Dari Sumut ke Pulau Pinang: Peran Mulyadi Simatupang dalam Mendorong UMKM Berdaya Saing Global
Catatan Zulfikar Tanjung
Mitanews.co.id ||
Di tengah riuhnya Pesta Pulau Pinang 2025, sebuah perhelatan tahunan yang telah memasuki edisi ke-58, Sumatera Utara kembali menancapkan eksistensinya.
Kali ini, di bawah arahan langsung Pj Gubernur Sumatera Utara, Agus Fatoni, langkah konkret untuk memperluas pasar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Sumut ke tingkat global semakin nyata.
Mulyadi Simatupang, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral Sumut, tampil di garis depan. Berbekal mandat untuk memperkuat sektor industri dan perdagangan daerah, ia memastikan partisipasi Sumut dalam ajang internasional ini bukan sekadar seremonial, melainkan strategi nyata untuk menembus pasar ekspor.
“Kami menjalankan arahan Pj Gubernur Agus Fatoni yang menekankan pentingnya ekspansi UMKM Sumut ke pasar global. Pesta Pulau Pinang adalah momentum strategis untuk memperkenalkan produk-produk unggulan kita ke masyarakat internasional,” ujar Mulyadi saat meninjau stan Sumut di Tapak Pesta Pulau Pinang, Minggu (2/2).
Dibantu sinergi antara Pemprov Sumut dan pemerintah kabupaten/kota, berbagai produk unggulan Sumut terpajang di ajang yang menarik ratusan ribu pengunjung ini. Wastra khas Sumut seperti kain tenun dan ulos, kriya berbahan purun, serta berbagai makanan dan minuman kemasan khas daerah mendapat sambutan luar biasa.
"Kerajinan tangan purun paling banyak diminati, bahkan habis terjual dalam waktu singkat. Ini menandakan bahwa produk kita memiliki daya saing tinggi dan bisa bersaing di pasar luar negeri," ujar Mulyadi.
Kesuksesan ini bukan sekadar kebetulan, tetapi hasil dari kerja keras berbagai pihak dalam membina dan meningkatkan kualitas UMKM Sumut. Program pelatihan, pembinaan, hingga fasilitasi pemasaran telah menjadi fokus utama dinas yang dipimpin Mulyadi.
*Sinergi untuk Kemandirian Ekonomi*
Langkah konkret ini tidak hanya berdampak pada peningkatan omzet pelaku UMKM, tetapi juga membuka peluang investasi dan kemitraan baru. Partisipasi Pemkab Tapanuli Selatan, misalnya, dengan membawa pengrajin tenun dan produk unggulan seperti keripik, dodol khas, gula semut, hingga sedotan ramah lingkungan, menunjukkan bagaimana daerah turut serta dalam membangun ekosistem industri kreatif yang kuat.
Mulyadi menekankan bahwa strategi ekspansi ini adalah bagian dari upaya jangka panjang untuk menjadikan UMKM Sumut sebagai pemain utama di pasar internasional. “Kami ingin membuktikan bahwa produk lokal kita memiliki daya saing global. Dengan arahan dan dukungan penuh dari Pak Pj Gubernur, kami semakin percaya diri untuk terus mengembangkan sektor ini,” katanya.
Pesta Pulau Pinang bukan sekadar ajang pameran, tetapi sebuah peluang emas untuk memperkenalkan budaya dan produk khas Sumut kepada dunia. Dengan target 500 ribu pengunjung dari berbagai negara, acara ini menjadi platform strategis bagi UMKM untuk memperluas jaringan bisnis.
Kesuksesan tahun ini menjadi pijakan untuk ekspansi yang lebih besar ke depan. “Kita tidak boleh berhenti di sini. Target berikutnya adalah bagaimana produk-produk Sumut bisa masuk ke jaringan ritel internasional dan meraih pasar yang lebih luas,” ujar Mulyadi penuh optimisme.
*Dari Pulau Pinang, Menuju Pasar Dunia*
Apa yang dilakukan Mulyadi dan timnya di Pesta Pulau Pinang bukan sekadar event tahunan biasa. Ini adalah langkah nyata dalam menyiapkan UMKM Sumut agar mampu bersaing di level global, sejalan dengan visi besar Pj Gubernur Agus Fatoni dalam mendorong kemandirian ekonomi daerah.
Dengan strategi yang tepat, sinergi yang kuat, serta keberanian untuk terus berekspansi, Sumut kini bukan hanya dikenal dengan keindahan budayanya, tetapi juga sebagai pusat industri kreatif yang siap menembus pasar dunia. Dari Sumut ke Pulau Pinang, dan dari Pulau Pinang ke seluruh penjuru dunia. (penulis bersertifikat kompetensi wartawan utama dewan pers)***
Baca Juga :
Sekda Asahan Pimpin Apel Gabungan Bulan Februari 2025