan Pasar Merah Barat, Kecamatan Medan Kota, itu tidak benar,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan Warga Lingkungan 1 lainnya Lorance Mataniari yang meruoakan kader Posyandu setempat.
Menurutnya, kinerja Kepling 1 Mikhael Fransisco Purba selama ini sangat baik.
“Kami warga Lingkungan 1, Kelurahan Pasar Merah Barat mendukung Kepling Pemenang Assestment yaitu Mikhael Fransisco Purba karena kerja nyata melalui banyak kegiatan yang sukses seperti posyandu yang sangat aktif di lingkungan. Selain itu, pak kepling juga mengubah tempat kumuh dan lokasi sampah menjadi pot dan memiliki wadah komunikasi yang baik seperti WhatsalApp lingkungan dan media sosial lingkungan seperti instagram sehingga semua oang dapat melihat kinerja kepling kami ini,” katanya.
Menanggapi hal itu, Kepling 1, Kelurahan Pasar Merah Barat, Mikhael Fransisco Purba mengaku akan meperbaiki kinerjanya ke depan.
“Saya sudah berusaha melakukan yang terbaik yang bisa saya lakukan. Tapi pada dasarnya, manusia pasti ada kekurangan. Ke depannya, saya akan meningkatkan kinerja saya ke arah yang lebih baik lagi,” katanya.
Namun begitu, sebut Mikhael, ke depan, ia tetap akan merangkul serta meminta masukan dari semua pihak yang ada di lingkungannya demi kebaikan dan kemajuan bersama.
“Intinya, demi kebaikan bersama, kita terima masukan dan kritikan dari semua pihak. Mengenai tudingan-tudingan yang dialamatkan kepada saya, itu tidak benar. Namun begitu, saya sudah memaafkannya,” sebut Mikhael.
Mengenai tudingan Pungutan Liar (Pungli) terhadap pedagang yang saya lakukan, kata Mikhael, itu sama sekali tidak benar.
“Tudingan Pungli terhadap para pedagang di Pasar Laubeng seperti pemberitaan yang dimuat pada beberapa media beberapa hari yang lalu itu tidak benar. Untuk kejelasannya, bisa ditanyakan langsung kepada para pedagang,” pungkasnya.
Sementara itu, Ani, salah seorang pedagang membantah tudingan terhadap Kepling 1, Kelurahan Pasar Merah Barat, Kecamatan Medan Kota yang disebut-sebut pada pemberitaan di beberapa media melakukan pungli terhadap ia dan rekan-rekannya sesama pedagang.
“Tidak benar ada pungli berkedok uang sampah. Itu semua murni dari kami. Oleh kami dan untuk kami,” kata Ani.
Yang ada malah, sebutnya, kami meminta bantuan dari kepala lingkungan supaya difasilitasi terkait sampah dan di bawah naungan kelurahan sampah kami semua teratasi.
“Jadi tidak benar ada pungli. Karena itu dari kami sendiri dan tidak ada dipatok dan dipaksa harus membayar,” sebutnya.
Hal senada juga diungkapkan Eli, pedagang lainnya di pasar tersebut.
“Sudah berpuluh tahun ada pajak ini pak walau berpindah-pindah dulunya dan dari dulu memang sudah ada kami kutip swadaya dari kami sendiri. Tapi kenapa di saat ini, saat sudah dikelola dengan baik dan kami sama sekali tidak keberatan, muncul berita pungli. Tidak benar itu pak. Karena di sini tidak ada unsur pemaksaan untuk bayar ini itu. Murni dari kami untuk kami,” ungkapnya.
Sebelumnya, sejumlah warga Lingkungan 1, Kelurahan Pasar Merah Barat, Kecamatan Medan Kota menuding Camat menunjuk kepling bermasalah di lingkungannya.
Padahal, Kepling tersebut bukan ditunjuk melainkan mengikuti tahapan-tahapan yang sesuai dengan aturan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. (mn.09)
Baca juga : Temui Menko Airlangga, Wagub Musa Rajekshah Perjuangkan DBH Sawit