Tekad Terwujudnya Kecamatan Doloksordang Tapsel, Diawali Menjadi Buah Bibir

Warga di kawasan itu sepakat mengambil nama Desa Doloksordang menjadi nama kawasan yang diketahui sudah lama seperti tidak mendapatkan porsi pembangunan, kecuali hanya sangat minim terutama sarana infrastruktur jalan sebagai langkah utama perbaikan ekonomi guna terwujud dan terealisasinya kehidupan masyarakat banyak yang sejahtera di kawasan tersebut.

Pemukiman enam desa yang terdiri dari Doloksordang Julu, Pangaribuan, Desa Panaungan, Desa Pargarutan serta Desa Barnangkoling dan Doloksordang plus sejumlah Dusun, yakni Janjilobi, Hasahatan, Liang, Pangaribuan, Sialang, Gadu, Salese, Panaungan, Pargarutan, Ampolu, Sabungan, Tapus dan Barnangkoling selama ini diketahui merupakan kawasan desa yang terisolir.

Keterangan yang dihimpun Mitanews.co.id hingga Senin (10/07/2023) mengatakan, kawasan tersebut dicengkeram keterisoliran akibat selama ini atau sejak awal-awal masa kemerdekaan, pemerintah terkesan menutup mata terhadap kondisi infrastruktur jalan baik menuju Doloksordang maupun di dalam wilayah itu sendiri. Akibatnya, kondisi kehidupan masyarakatnya dilanda kemiskinan, termarginalkan, ketertinggalan dan dikungkung keterbelakangan.

Saat ini masyarakat Doloksordang dan sekitarnya sepakat untuk menjadikan wacana Kecamatan Doloksordang menjadi buah bibir di kalangan masyarakat. Atas dasar itu pula para tokoh masyarakat yang tergabung dalam Komunitas Rakyat Doloksordang (KORIDOR) mengajak seluruh warga, tokoh masyarakat, para pemuda, para perantau dan para Kepala Desa untuk meluruskan niat dan menyatukan PERSEPSI, untuk bersinergi mengusulkan dan mendorong terealisasinya pemekaran Kecamatan Sipirok dengan terbentuknya Kecamatan Doloksordang, Kabupaten Tapanuli Selatan.

Ketua KORIDOR, H. Asman Hutasuhut, MM dalam percakapan kepada awak media menghimbau semua elemen masyarakat di Luat Doloksordang untuk menjauhkan sifat yg mengakar di masyarat yaitu, apa yang keren disebut dengan GOOD-GOOD (bahas Inggris artinya bagus-bagus), tetapi menurut bahasa daerah (Tapsel), artinya dengki, iri, cemburu karena semua salah di matanya.

"Itu biasa pula disebut dengan SMS (senang melihat orang susah) dan (susah melihat orang senang). Marilah tanamkan sikap HUSNUSDZON (berprasangka baik) terhadap gagasan dan perbuatan yang dilakukan kawan sekampung (sewilayah), sepanjang yang bersangkutan belum pernah berbuat kerugian (membodohi) masyarakat setempat. Apa yang bisa diberikan atau sumbangkan demi terwujudnya Kecamatan Doloksordang, Kabupaten Tapanuli Selatan ?," kata Asman memotivasi.

Saat menjawab pertanyaan wartawan terkait dengan apa-apa saja upaya yang dilakukan pihak warga dan segenap masyarakat luas di kawasan itu guna terwujudnya wacana pemekaran Tapsel sebagai langkah terbentuknya Kecamatan Doloksordang sebagai kecamatan baru, Kabupaten Tapsel, Asman Hutasuhut mengatakan, ada argumen Dr. Ibnu Salam, MSc, salah seorang alumni Universitas Sumatera Utara (USU) yang membidangi Pengembangan Wilayah, menyebut langkah pertama diawali dengan niat yang tulus dari seluruh warga Doloksordang untuk menyatukan kata dengan perbuatan bahwa masyarakat membutuhkan kehadiran Kecamatan Doloksordang, Kabupaten Tapanuli Selatan.

Yang kedua, seluruh stake holder, termasuk di dalamnya rekan-rekan pers secara bersama dan simultan menggaungkan rencana pemekaran ini kepada pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan, sehingga wacana pemekaran ini benar-benar menjadi buah bibir dan pembicaraan hangat di kalangan masyarakat.

Kemudian ada penyampaian aspirasi masyarakat yang bertempat di halaman Perkantoran Bupati Tapanuli Selatan.

Untuk itu, perlunya mengajak semua warga masyarakat yang ada di Bonapasogit (tanah kelahiran) maupun yang ada di perantauan supaya saling bahu-membahu, bertukar informasi dan berjuang bersama untuk mewujudkan cita-cita lahirnya Kecamatan Doloksordang, Kabupaten Tapanul Selatan.

Yang pasti mewujudkan lahirnya Kecamatan Doloksordang,  saat ini masih bagian dari Kecamatan Sipirok merupakan cita-cita mulia masyarakat tetapi tidak bisa diingkari, itu tergolong sebagai pekerjaan berat dan sulit. Diperlukan pikiran yang cerdas dan hati yang sabar untuk melewati jalan berliku mewujudkannya. (MN.03).