Rakor Operasi Ketupat Toba 2025: Strategi Antisipasi Lonjakan Wisatawan saat Idul Fitri
SAMOSIR.Mitanews.co.id ||
Wakil Bupati Samosir, Ariston Tua Sidauruk, memimpin rapat koordinasi lintas sektoral untuk persiapan Operasi Ketupat Toba 2025. Rapat yang digelar pada Selasa (18/3/2025) di Aula Kantor Bupati Samosir ini bertujuan untuk mematangkan langkah-langkah dalam menciptakan keamanan dan kelancaran lalu lintas selama libur Idul Fitri 1446 H di Kabupaten Samosir, mengingat lonjakan wisatawan yang diperkirakan akan terjadi.
Rapat tersebut membahas berbagai persiapan untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah wisatawan selama libur Idul Fitri. Di antara langkah yang dibahas adalah penyebaran personel, pendirian pos pelayanan, serta rekayasa lalu lintas untuk memastikan kelancaran perjalanan dan keselamatan pengunjung. Selain itu, berbagai instansi terkait juga diminta untuk memperhatikan kebersihan dan keselamatan di objek wisata, khususnya di kawasan Danau Toba yang diperkirakan akan dipadati wisatawan.
Rapat ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari Polres Samosir, TNI, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, BPBD, BMKG Silangit, PT. ASDP Danau Toba, PT. Gunung Hijau Megah, Organda, pengelola SPBU, serta tokoh masyarakat. Masing-masing pihak membawa informasi penting terkait kesiapan mereka dalam mendukung kelancaran Operasi Ketupat Toba.
Rapat koordinasi ini digelar di Aula Kantor Bupati Samosir, Kabupaten Samosir, yang akan menjadi pusat koordinasi selama pelaksanaan Operasi Ketupat Toba 2025. Samosir, yang terkenal sebagai tujuan wisata utama, menjadi titik perhatian utama dalam menjaga kelancaran operasional dan kenyamanan para wisatawan.
Operasi Ketupat Toba 2025 akan berlangsung selama 14 hari, mulai tanggal 26 Maret hingga 8 April 2025. Apel gelar pasukan untuk memulai operasi ini dijadwalkan pada Kamis (20/3/2025) di Tanah Lapang Pangururuan.
Memprediksi Meningkatnya jumlah wisatawan selama libur Idul Fitri menuntut adanya persiapan matang dari berbagai instansi terkait untuk memastikan kelancaran lalu lintas, keamanan, serta kenyamanan pengunjung. Selain itu, peningkatan pelayanan dan pengawasan di objek wisata serta fasilitas transportasi menjadi kunci untuk menghindari kemacetan, kecelakaan, dan bencana alam selama periode libur.
Menurut Kadis Perhubungan, Laspayer Sipayung, menjelaskan bahwa sembilan titik pos pelayanan akan didirikan dengan melibatkan berbagai instansi, termasuk TNI/Polri dan Dinas Kesehatan. Pengelola parkir diminta untuk melayani pengunjung secara profesional. Sementara itu, Kasat Lantas Polres Samosir, AKP Natanail Surbakti, mengajak seluruh pihak terkait untuk bekerja sama dalam menjaga kenyamanan wisatawan, terutama di objek wisata Menara Pandang Tele yang kerap mengalami kemacetan.
Perwakilan BPBD Samosir menyatakan kesiapannya untuk mengawasi kondisi sungai dan daerah rawan longsor. BMKG Silangit juga telah memprediksi cuaca yang diperkirakan akan mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir, terutama di sore hari, dan mengimbau wisatawan untuk tetap waspada.
AKP Tito Juardi memaparkan data terkait penyebaran personel, pos pelayanan, dan rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan selama Operasi Ketupat Toba. Ia juga menyoroti sejumlah titik rawan macet, kecelakaan, dan bencana alam yang perlu mendapat perhatian khusus. AKP Tito juga meminta Dinas terkait untuk memasang spanduk himbauan jalan terputus di Sigarantung guna mencegah korban jiwa.
Kadis Kesehatan, dr. Dina Hutapea, menyatakan kesiapannya dengan menyediakan 18 tenaga kesehatan dan satu unit ambulans di pos pelayanan.
Operasi Ketupat Toba 2025 di Kabupaten Samosir akan melibatkan kolaborasi lintas sektoral untuk memastikan kelancaran lalu lintas dan kenyamanan wisatawan selama libur Idul Fitri. Kesiapan berbagai instansi terkait, mulai dari pengelola transportasi hingga layanan kesehatan, diharapkan dapat meminimalisir gangguan dan memastikan pengalaman wisata yang aman dan menyenangkan di Kabupaten Samosir.(MN.01)***
