oleh

Desa Tanjung Belit Masuk Top 50 Nasional, Kemenparekraf Dukung Ekowisata Berkelanjutan

-Daerah-951 views


Desa Tanjung Belit Masuk Top 50 Nasional, Kemenparekraf Dukung Ekowisata Berkelanjutan

KAMPAR.Mitanews.co.id ||


Desa Tanjung Belit di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, kembali menjadi perhatian nasional. Pada tahun 2024, desa ini berhasil masuk dalam jajaran 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), menempatkannya di peta destinasi wisata unggulan di Indonesia.

Pengakuan ini tidak hanya menegaskan potensi desa sebagai destinasi wisata, tetapi juga mendorong upaya berkelanjutan dalam pengembangan ekowisata. Tim dari Kemenparekraf, yang dipimpin oleh Direktur Tata Kelola dan Destinasi, Florida Pardosi mewakili Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno telah melakukan kunjungan resmi ke Tanjung Belit untuk melakukan penilaian langsung.

 
Dalam kunjungannya, Minggu 29 September 2024, Pardosi menyoroti pesona alam dan budaya lokal yang menjadi daya tarik utama desa ini. Ini menunjukkan dukungan pemerintah pusat terhadap desa yang kental dengan kearifan lokal, khususnya dalam menjaga keindahan alam dan budaya di wilayah Rimbang Baling.

Florida Pardosi menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sembari mengembangkan sektor pariwisata agar bermanfaat secara berkelanjutan bagi masyarakat setempat.

 "Desa ini memiliki potensi besar untuk menjadi model ekowisata di Indonesia, dengan perpaduan alam yang asri dan masyarakat yang berkomitmen menjaga nilai-nilai budaya," ujar Pardosi.

Ditambahkannya, keberhasilan Desa Tanjung Belit menembus 50 besar desa wisata Nasional, juga merupakan sebuah prestasi yang membanggakan. Karena yang diseleksi pemerintah mencapai 6.600 desa dari seluruh Tanah Air. Ia mengharapkan, apa yang telah dicapai Desa Tanjung Belit bisa dilaksanakan secara berkelanjutan.

Selain itu, pencapaian ini semakin menguat dengan digelarnya Karimba Fest 2024, yang dipusatkan di di lapangan Desa Tanjung Belit, Sabtu 31 Agustus 2024 sebuah festival budaya yang diselenggarakan di kawasan Rimbang Baling.

 Festival ini mengangkat tema harmoni alam dan budaya, menghadirkan berbagai kesenian lokal, produk ekonomi kreatif, serta diskusi mengenai pengelolaan ekowisata yang berkelanjutan. Acara tersebut dihadiri oleh masyarakat, wisatawan, dan pemangku kepentingan pariwisata dari berbagai wilayah.

Kehadiran Karimba Fest semakin mempertegas pentingnya kolaborasi antara masyarakat lokal, pemerintah, dan pelaku wisata dalam menjaga kelestarian alam sekaligus mendorong perkembangan ekonomi daerah. Dalam festival ini, berbagai kegiatan seperti pameran budaya, penampilan seni tradisional, serta diskusi interaktif diadakan, yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan potensi wisata yang ramah lingkungan.

Direktur Kemenparekraf juga disuguhi keindahan alam Rimbang Baling yang merupakan salah satu kawasan konservasi hutan terluas di Sumatra, dengan flora dan fauna yang dilindungi. Keindahan alam yang mempesona, mulai dari aliran Sungai Kampar hingga keragaman hayati, membuat kawasan ini ideal sebagai destinasi ekowisata berkelas internasional.

Tanjung Belit, dengan keunikan alam dan budaya, kini semakin dikenal luas sebagai simbol upaya bersama dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Dengan dukungan dari pemerintah dan keterlibatan masyarakat yang aktif, desa ini siap menjadi destinasi wisata yang mampu menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan pelestarian lingkungan.

Ikut hadir dalam kesempatan itu Kepala Dinas Pariwisata Riau Roni Rakhmat, SSTP, MSi, Kadispar Kampar Zamhur, ST, Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, unsur Muspika Kampar Kiri Hulu dan pihak desa, serta ninik mamak setempat.

Direktur Program Integrited Tiger Habitat Conservation Program (ITHCP) Fase III, Agustinus Wijayanto mengatakan, Karimba Fest 2024 merupakan kegiatan yang dilaksanakan masyarakat di sekitar kawasan Suaka Margasatwa Rimbang Baling, atau lebih akrab disebut masyarakat dengan Bukit Rimbang Bukit Baling.

Kegiatan ini terselenggara bekerja sama dengan Konsorsium KERABAT, yang terdiri dari Yapeka, Indekon dan FHK serta.didukung IUCN dan KfW.

Dikatakan Agus, Karimba adalah singkatan dari Karya Rimbang Baling, yang merupakan brand milik masyarakat Rimbang Baling untuk mempromosikan karya atau produk wisata yang dimiliki masyarakat.(MN.01)***

Baca Juga :
Pjs Bupati Labura Tambah Hadiah Umroh di Penutupan MTQ ke-2 Almh Hj Ely Zarwati

News Feed