oleh

Merasa Merdeka, Warga Lobutayas Ulosi Rawi Ritonga dan Syahrul Pasaribu

-Politik-1,568 views

Tapsel.MitaNews.co.id | Masyarakat Desa Lobutayas, Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) memberikan kejutan di penghujung reses Anggota DPRD Tapsel, M. Rawi Ritonga, masa sidang I tahun 2022-2023.

Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Tapsel yang datang bersama Bupati Tapsel periode 2010-2015 dan 2016-2021, H. Syharul M. Pasaribu, ini dikejutkan masyarakat setempat, dengan sambutan meriah hingga mangulosi keduanya.

Sambutan sebagai tanda penghormatan pada keduanya diberikan bukan tanpa ada alasan mendasar. Masyarakat menilai, Rawi Ritonga dan Syahrul Pasaribu merupakan sosok yang menjadi pemerdeka dari belenggu kegelapan.

Pada hari itu, atau Jumat (18/11/2022) sore, satu setengah jam sebelum rombongan tiba di lokasi, aliran listrik di rumah masyarakat yang dihasilkan pembangunan PLTMH menyala. 60 KK warga kini bisa menikmati energi listrik.  

Sempat menunggu lama, berkat perjuangan dan kepedulian kedua figur itu, pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hydro (PLTMH) dengan dana Rp. 2,5 miliar lebih, bersumber APBD Provinsi Sumatera Utara (Sumut) 2022, akhirnya bisa terealisasi di desa mereka.

PLTMH yang memanfaatkan sungai kecil Aek Gambir menghasilkan 18 hingga 22 Kilo watt kini bisa mengaliri arus listrik ke rumah warga serta fasiltas umum lainnya. Tersebar di Dusun Lampining, Huta Baru dan Parsanggaran dengan panjang jaringan sekitar 6 kilometer. 

Ketua BPD Lobu Tayas, Zulhamuddin Pasaribu mengatakan, tersedianya listrik di pemukiman yang berada dilekukan perbukitan jajaran bukit barisan, di pelosok Tapsel ini, merupakan suatu kemerdekaan dan kesyukuran luar biasa.

"Kami sangat bersyukur kepada Tuhan, karena telah mengirimkan pak Syahrul Pasaribu serta Rawi Ritonga kepada kami. Berkat keduanya, keterbasan dalam penerangan listrik selama ini di kampung kami telah berakhir," ucapnya.

Kata Zulhamuddin, selama ini sekitar 350 jiwa warga di desa yang tersebar di 4 dusun telah terbiasa dalam keterbatasan, tanpa listrik dan selalu dalam kegelapan malam. Penerangan hanya mengandalkan lampu teplok dan senter. 

Pada saat pengajian Akbar BKMT Kecamatan Aek Bilah di Dusun Hutabaru Desa Lobutayas tahun 2018 ada bantuan yang diperjuangkan dari Kementerian ESDM dan diserahkan oleh Bupati Tapsel H Syahrul M Pasaribu ketika itu.

Bantuan berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) mini itu sedikit mengobati dahaga warga Hutabaru, Parsanggaran dan Lampining yang sebelumnya haus akan penerangan listrik.

"Itu sudah sangat mendukung penerangan bagi anak-anak kami belajar malam. Namun, setelah penyerahan PLTS itu, ketika itu pak Syahrul juga meyakinkan kami akan terus memperjuangkan pembangunan PLTMH agar daya listrik di desa kami lebih memadai," ungkap Zulhamuddin.

Namun dalam perjalanan realisasinya, warga sempat merasa putus harapan. Dikarenakan, pembangunan PLTMH harus tertunda dua kali. Pertama, saat ada usulan kepada Kementerian ESDM. Walau sudah dilakukan survey lokasi, tetapi peluang untuk pembangunan PLTMH saat itu harus pupus dan tak bisa diwujudkan.

Alasannya, ada regulasi yang salah satu poin aturannya mengatakan pembangunan PLTMH dapat dilaksanakan minimal harus ada 80 KK pemanfaat. Sementara setelah didata, desa itu hanya memiliki sekitar 71 KK pemanfaat.

"Tetapi Bupati Tapsel (Syahrul Pasaribu) saat itu sangat gigih dan tak mengenal lelah serta kata menyerah terus mencari cara. Berjuang merealisasikannya lewat APBD Sumut tahun 2019. Namun tahun 2020 harus kandas karena pandemi Covid-19 melanda," urai Zulhamuddin.

Perjuangan berlanjut di tahun 2021, ada survey ketika itu dan akhirnya menemukan titik terang. Pada penghujung tahun 2021, oleh Provinsi Sumatera Utara anggarannya pun ditampung.

Juni 2022, ESDM Provsu bersama M. Rawi dan Syahrul Pasaribu memberi kabar akan PLTMH dan langsung dimulai pada bulan Juli. Saat ini, pembangunannya telah rampung dan telah bisa dinikmati ataupun digunakan warga setempat.

"Kami sangat senang, bangga dan bersyukur. Pastinya, akan kami kenang, bahwa sejarah hadirnya PLTMH di desa kami ini adalah atas prakarsa dan perjuangan Syahrul Pasaribu dan M. Rawi Ritonga," pungkas Zulhamuddin.

Senada, Kepala Desa (Kades) Lobu Tayas, Lady Diana Ritonga juga menyampaikan terimakasih ke semua pihak, sehingga pemukiman yang ia pimpin kini dapat menggunakan aliran listrik lewat pembangunan PLTMH di desa tersebut.

"Terkhusus kepada Bupati Tapsel periode 2010-2015 dan 2016-2021, bapak Syahrul Pasaribu. Berkat keberpihakan bapak kepada kami yang berdiam di daerah terpencil ini, apa yang kami impikan kini terwujud," ujarnya penuh haru.

Sembari menahan isak tangisnya, Lady Diana berharap perjuangan Syahrul Pasaribu bernilai amal ibadah. Demikian pula M. Rawi Ritonga, pengembang, masyarakat, semua pihak yang  berperan mewujudkan pembangunan PLTMH.

"Sudah sepantasnya kita memanjatkan syukur kepada Tuhan atas nikmat yang tiada tara ini. Semoga dengan hadirnya listrik dari PLTMH ini kiya semakin kompak dan bersatu, sehingga mampu menjaga dan merawat fasilitas itu ke depan," ajak Kepdes kepada seluruh warga.

Sementara, M. Rawi Ritonga menyampaikan, sejarah panjang terwujudnya pembangunan PLTMH Lobu Tayas telah diutarakan Kepala Desa, BPD dan warga lainnya. Baginya, semua itu ada makna. Yaitu kegigihan, ketulusan dan kekompakan memperjuangkan pembangunan. 

"Sempat terkendala, tak membuat kita semua lantas patah semangat. Bupati Tapsel saat itu, H. Syahrul M. Pasaribu telah bertekat, harus diperjuangkan agar warga desa Lobutayas menikmati listrik secara memadai," kata Rawi.

Di hari itu, sambung dia, semua keinginan telah terlaksana. Daripada itu, di hari yang baik dan istimewa itu, Rawi mengajak masyarakat sama-sama berterimakasih kepada Syahrul Pasaribu.

"Pembangunan PLTMH ini tak lepas dari peran pak Syahrul Pasaribu yang kita kenal sebagai Bapak Pembangunan Tapsel. Atas terobosan beliau, dana pembangunan PLTMH bukan dari APBD kita, tetapi dari APBD Provinsi," ujarnya.

Menurutnya, pembangunan itu bisa terealisasi berkat hubungan baik Syahrul Pasaribu selama ini dengan pemerintah atasan, yang dalam hal ini Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, hingga bersedia dan mau menampung anggarannya.

Di tahun 2023, peluang Tapsel mendapatkan lagi pembangunan PLTMH dari APBD Provinsi, khususnya untuk Dusun Sigiring-giring dan Lobu, Desa Sunge Sigiring-giring, Kecamatan Saipar Dolok Hole sangat terbuka lebar.

Kepala daerah dan stakeholder lain diharapkan dapat memperjuangkan, mengawal, sekaligus merealisasikannya. Sehingga warga di Dusun Sigiring-giring dan Lobu yang juga bagian dari Kabupaten Tapsel juga bisa menikmati listrik. 

"Semoga pola pembangunan yang diterapkan Syahrul Pasaribu selama ini dilanjutkan. Yaitu mampu membangun sinergitas dan kolaborasi dengan semua stakeholders serta menjalin hubungan baik dengan pemerintah atasan agar Tapsel yang lebih sehat, cerdas dan sejahtera dapat terwujud," harap Politisi muda Golkar itu.

Menurut Tokoh Masyarakat Sumut juga Bupati Tapsel dua periode, H. Syahrul M. Pasaribu, memenuhi kebutuhan dasar terutama listrik, bagi seluruh warga secara merata telah menjadi salah satu obsesinya, sejak awal diberi amanah memimpin Tapsel.

Sebelum memenangi Pilkada 12 Mei 2010 dan dilantik 12 Agustus 2010, Syahrul bersama tim keliling Tapsel hingga ke pelosok, termasuk Lobu Tayas. Dari situ, ada pemetaan yang jadi obsesinya untuk diwujudkan dalam membuka keterisoliran sekaligus berupaya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

Sehingga, di awal kepemimpinan Syahrul di Kabupaten Tapsel (tahun 2011), waktu itu ia langsung memperjuangkan pembangunan pembangkit listrik skala kecil, dengan cara menjumpai Menko Kesra RI Agung Laksono.

"Hasilnya, tahun 2013 dibangun sebanyak 7 unit PLTMH sekaligus. 5 di Kecamatan Aek Bilah yaitu Aek Urat, Aek Latong, Silakkitang, Sihulambu dan Ramba Padang,  1 di Arse yaitu Tano Ponggol dan 1 di Batangtoru yaitu Batuhoring," kenang Syahrul Pasaribu.

Tak hanya itu, perhatian untuk memenuhi kebutuhan dasar listrik non PLN bagi warga yang jauh dari jangkauan jaringan PLN terus membahana. 'Camping' di Medan dan Jakarta pun dilakoni mantan anggota DPRD Sumut tiga periode ini, untuk menelusuri berbagai program pembangunan yang mungkin bisa direalisasikan di daerah yang dipimpinnya.

"Termasuk program pembangunan ketersediaan energi listrik untuk rakyat. Sehingga pembangunannya terealisasi tanpa membenani keuangan daerah, dengan demikian APBD daerah digunakan untuk membangun infrastruktur lainnya," kata Syahrul yang juga Ketua Wantim MUI Tapsel itu.

Berkat hubungan baiknya dengan provinsi dan pusat selama memimpin, Syahrul pun berhasil mendaratkan 20 unit pembangkit listrik baik PLTMH maupun PLTS Terpusat. Termasuk Lobutayas yang merupakan desa terakhir yang dialiri listrik sehingga jumlah keseluruhan menjadi 21 unit yang apabila ditambah satu lagi di perbatasan Tapsel-Paluta di sekitar Rahuning menjadi 22 unit.

"Alhamdulillah wa syukurillah, meski sempat tertunda, tetapi sejak Jumat (18/11/2022) ini, listrik di Lobutayas telah dinikmati rakyat. Ini merupakan buah dari kesabaran, kegigihan, keikhlasan dan ketulusan kita dalam mewujudkannya," imbuh Syahrul Pasaribu.

Ia juga bersyukur atas semua hasil perjuangan itu. Di mana hari ini, semua desa terpencil di Tapsel yang sulit dialiri PLN, sudah terpenuhi kebutuhan dasar listriknya sebagaimana cita-cita Syahrul sejak memimpin daerah Tapsel.

"Ddengan beroperasinya PLTMH, kita anggap ini hadiah dari Allah SWT kepada masyarakat Lobutayas dan Tapsel, karena beberapa hari ke depan akan memperingati HUT Tapsel ke-72," pesan Wakil Ketua Wantim Golkar Sumut itu.

Dengan selesainya pembangunan PLTMH Lobutayas, maka semua masyarakat Aek Bilah sudah terpenuhi kebutuhan dasar listriknya, yang terdiri dari 12 desa dengan rincian listrik yang dihasilkan PLTMH sebanyak 9 unit untuk 7 desa atau dinikmati 57,4 persen rakyat Aek Bilah dan 5 desa atau 42,6 persen melalui PLN.

"Tetap jaga kebersamaan dan kekompakan. Jangan mau dipecah belah. Jaga hutan kita terutama di kawasan dan catchment area pembangkit agar ketersediaan air tetap terpelihara," pesan Syahrul di acara syukuran menyala perdana PLTMH Lobutayas.

Kepada para orangtua di desa itu, ia meminta agar memanfaatkan fasilitas penerangan untuk belajar anak-anak. Harapan Syahrul, Lobutayas semakin pintar dengan adanya listrik, sehingga ke depan akan lahir tokoh dari desa tersebut.

Terakhir, Syahrul yang juga pendiri dan Ketua Dewan Pakar BKMT Tapsel itu, menyampaikan terimakasih kepada para sahabatnya baik di pemerintah provinsi maupun pusat yang telah menyahuti harapan rakyat di Tapanuli Selatan.

Syahrul juga berterimakasih kepada PTPN 3 Batangtoru dan PLN Cab. P. Sidimpuan, karena dari informasi yang diterimanya tahun ini akan memasang jaringan PLN ke Muaraupu, Muara Batangtoru, untuk memperkuat PLTS Terpusat sebagaimana dimintakannya tahun 2018. [mn.11]

Baca Juga : Dewan Pembina PKNU Sumut : Milenial Kunci Demokrasi

News Feed