oleh

Semburan Lumpur di Pangururan Berhenti, Warga Minta Pemerintah Turun Tangan

-Daerah-1,536 views

Semburan Lumpur di Pangururan Berhenti, Warga Minta Pemerintah Turun Tangan

SAMOSIR.Mitanews.co.id ||


Semburan lumpur panas yang menghebohkan warga Desa Rianiate, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, pada Rabu 30 Juli 2025, dilaporkan telah berhenti sehari setelahnya, tepatnya pada Kamis pagi 31 Juli 2025.

Meski demikian, kekhawatiran warga masih tinggi lantaran fenomena tersebut disertai uap panas beraroma belerang dan suara mendesis dari dalam tanah yang masih terdengar hingga kini.

Menurut pantauan langsung wartawan di lokasi pada Kamis pagi sekitar pukul 08.00 WIB, semburan lumpur sudah tidak lagi aktif. Namun, area lokasi telah dipasangi garis polisi guna mencegah aktivitas warga di sekitar titik semburan.

Informasi yang dihimpun dari warga setempat menyebutkan bahwa semburan terjadi secara tiba-tiba saat pemilik lahan melakukan pengeboran untuk membuat sumur di areal persawahan miliknya. Pengeboran tersebut merupakan tahap awal sebelum pembangunan rumah tinggal. Saat pengeboran mencapai kedalaman tertentu, semburan lumpur panas mendadak muncul, memancarkan uap yang mengandung aroma menyengat seperti belerang.

Kejadian itu sontak menimbulkan kepanikan warga dan dengan cepat menyebar ke media sosial, terutama di platform Facebook, yang memperlihatkan video semburan berlangsung.

"Kami tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kami khawatir ini ada kaitannya dengan aktivitas geologi di bawah tanah. Jangan-jangan ini ada hubungannya dengan Kaldera Toba," ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Warga mendesak pemerintah daerah dan lembaga terkait seperti Badan Geologi atau Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk segera melakukan investigasi dan kajian ilmiah atas fenomena ini. Mereka menilai perlu ada kepastian agar masyarakat tidak terjebak dalam spekulasi yang justru dapat menimbulkan kepanikan lebih luas.

"Kami mohon perhatian dari pemerintah pusat dan daerah. Jangan sampai kejadian seperti ini dianggap sepele. Apalagi kita berada di kawasan Toba yang secara geologis memang aktif," tambah warga lainnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak pemerintah daerah maupun lembaga teknis terkait mengenai penyebab semburan. Sementara itu, aktivitas warga di sekitar lokasi semburan masih dibatasi.(HS)***

Baca Juga :
Satlantas Sergai Musnahkan 497 Knalpot

News Feed