PADANGLAWAS, Mitanews.co.id | Pupuk bersubsidi, khususnya jenis Urea sangat langka, bahkan hanya orang tertentu mampu mendapatkannya. Selain itu harga yang jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) juga sangat dikeluhkan kaum petani di Sibuhuan, ibukota Kabupaten Padanglawas (Palas), Provinsi Sumatera Utara atau Sumut serta beberapa kecamatan di daerah tersebut.
Keterangan yang dikumpulkan Mitanews.co.id hingga Ahad (16/01/2022) petang mengatakan, sudah lebih dari 90 hari pupuk bersubsidi, khususnya jenis Urea tidak ditemukan lagi di pasaran atau sulit didapatkan para petani.
“Yang memperburuk keadaan lagi adalah dalam situasi langkanya pupuk bersubsidi tersebut ada yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Orang tertentu bisa mendapatkan pupuk bersubsidi, seperti jenis Urea, tetapi dengan syarat mau membayar mahal hingga Rp 6.400,- per kilogram atau Rp 320.000,- per karung isi 50 kilogram,” kata Burhanuddin Batubara, salah seorang petani di Sibuhuan.
Padahal Harga Eceran Tertinggi (HET) urea sudah lebih dari dua tahun terakhir tidak sampai Rp 4.500,- per kilogram. Akibatnya para petani benar-benar kesulitan dalam upaya meningkatkan produksi pertanian termasuk perkebunan.
Lebih jauh Batubara mengatakan, petani selalu dituntut untuk meningkatkan produksi pertanian tetapi pihak pemerintah terkesan membiarkan petani jalan sendiri serta selalu dalam kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. “Bagaimana caranya, jika pupuk bersubsidi langka dan harganya justru mencekik leher,” katanya dengan nada bertanya.
Burhanuddin bersama rekan-rekannya sesama petani berharap hadirnya pemerintah untuk mengatasi kelangkaan pupuk bersubsidi terutama jenis urea. Dia juga meminta pemerintah mencari solusi secepatnya untuk mengatasi mahalnya harga pupuk bersubsidi sampai-sampai tidak terjangkau kalangan petani, terlebih-lebih petani yang masih berpendapatan seadanya.
Menjawab pertanyaan terkait sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi dan harga yang melambung tinggi, Burhanuddin mengatakan, justru di Kabupaten Palas ada empat perusahaan sebagai distributor pupuk bersubsidi, yakni PT. Pertani, Mitra Tani Mandiri, PT. Gresik Cipta Sejahtera dan UD. Maju Jaya Aliaga. (MN.03).
Baca juga : Polsek Prapat Janji Polres Asahan Gelar Patroli dan Pengamanan Ibadah Hari Minggu di Gereja