oleh

MPC Reborn, Comeback Sang Ketum Hendra DS: Wartawan untuk Masyarakat

-Daerah-391 views

MPC Reborn, Comeback Sang Ketum Hendra DS: Wartawan untuk Masyarakat

Oleh Ir. Zulfikar Tanjung

Mitanews.co.id ||
Kebangkitan kembali Medan Pers Club (MPC) pada awal Oktober ini menjadi peristiwa yang patut dicatat dalam dinamika kewartawanan Sumatera Utara.

Klub wartawan yang lahir pada 16 Agustus 1998 dan pernah melegenda karena kiprah sosialnya itu kini bangkit kembali, ditandai dengan acara temu-kangen dan silaturahmi di kediaman pembina MPC, Oliv Sudjali, di Medan.

Acara itu bukan sekadar pertemuan bernostalgia. Ia menjadi “ribbon” tanda reborn, mengikat kembali semangat lama dengan tantangan zaman baru.

Di tengah suasana yang akrab namun sarat makna, Ketua Umum MPC Drs. Hendra DS memproklamasikan tekad menghidupkan kembali peran sosial MPC—khitanan massal, santunan bagi janda wartawan, bantuan bagi korban bencana alam—yang pernah menjadi ciri khas klub ini.

*Legenda yang Kembali Hidup*

MPC lahir pada masa yang penuh dinamika di akhir 1990-an, ketika publik merindukan wartawan yang hadir bukan saja sebagai penyampai berita, tetapi juga sebagai bagian dari solusi.

Pada masa itu, MPC menorehkan jejak kuat: menyerahkan bantuan untuk korban longsor di Sitonjo (Dairi), menggelar khitanan massal di Masjid Raya Medan, Lapangan Air Bersih, hingga halaman Istana Maimun, juga rutin mengadakan buka puasa bersama sambil menyantuni anak yatim dan janda wartawan.

Reputasi ini yang menjadikan MPC pernah disebut sebagai legenda sosial di Medan. Kini, setelah vakum sekian lama, kebangkitan kembali MPC dengan Hendra DS di pucuk pimpinan menjadi simbol bahwa pers tetap memiliki ruang untuk memperkuat trust publik melalui aksi nyata.

*Wartawan dan Trust Publik*

Dunia kewartawanan saat ini menghadapi tantangan tidak ringan. Arus informasi digital yang nyaris tanpa filter, fenomena clickbait dan berita bohong, hingga polarisasi opini publik membuat posisi wartawan sebagai penjaga kebenaran dan sumber informasi terpercaya kerap tergerus.

Di tengah situasi ini, kebangkitan MPC mengingatkan kembali bahwa citra dan eksistensi wartawan tidak hanya ditentukan oleh karya jurnalistik semata, tetapi juga oleh kehadirannya di tengah masyarakat.

Wartawan yang peduli, yang mau turun tangan membantu masyarakat yang terdampak bencana atau kesulitan ekonomi, akan lebih dipercaya

Dengan kata lain, reborn MPC adalah seruan untuk mengembalikan dimensi kemanusiaan dan empati dalam profesi wartawan.

*Comeback Sang Ketum*

Hendra DS, yang dikenal sebagai figur wartawan senior dengan jejaring luas di Sumatera Utara, tampil kembali sebagai nahkoda MPC.

Comeback sang Ketum ini mengandung pesan penting: organisasi pers yang ingin relevan harus dipimpin figur yang tidak hanya paham dunia media, tetapi juga memiliki integritas, jejaring sosial, dan kepedulian publik.

Dalam silaturahmi di Bumi Seroja, Hendra DS menyatakan bahwa kebangkitan MPC bukan nostalgia semata, melainkan respon terhadap kondisi masyarakat yang menghadapi tekanan ekonomi. “Pers harus hadir bukan hanya untuk melaporkan, tetapi juga untuk menguatkan masyarakat,” tegasnya.

*Pelengkap Dinamika Kewartawanan*

Kehadiran kembali MPC di tengah ekosistem media Sumut memberi warna yang melengkapi dinamika kewartawanan masa kini.

Di saat asosiasi dan organisasi pers lebih fokus pada peningkatan kapasitas jurnalistik, advokasi kebebasan pers, atau perlindungan hukum bagi wartawan, MPC datang dengan wajah yang lebih inklusif dan sosial.

Inilah nilai tambahnya: membangun kembali hubungan emosional antara wartawan dan masyarakat.

Pada gilirannya, ini memperkuat trust terhadap profesi wartawan yang kini sangat dibutuhkan di era banjir informasi.

*Pers yang Peduli adalah Pers yang Dipercaya*

Pesan yang hendak dihidupkan oleh MPC Reborn dengan comeback Hendra DS sesungguhnya sederhana namun mendasar: pers yang peduli adalah pers yang dipercaya.

Trust publik adalah modal terbesar bagi profesi wartawan. Ketika publik percaya, berita menjadi panduan, bukan sekadar konsumsi.

Silaturahmi yang mengawali kebangkitan MPC ini adalah pengingat bahwa kekuatan pers sejati terletak bukan hanya pada pena atau kamera, tetapi juga pada kepedulian dan keberpihakan terhadap kemanusiaan.(Penulis bersertifikat wartawan utama dewan pers)***

Baca Juga :
Bupati Nias Buka Porkab 2025