TAPTENG.Mitanews.co.id | Penjabat (Pj) Bupati Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Elfin Elyas sangat menyayangkan adanya pelajar (siswa-siswi_red) yang ikut dilibatkan dalam aksi unjuk rasa (unras_red) ataupun Demonstrasi (demo_red) yang dilakukan oleh sekelompok massa pada Senin (8/5/2023) kemarin di Pandan, karena itu bisa berbahaya.
Untuk itulah Pj Bupati mengimbau para pelajar serta juga para guru dan orang tua agar mengawasi anak-anaknya jangan sampai terlibat atau mau diajak untuk ikut demo, karena itu bisa berbahaya, karena berbagai hal bisa terjadi saat aksi demo.
Pj Bupati juga mengimbau kepada semua pihak untuk tidak mengajak dan melibatkan para pelajar (siswa-siswi_red) dalam setiap aksi unjuk rasa.
Menindaklanjuti hal itulah makanya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 9 Tahun 2019 tentang pencegahan keterlibatan peserta didik dalam aksi unjuk rasa yang berpotensi kekerasan.
“Kalau mau demo, ya silahkan saja, tidak ada masalah. Akan tetapi jangan libatkan anak-anak kita yang masih pelajar. Ini bukan karena saya yang didemo ya, karena tadi sudah saya katakan, saya tidak masalah didemo, namun kalau melibatkan pelajar (siswa-siswi), itu bisa membahayakan mereka,” tegas Pj Bupati Tapteng Elfin Elyas kepada wartawan, usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Tapteng, pada Selasa (9/5/2023).
Selain disesalkan Pj Bupati, Ketua DPRD Tapteng juga menyesalkan adanya pelajar (siswa-siswi) yang dilibatkan dalam aksi demo kemarin.
Menurut Ketua DPRD Tapteng yang juga akrab disapa Kiyedi itu, bahwa belum saatnya pelajar untuk ikut unras ataupun demo.
"Ada nanti saatnya bagi mereka kalau mau diajak demo. Yang jelas saat ini mereka disekolahkan oleh orang tuanya untuk belajar, bukan untuk ikut demo,” jelas Ketua DPRD Tapteng itu.
Agar kejadian serupa tidak terulang lagi, DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah akan memanggil pihak sekolah dan juga Kementerian Agama Kabupaten Tapanuli Tengah untuk Rapat Dengan Pendapat (RDP) terkait hal tersebut.
Sebelumnya diberitakan bahwa sejumlah pelajar sekolah menengah di Kabupaten Tapanuli Tengah terlibat dalam aksi unjuk rasa yang digelar oleh sekelompok massa, pada Senin (8/5/2023) kemarin.
Aksi unjuk rasa ini bertujuan guna menuntut pergantian Pj Bupati Tapteng. Adapun dalam aksi unjuk rasa tersebut melibatkan puluhan remaja putra dan putri, yang sebagian diantaranya adalah para pelajar dari salah satu Sekolah Menengah di daerah tersebut.
Menurut informasi menyebutkan bahwa keterlibatan para pelajar dalam aksi unjuk rasa tersebut diduga merupakan ajakan dari salah seorang guru di sekolah tersebut.(MN.16)
Baca Juga :
Mahasiswa ITSI Medan Gelar Unjuk Rasa, Tuntut Rektor Mundur