Wakil Bupati Asahan Tinjau Pelayanan Kontrasepsi MOW di RSU Sri Pamela Sei Dadap

Dalam tinjauannya, Wakil Bupati menjelaskan bahwa program pelayanan MOW merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah daerah dalam memenuhi target pengendalian penduduk tahun 2025.

“Pelaksanaan MOW ini ditujukan bagi wanita berusia 24 hingga 49 tahun dengan target sebanyak 31 peserta dari seluruh kecamatan di Kabupaten Asahan. Program ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengatur jarak kelahiran serta meningkatkan kesejahteraan keluarga,” ujar Rianto.

Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan program keluarga berencana tidak hanya diukur dari jumlah peserta, tetapi juga dari peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga yang sehat.

Metode Operasi Wanita (MOW) atau tubektomi merupakan salah satu metode kontrasepsi permanen yang dilakukan dengan cara memotong, mengikat, atau menutup saluran tuba falopi agar mencegah pertemuan antara sel telur dan sperma. Prosedur ini dilakukan secara medis, aman, dan profesional oleh tim dokter bersertifikat. Program MOW menjadi bagian penting dari pelayanan kesehatan reproduksi terpadu, khususnya bagi perempuan yang telah memiliki jumlah anak ideal dan ingin fokus pada peningkatan kualitas hidup keluarga.

Pada kesempatan yang sama, Ketua TP PKK Kabupaten Asahan Ny. Yusnila Indriati Taufik bersama Staf Ahli TP PKK Ny. Juni Rianto juga meninjau langsung proses tindakan kontrasepsi mantap (Kontap) serta memberikan motivasi dan dukungan kepada para peserta.

Pemerintah Kabupaten Asahan berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi lintas sektor antara Dinas P2KBP3A, fasilitas kesehatan, dan TP PKK dalam memberikan pelayanan KB yang berkualitas, mudah diakses, dan berkesinambungan. Langkah ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan keluarga yang sehat, tangguh, dan sejahtera menuju Asahan Sejahtera, Religius, Maju, dan Berkelanjutan.(Tamin)***