Peringati Hari Santri ke-79 Tahun 2024, Menteri Agama Ajak Para Santri Berjuang untuk Masa Depan Bangsa
JAKARTA.Mitanews.co.id ||
Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Nasaruddin Umar memimpin Apel Peringatan Hari Santri ke-79 Tahun 2024, yang dipusatkan di Tugu Proklamasi, Jakarta, pada Selasa (22/10/2024).
Dalam Apel Peringatan Hari Santri tersebut, Menteri Agama Nasaruddin Umar menekankan peran penting Santri dalam perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia.
Hari Santri yang diperingati setiap 22 Oktober adalah momentum bagi semua untuk mengenang dan meneladani para santri yang telah memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sejarah telah mencatat bahwa kaum santri adalah salah satu kelompok yang paling aktif menggelorakan perlawanan terhadap para penjajah.
Selain itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar juga mengingatkan bahwa Santri adalah salah satu kelompok yang aktif melawan penjajahan. Hal ini merujuk pada peristiwa Resolusi Jihad yang dikumandangkan oleh Hadratus Syeikh Kyai Haji Hasyim Asy'ari pada tanggal 22 Oktober 1945 lalu.
Dalam fatwa Resolusi Jihad itu Hadratus Syekh Kiai Haji Hasyim Asy'ari menyatakan bahwa berperang menolak dan melawan penjajah itu fardhu 'ain (yang harus dikerjakan oleh tiap-tiap orang Islam, laki-laki, perempuan, anak-anak, bersenjata atau tidak) bagi yang berada dalam jarak lingkaran 94 km dari tempat masuk dan kedudukan musuh.
Setelah Resolusi Jihad dimaklumatkan, para santri dan masyarakat umum terbakar semangatnya untuk terus berjuang dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Mereka terus melakukan perlawanan kepada penjajah tanpa rasa takut. Hingga akhirnya, pecah puncak perlawanan masyarakat Indonesia pada tanggal 10 November 1945 yang kita peringati sebagai Hari Pahlawan.
Dalam fatwa tersebut, Hasyim Asy'ari menyatakan bahwa berperang melawan penjajah adalah merupakan kewajiban setiap Muslim.
"Peristiwa Resolusi Jihad tanggal 22 Oktober 1945 tidak bisa dipisahkan dengan peristiwa 10 November 1945. Tanpa adanya peristiwa Resolusi Jihad, belum tentu terjadi peristiwa 10 November. Semangat Resolusi Jihad memberi dorongan kepada para Santri dan masyarakat untuk melawan penjajah, yang kemudian berlanjut pada peristiwa 10 November 1945, yang kita kenang sebagai Hari Pahlawan,” jelas Menteri Agama RI Nasaruddin Umar.
Peringatan Hari Santri tahun 2024 ini mengusung tema, "Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan".
Nasaruddin menjelaskan bahwa tema ini menunjukkan tanggung jawab Santri untuk melanjutkan perjuangan para pendahulu dengan semangat yang sama dalam menghadapi tantangan zaman sekarang ini.
“Dulu, perjuangan dilakukan dengan senjata. Namun kini Santri berjuang melawan kebodohan dan kemunduran dengan ilmu dan pengetahuan,” ungkap Nasaruddin Umar.
Nasaruddin juga mengungkapkan bahwa santri memiliki potensi untuk menjadi pemimpin di berbagai bidang, seperti presiden, menteri, atau pengusaha. Menag juga menyebutkan contoh Gus Dur dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin sebagai sosok santri yang sukses dalam kariernya.
"Santri bisa menjadi apa saja asalkan berjuang dan tidak menyerah. Pepatah pesantren mengatakan, "Man Jadda Wajada", pepatah ini harus menjadi pegangan bagi kita sebagai Santri," jelas Nasaruddin Umar
Lebih lanjut, Menteri Agama Nasaruddin Umar juga menegaskan bahwa Hari Santri bukan hanya untuk santri dan pesantren sata, akan tetapi untuk seluruh elemen bangsa.
"Saya mengajak semua masyarakat untuk bersama-sama merayakan Hari Santri ini sebagai bentuk kecintaan kepada tanah air," harap Menteri Agama RI Nasarudfin Umar.
Selain itu, Nasaruddin juga mengajak semua hadirin untuk mendoakan para Pahlawan Bangsa, para Ulama, dan para Santri yang telah berjuang untuk kemerdekaan Republik Indonesia, khususnya yang telah gugur di medan pertempuran.
Kemudian, Menteri Agama Nasaruddin Umar juga berpesan kepada para Santri dimanapun berada, agar semangat untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
"Kepada para santri saya berpesan, rengkuhlah masa depan dengan semangat dan ketekunan. Kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi," pesan Menag.
Tak hanya itu, Nasaruddin Umar juga berpesan agar para santri terus berinovasi untuk masa depan bangsa Indonesia.
"Teruslah berinovasi dan berkontribusi untuk meraih kegemilangan masa depan Indonesia yang lebih baik," harapnya.
Dalam kesempatan itu, Menag Nasaruddin juga menegaskan bahwa santri bisa menjadi apa saja, termasuk presiden dan wakil presiden Indonesia.
"Santri bisa menjadi apa saja. Santri bisa menjadi presiden, dan kita punya presiden yang berlatar belakang santri yaitu KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Santri juga bisa menjadi wakil presiden, dan kita punya wakil presiden yang berlatar belakang santri, yaitu KH Ma'ruf Amin," ucap Nasaruddin Umar
Nasarudfin Umar mengatakan bahwa Santri Presiden dan Wakil Presiden, Santri juga bisa menjadi banyak hal termasuk menteri, pengusaha, diplomat, birokrat dan lainnya.
"Banyak menteri yang berlatar belakang santri, banyak pengusaha yang berlatar belakang santri, banyak diplomat yang berlatar belakang santri, banyak birokrat berlatar belakang santri. Sekali lagi santri bisa menjadi apa saja asalkan terus berjuang, terus berusaha dan tidak menyerah. Semua pasti bisa diraih. Seperti pepatah yang diajarkan di pesantren, 'man jadda wajada', barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil," tegas Nasaruddin Umar
Melalui kegiatan ini, diharapkan santri dan masyarakat Indonesia semakin kompak dalam membangun masa depan dengan semangat juang yang tinggi dan inovasi untuk kemajuan bangsa.
Peringatan Hari Santri tahun 2024 ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk para Santri dari berbagai Pesantren, para Pejabat Negara, dan para Tokoh Agama.(MN.16)***
Baca Juga :
Kuasa Hukum Berwit Pasaribu Laporkan Kepala Desa Segati Dugaan Tindak Pidana Pemalsuan