oleh

Salah Satu Kabid di BPBK Abdya Sebut Wartawan Tidak Ada Otak, Ini Penyebabnya

-Daerah-2,912 views

Aceh Barat Daya.MitaNews.co.id | Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penaggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Barat Daya (Abdya) Maimun Sabri, sebut wartawan tidak ada otak melalui pesan WhatsApp. Kata-kata kasar tersebut disampaikan kepada wartawan anteroaceh.com, Ilyas pada Jumat (3/3/2023).

Ilyas kepada MitaNews.co.id membenarkan oknum Kabid tersebut menyebutkan wartawan tidak ada otak melalui pesan WhatsApp kepada dirinya.

"Melalui pesan WhatsApp-nya, Maimun Sabri menyebutkan wartawan anteroaceh.com, Ilyas tidak punya otak. Bahkan dirinya sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dia mengaku tidak pernah takut kepada wartawan," sebut Ilyas.

Diakui Ilyas, kata-kata kasar dengan menggunakan bahasa Aceh itu disampaikan Maimun saat mengomentari status WhatsApp ilyas yang menuliskan "Kabid Logistik Leh Mantoeng Lam Ija Selimbot, "Data Banjir Talake Hana di Peremen". (Kabid Logistik Entah Masih Berselimut dengan Kain, Data Banjir di Minta tidak digubris).

"Setelah adanya kata-kata kasar itu saya mempertanyakan maksud balasan status tersebut, kemudian Maimun Sabri menghapus semua pesan yang dikirim kepada saya," sebut Ilyas.

Beruntung, lanjutnya, dirinya sempat menghscrenshot (tangkapan layar) pesan tersebut.

"Pada balasan status WhatsApp Ilyas itu Maimun Sabri menuliskan "Hy, munyo keumeung data Jak lapangan, bek preh di rumoh mantong, kah Pike Len budak kah, Marit beuna utak bacut, kah Pike Len lage peugawai Laen takot keu wartawan." (Hai, kalau mau data turun ke lapangan, jangan tunggu di rumah saja, kamu pikir aku ini budak kamu, bicara harus ada otak, kamu pikir aku seperti pengawai lain takut kepada wartawan)," kata Ilyas.

Mendapatkan komentar itu, Ilyas mengaku kembali mengirimkan balasan, namun balasan yang dikirim hanya centang satu.

"Saya menduga Maimun Sabri telah memblokir nomor WhatsApp saya," kata Ilyas.

Meskipun demikian, Ilyas menyebutkan, dirinya tetap berusaha menghubungi Sabri melalui nomor telepon seluler, untuk menanyakan maksud semua komentar WhatsApp, namun telpon juga tidak diangkat.

Sementara itu, Mainin Sabri yang dihubungi awak media ini membenarkan hal tersebut. Namun, menurutnya, wartawan tersebut (Ilyas) yang terlebih dahulu mengatai dirinya.

"Benar, tapi dia duluan katai saya lewat statusnya, pada hal kami BPBK sedang sibuk urusi banjir, dia terus paksakan telpon saya untuk minta data, bagaiman saya berikan data, sementara saya sedang kehujanan di lapangan," kata Maimun Sabri melalui WhatsApp-nya.

Maimun Sabri juga menyebutkan, dirinya mengatakan hal tersebut bukan untuk wartawan, melainkan untuk oknum wartawan.

"Saya bukan katai wartawan tapi yang saya katakan untuk dia (Ilyas), selama ini kami selalu berikan data jika kami sedang tidak sibuk urusi bencana, itu tolong jangan dikaitkan dengan organisasi wartawan," kata Maimun.

Terkait dengan tidak takut wartawan, Maimun Sabri mengelak kalau maksud tersebut hanya karena dirinya tidak takut karena tidak salah. "Saya tidak takut kalau saya tidak salah," elaknya.(Ali)

Baca Juga :
KPP Pratama Sibolga Gelar Pekan Panutan Penyampaian SPT Tahunan

News Feed