TAPTENG.Mitanews.co.id ||
Ikan Batak merupakan jenis ikan yang dilindungi penuh dan populasi ikan batak di habitat aslinya telah berkurang akibat kerusakan lingkungan serta akibat dari penangkapan dengan menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan terhadap ikan tersebut.
Atas dasar tersebut, Dosen Sekolah Tinggi Perikanan Dan Kelautan (STPK) Matauli Pandan menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, yakni sosialisasi pembuatan alat tangkap ikan batak ramah lingkungan, di Aula gedung STPK Matauli Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, pada Sabtu (7/10/2023) kemarin.
Selaku Ketua pelaksana kegiatan, Anne Rumondang, S.Pi., M.P menjelaskan bahwa tujuan dasar dilakukannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah agar peserta dapat membuat alat tangkap ikan batak yang ramah lingkungan dan mengetahui tentang teknik pemijahan buatan ikan batak.
“Pada dasarnya kegiatan PKM ini bertujuan untuk melakukan pelatihan dan pendampingan tentang pembuatan alat tangkap ikan batak yang ramah lingkungan, kemudian pelatihan dan pendampingan tentang teknik pemijahan buatan ikan batak, serta bertujuan untuk melakukan pendampingan tentang penanganan dan perawatan larva ikan batak pasca penetasan telur," Kata Anne Rumondang kepada wartawan.
Lebih lanjut, Anne Rumondang menjelaskan bahwa kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini mengangkat tema: “Sosialisasi Pembuatan Alat Tangkap Ikan Batak Ramah Lingkungan Untuk Mendukung Persiapan Pemijahan Ikan Batak Secara Artificial Spawning”.
“Dengan mengikuti kegiatan ini, kami harapkan peserta dapat mengetahui dan menguasai keterampilan desain alat tangkap ikan batak yang ramah lingkungan, karena saat ini begitu sulit untuk mendapatkan induk ikan batak yang matang gonad dengan kualitas telur yang baik dan pasokan benih ikan batak masih mengandalkan hasil pemijahan di alam, sehingga sangat dibutuhkan suatu desain alat tangkap yang ramah lingkungan. Kita juga berharap, peserta dapat menambah pengetahuan dan keterampilan tentang penanganan serta perawatan larva hasil pemijahan buatan ikan demi mencegah ikan batak dari kepunahan”, ungkap Anne Rumondang.
Selain itu, Anne Rumondang juga mengungkapkan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini didanai langsung oleh Kemendikbud Ristek RI, seraya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mensupport terselenggaranya kegiatan ini secara penuh.
“Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat yang pendanaannya secara penuh disupport oleh Kemendikbud Ristek Republik Indonesia. Kami juga tidak lupa menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini, seperti Kemendikbud Ristek RI, Ketua STPK Matauli, dosen STPK Matauli dan kelompok Pembudidaya Ikan yang hadir. Mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik bagi kita semua untuk turut serta menjaga dan melestarikan Ikan Batak dari Kepunahan, pungkasnya mengakhiri.
Untuk diketahui, bahwa kegiatan Pemberdayaan Berbasis Masyarakat yang dilakukan ini diikuti oleh beberapa kelompok pembudidaya Ikan yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah dan beberapa orang dosen STPK Matauli.(MN.16)
Baca Juga :
Urgensi Serta Tidak Efisiennya Pidana Denda Bagi Para Koruptor Dalam Pembaharuan Hukum Pidana