Kolaborasi dalam Narasi: Sinergi Bank Sumut dan Media di Era Keterbukaan
Oleh Zulfikar Tanjung
Mitanews.co.id ||
Dalam dinamika sektor keuangan daerah yang kian menuntut transparansi, Bank Sumut menegaskan diri bukan sekadar lembaga keuangan, tetapi juga motor komunikasi publik yang sehat dan terbuka.
Gagasan untuk menyatukan insan media dan perbankan dalam satu ruang dialog — seperti yang diwujudkan melalui kegiatan Gathering & Workshop Jurnalisme Perbankan Bersama Media 2025 di Parapat, Danau Toba 9 dan 10 Oktober 2025 — merupakan inisiatif yang patut diapresiasi.
Di balik kegiatan yang berisi diskusi, public expose, dan workshop jurnalisme tersebut, terdapat sosok yang memainkan peran sentral: Suwandi, Sekretaris Perusahaan Bank Sumut yang menerjemahkan kebijakan Direksi dengan pas.
Ia bersama timnya tidak hanya menjadi pelaksana, tetapi juga mampu mengimplementasikan konseptual dari Direksi untuk seluruh rangkaian acara.
Direksi memiliki kebijakan egiatan ini dirancang bukan sekadar sebagai agenda seremonial, melainkan sebagai medium strategis memperkuat jembatan komunikasi antara perbankan dan media massa — dua entitas yang sama-sama berperan penting dalam menegakkan transparansi publik.
Langkah ini menunjukkan kematangan pemahaman korporasi terhadap pentingnya public trust. Dalam dunia perbankan, kepercayaan adalah modal utama. Namun, kepercayaan tidak lahir dari angka-angka neraca semata, melainkan dari narasi yang jujur, berimbang, dan terkonfirmasi.
Di sinilah peran media menjadi vital — memastikan setiap capaian korporasi dapat dipahami publik secara objektif dan kontekstual.
Bank Sumut memahami bahwa membangun citra positif di mata publik tidak dapat dilakukan dengan pendekatan satu arah. Diperlukan sinergi, empati, dan kolaborasi dengan para jurnalis yang sehari-hari menjadi pengawal informasi. Melalui forum ini, Bank Sumut membuka ruang untuk berdialog, berbagi wawasan tentang tata kelola keuangan daerah, serta meneguhkan komitmen bersama untuk menghadirkan informasi publik yang kredibel dan mendidik.
Kegiatan yang mengusung tema “Kolaborasi dalam Narasi” ini menjadi refleksi konkret bagaimana komunikasi korporasi kini bergerak ke arah yang lebih partisipatif.
Workshop bersama narasumber profesional bidang Public Relation dan industri keuangan, diikuti dengan public expose kinerja Bank Sumut triwulan III tahun 2025, menegaskan pesan bahwa keterbukaan adalah bagian dari strategi keberlanjutan.
Lebih jauh, gala dinner dan sesi outbound yang menjadi bagian dari agenda ini bukan sekadar aktivitas sosial. Ia menciptakan jalinan emosional antara dua profesi — jurnalis dan insan bank — yang sama-sama memiliki tanggung jawab moral kepada publik.
Di ruang inilah nilai-nilai kebersamaan tumbuh, dan kesadaran bersama terbentuk: bahwa narasi ekonomi yang sehat hanya dapat lahir dari komunikasi yang saling memahami.
Dalam konteks lebih luas, upaya seperti ini sejalan dengan arah pembangunan Sumatera Utara di bawah kepemimpinan Gubernur Bobby Nasution yang menekankan efisiensi, akuntabilitas, dan kolaborasi lintas sektor. Keterlibatan media menjadi penyangga penting dalam memastikan program pembangunan ekonomi daerah dipahami masyarakat dengan jernih dan proporsional.
Suwandi tampak memahami kemauan direksu dengan baik bahwa reputasi bukanlah sesuatu yang dibangun melalui iklan atau promosi sesaat, melainkan lewat hubungan jangka panjang berbasis kepercayaan.
Bank Sumut, melalui komunikasi terbuka dan kegiatan berbasis edukasi seperti ini, sedang menanamkan modal sosial yang nilainya tak kalah penting dari modal finansial: trust capital.
Di tengah derasnya arus digitalisasi informasi dan disrupsi media sosial, kerja sama antara bank dan pers bukan lagi sekadar kebutuhan, melainkan keniscayaan.
Media membutuhkan sumber informasi yang valid dan kredibel; sementara perbankan membutuhkan kanal yang terpercaya untuk menjelaskan kebijakan dan capaian kepada publik. Keduanya saling menguatkan dalam ekosistem komunikasi yang sehat.
Kegiatan di Parapat ini bukan hanya workshop — ia adalah simbol dari arah baru komunikasi korporasi yang kolaboratif, terbuka, dan visioner. Bank Sumut, melalui tangan dingin Sekretaris Perusahaan Suwandi, telah memberi contoh bagaimana lembaga keuangan daerah bisa menjadi pionir dalam membangun narasi bersama yang mencerdaskan.
Dan jika kolaborasi ini terus dirawat, maka bukan mustahil kelak akan lahir model baru jurnalisme ekonomi daerah yang tidak hanya melaporkan angka, tetapi juga menarasikan makna — tentang bagaimana keuangan yang sehat dan informasi yang jernih dapat bersama-sama membangun kepercayaan publik yang berkelanjutan.(Penulis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers)***
Baca Juga :
Wakil Bupati Asahan Pimpin Apel Orientasi PPPK