Padangsidimpuan-MitaNews.co.id | Kongres Pemuda Indonesia (KPI) menyerahkan bantuan kepada RH (5), bocah asal Padanglawas Utara yang menjadi korban penganiayaan oleh ayah kandung dan ibu tirinya, Rabu (8/12) siang.
“Bantuan yang diserahkan berupa beras 10 kg, susu formula, jajanan, ditambah uang senilai Rp.500 ribu untuk biaya perobatan RH,” ungkap Koordinator KPI Tabagsel Erijon Damanik, saat ditemui wartawan di halaman Mapolres Tapsel.
Menurut Erijon, bantuan tersebut merupakan amanah langsung dari Presiden KPI Jakarta Pitra Romadoni Nasution, SH, MH. Pihaknya selaku perwakilan di daerah menyampaikan.
“Kepada kami, bapak Pitra meminta amanah ini disampaikan kepada RH, sebagai bentuk rasa empati dan juga simpati atas penderitaan yang dialami bocah tak berdosa itu,” sambung Erijon.
Kepada pihak keluarga, Erijon meminta bantuan dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Meski jumlahnya tidak seberapa, tetapi Erijon harap dapat mengurangi sedikit beban kesulitan RH.
“Semoga ananda RH diberikan kekuatan oleh Allah dengan apa yang telah dialaminya. Dan, semoga ke depan tidak ada lagi RH-RH berikut yang menjadi korban penindasan yang justru dilakukan oleh orangtuanya sendiri,” harapnya.
Sementara, Rahmat Sadoha Situmeang beserta istrinya Intan Ria Daulay berterimakasih kepada Kongres Pemuda Indonesia karena telah turut memperhatikan nasib sekaligus keberlanjutan penghidupan RH melalui bantuan tersebut.
“Terimakasih atas kepedulian Bapak Pitra dan segenap pengurus KPI. Semoga ini akan jadi amal ibadah bagi kita semua,” ujar pasangan suami istri (pasutri), warga yang pertama kali menemukan RH dalam kondisi memilukan itu.
Kepada wartawan, Rahmat mengungkapkan ia bersama istrinya sangat tidak keberatan jikalau nantinya diberikan amanah mengasuh ataupun mengadopsi RH menjadi bagian keluarganya.
“Saat ini masih dalam tahap proses bagaimana baiknya untuk kelangsungan masa depan RH. Atas dasar rasa kemanusiaan, kami sangat siap mengasuh RH sampai kelak dia dewasa,” ujar pasutri yang baru menikah dua bulan ini.
Kasus penganiayaan yang dialami RH mencuat hingga viral di berbagai platform media sosial. RH ditemukan Rahmat di kampungya, Desa Aek Nauli, Hulu Sihapas, Padanglawas Utara, dalam kondisi penuh luka-luka di sekujur tubuhnya.
Menurut penuturan RH, ia pergi meninggalkan rumah orangtuanya dari Desa Simarloting, Hulu Sihapas, Padanglawas Utara, karena diusir oleh orangtuanya berinisial KH (35) dan R (34l.
Sementara itu, bekas luka yang ada di tubuhnya diakibatkan berbagai faktor seperti sulutan anti nyamuk, pukulan benda tumpul, cubitan, hingga penganiayaan lain. Kekinian, kedua orangtua RH telah ditahan di Mapolres Tapsel. [mn.11]
Baca juga : Pemkab Sergai, DPRD Dan KNTI Laksanakan Gebyar Vaksinasi Massal