Komisi I DPRD Samosir Tinjau SMP Negeri 1 Sianjur Mula-Mula, Soroti Gejolak Internal dan Kepemimpinan Sekolah
SAMOSIR.Mitanews.co.id ||
Tim Komisi I DPRD Kabupaten Samosir yang membidangi pendidikan melakukan kunjungan kerja ke SMP Negeri 1 Sianjur Mula-Mula pada Rabu 9 April 2025.
Kehadiran tim legislatif ini diduga kuat menindak lanjuti persoalan internal yang tengah mencuat di sekolah tersebut.
Dalam pantauan di lokasi, anggota Komisi I tampak menggelar pertemuan tertutup di salah satu ruangan bersama kepala sekolah dan para guru. Rapat ini disinyalir berkaitan dengan ketegangan yang sempat viral, yakni saat Kepala Dinas Pendidikan Samosir, Jonson, dikabarkan marah-marah saat mengunjungi sekolah tersebut beberapa waktu lalu.
Usai rapat, wartawan berusaha meminta keterangan dari anggota Komisi I DPRD, Edis Naibaho. Namun, ia hanya memberi komentar singkat, “Langsung saja ke Ibu Ketua Komisi,” ujarnya sambil berlalu.
Ketua Komisi I, Noni Sulvia Situmorang, yang dicegat wartawan saat hendak masuk ke dalam mobilnya, juga enggan memberikan penjelasan panjang. “Nanti saja, teman-teman wartawan. Kami mau ke Dinas Pendidikan, sudah ditunggu,” katanya singkat.
Ketika ditanya lebih lanjut terkait langkah yang akan diambil oleh DPRD, termasuk kemungkinan digelarnya Rapat Dengar Pendapat (RDP) atau pembentukan panitia khusus (pansus), Noni menjawab, “Nanti, ya. Kami masih mengumpulkan bahan dan materi persoalan. Setelah itu baru kami jadwalkan waktunya,” pungkasnya.
Sementara itu, di tempat terpisah, Ketua LSM ICW Kabupaten Samosir, Saut Limbong, turut menyoroti polemik yang terjadi antara Dinas Pendidikan dan pihak sekolah. Ia mempertanyakan kualitas manajerial Kepala Dinas Pendidikan dan menyinggung soal kompetensi kepemimpinan.
“Kalau seseorang sudah menjalani diklat kepemimpinan, seharusnya bisa menunjukkan sikap yang bijak dan profesional. Tapi jika belum mengikuti diklat penjenjangan, ini bisa menjadi tanda adanya kejanggalan dalam sistem. Bahkan, bisa saja mengarah pada dugaan korupsi, terutama jika orang tersebut menerima tunjangan jabatan yang sebenarnya belum layak diterima,” jelas Saut.
Ia juga menyoroti kondisi internal di SMP Negeri 1 Sianjur Mula-Mula, yang menurutnya telah menunjukkan kurangnya harmonisasi antara kepala sekolah dan para guru. “Jika kepala sekolah sudah tidak mampu membangun komunikasi dan kerja sama yang baik dengan para guru, bagaimana mungkin proses belajar-mengajar dapat berjalan maksimal?” ujarnya.
Sebagai bagian dari masyarakat dan alumni sekolah tersebut, Saut berharap pihak terkait segera mengambil tindakan. “Copot kepala sekolah tersebut dan tempatkan orang yang tepat, agar semangat belajar siswa dan kinerja guru bisa kembali pulih,” tutupnya.(HS)***
Baca Juga :
Libur Lebaran 2025, PAD Samosir Tembus Rp1,5 Miliar dari Sektor Wisata