PadangLawasMitaNews.co.id | Untuk menghilangkan rasa trauma pasca banjir bandang di sejumlah desa di Kecanatan Batang Lubu Sutam, Kabupaten Padang Lawas ( Palas ), sejumlah relawan diturunkan.
Para relawan yang terdiri dari komunitas Mahasiswa , guru PAUD melakukan kegiatan sekolah terbuka bagi anak anak korban banjir.
Giat sekolah terbuka ini selanjutnya disebut ” Sekolah gembira “.
Tekhnis pelaksanaan dilakukan dengan cara mengumpulkan para anak anak korban banjir di lapangan terbuka.
Di lokasi terbuka ini , para relawanpun memberikan beragam kegiatan hiburan dan kuis untuk menghilangkan rasa jenuh anak anak korban banjir .
Hal ini dilakukan mengingat saat ini mereka belum bisa efektif bersekolah karena kondisi sekolah masih rusak akibat banjir bandang.
Pelayanan pendamping Psychosocial Support Programe (PSP) kepada anak-anak ini sebagai terapi untuk memulihkan rasa trauma ini sudah berlangsung selama 5 hari.
Pantauan MitaNews di lapangan, Senin (10/01/2022 ) pemateri Support Programe adalah nak anak PMII ( Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ) dari Universitas Sekolah Tinggi Agama Islam Barumun Raya ( STAIBR ).
Kemudian komunitas guru PAUD ,antara lain , Siti Azizah Hasibuan , Masroh Mardia Lubis dan Wahidah Nasution serta sejumlah relawan dari Mahasiswa Padangsidimpuan.
Kepada Mitanews.co.id , Tim relawan mengaku, kegiatan ini dilakukannya bersama rekan rekan sebagai bentuk kepedulian terhadap nasip anak dan pendidikan anak.
” Dengan kegiatan seperti ini, anak sedikit demi sedikit bisa melupakan kesedihannya dan mengembalikan keceriaan mereka” kata Azizah yang juga aktipis PMII.
Di tambahkannya, dengan cara menghibur melalui berbagai edukasi permainan ternyata anak-anak mulai kembali ceria dan terlihat senang serta lupa bahwa mereka adalah korban banjir.
Menurut dia, Melalui permainan edukatif, bernyanyi dan bercerita serta berinteraksi langsung dengan anak-anak memudahkan pihaknya dalam menjalankan misinya yakni menghilangkan rasa traumanya.
Dikatakannya Azizah yang juga Bendahara Umum PMII Palas, kegiatan fokus untuk membangkit semangat anak anak.
” Kita berharap agar mereka tetap memiliki semangat dan mental yang kuat menghadapi musibah yang menimpa dirinya dan keluarganya. dan kita memberikan edukasi positif dengan menghibur serta memberikan mereka pemahaman tentang musibah yang terjadi ini dan mengajak mereka tertawa” tutup Azizah berharap ( fahmi / sun ).