oleh

Ustadz Furqon Sebut, Mukmin Itu Pasti Bersedih Saat Berpisah Dengan Ramadhan

-Daerah-2,041 views

PADANGSIDIMPUAN.Mitanews.co.id | Dipimpin Imam Ustadz Naufal Fikril Hamidi, sholat Idul Fithri 1444 H di Masjid Abdullah Bin Umar, jalan Ompu Toga Langit, Kelurahan Sabungan Jae, Padangsidimpuan Hutaimbaru, Kota Padangsidimpuan berlangsung khidmad dan meriah, 01 Syawal 1444 H bertepatan hari Sabtu (22/04/2023) pagi.

Ustadz Muhammad Furqon yang dipercayakan menjadi khathib dalam khuthbahnya mengatakan, setiap individu mukmin setidaknya pasti bersedih dengan kepergian bulan Ramadhan kemarin petang. Karena dia tidak tahu kapan lagi Ramadhan itu kembali dan dia bertemu kembali dengan Ramadhan itu.

"Sungguh hati orang mukmin yang bertaqwa sangat mencintai Ramadhan, bulan yang penuh maghfiroh, mubarok dan bulan Al-Qur'an dan lipatan ganda pahala ibadah. Sungguh hati seorang mukminin yang betaqwa akan bersedih dengan kepergian Ramadhan. Apabila seorang mukmin tidak bersedih dengan kepergian Ramadhan maka ketaqwaannya dipertanyakan. Karena hati seorang mukmin yang bertaqwa akan bersedih akibat berpisah dengan Ramadhan," katanya di depan ratusan jemaah kaum muslimin.

Pada sholat yang dilaksanakan Yayasan Al-Umm itu hadir Ketua Yayasan Al-Umm Padangsidimpuan, RUstadz Rahmat Hidayat bersama para asatidz Ma'had Ibnu Umar, seperti Ustadz Abu Salsa, Ustadz Abu Naila dan jemaah Kajian Sunnah Masjid Abdullah Bin Umar Padangsidimpuan serta sejumlah kaum muslimin sekitar Masjid Abdullah Bin Umar Sabungan Jae tersebut.

Ustadz Muhammad Furqon yang juga dikenal sebagai Mudir Ma'had Ibnu Umar itu lebih jauh mengatakan, Ramadhan kali ini adalah momentum kesekian kalinya menjadi kesempatan terbaik bagi kaum muslimin memperbanyak pundi-pundi bekal untuk berjumpa dengan Allohu robbul alamiin.

Menurutnya, inilah pada hakekatnya bagi mukmin kesempatan untuk mempersiapkan pundi-pundi amal dalam meraih ridho Allah. Jadi jangan remehkan keagungan bulan Ramadhan, bisa jadi bulan Ramadhan yang kita jumpai dan yang datang kepada kita, ini yang membuat kita bahkan masuk syurga terlebih dahulu karena Rasulullah mengatakan puasa Ramadhan membuat individu mukmin masuk syurga tidak ada yang semisal dengannya.

"Jangan sepelekan, jangan remehkan amalan dan ketaatan di bulan Ramadhan, karena jiwa seorang mukmin, hati seorang yang betaqwa kepada Allah Subhanahu Wataala akan merasa bersedih dan gundah saat berpisah dengan Ramadhan yang mungkin dipikirannya kemungkinan besar atau bisa jadi tidak akan berjumpa lagi dengan Ramadhan yang akan datang, bulan maghfiroh, berkah agung dan penuh rahmat Allah Subhanahu Wataala," katanya.

Oleh karena itu, tambah Ustadz Furqon, pesan atau wasiat Rosulullooh kepada kaum muslimin untuk Ramadhan ysng mungkin terakhir kalinya ini karena tidak ada yang bisa memastikan jemaah yang saat ini mengikuti Sholat Ied ini berjumpa lagi dengan Ramadhan mendatang.

Ada seorang laki-laki datang kepada Rosululloh meminta wasiat, saat itu Baginda Rosululloh Sholloohu'alaihi Wasallam mengatakan, ada tiga pesan yang harus diketahui setiap individu mukmin, karena ketiga wasiat Rosul ini merupakan ilmu yang bisa membuat kita bersungguh-sungguh beramal dan beribadah kepada Allah.

Banyak di kalangan kaum muslimin yang tidak memanfaatkan Ramadhan sebagai bulan ibadah, tidak menjadikan Ramadhan itu sebagai bulan maghfiroh (ampunan), tidak menjadikan Ramadhan sebagai bulan Al-Qur'an dan tidak menjadikan Ramadhan itu sebagai momentum meraih taqwa kepada Allah.

Dikatakan, inilah pesan buat kaum muslimin di Ramadhan terakhir ini. Barang siapa yg telah menyempurnakan amal ibadah di bulan Ramadhan ini maka sempurnakanlah setelahnya, namun siapa saja yang kurang menyadari hal ini maka banyak-banyaklah bertaubat kepada Allah Subhanahu Wataala.

Nasehat yang pertama adalah apabila engkau sholat fardu anggaplah itu sholat terakhirmu. Jangan engkau pikir bakal bisa lagi sholat fardhu selanjutnya. Sebagaimana juga kesempatan Ramadhan bisa engkau jumpai lagi, betul Ramadhan akan datang lagi tetapi kemungkinan besar tidak menemuimu lagi.

Nasehat kedua adalah jika engkau bicara, hati-hatilah dengan bicaramu yang mungkin menyakiti hati orang lain sehingga engkau menyesal karena berbicara serampangan. Ingat tidak ada bicara seseorang yang tidak dicatat Malaikat Roqif dan 'Atid dalam buku catatannya. Karena Allah beri para hambanya anugrah berbicara, itu bukan menyakiti orang lain bukan untuk merusak kehormatan orang lain tetapi untuk berdakwah dan membaca ayat-ayat Allah.

Sedangkan nasehat ketigan atau yang terakhir adalah bertekadlah untuk tidak mengharapkan apa yang dimiliki orang lain juga engkau miliki, bersikaplah qonaah karena yàng diberikan pada orang lain belum tentu cocok untuk dirimu, apa yg diberikan kepadamu itulah yang terbaik bagimu. Jangan engkau berharap secara berlebihan dalam hidupmu. (MN.03).

Baca Juga :
Kapolres Tapteng Pimpin Pengamanan Pawai Takbiran Malam Idul Fitri 1444 H Tahun 2023

News Feed