Wali Kota Sibolga Sidak Pasar Jelang Lebaran Idul Fitri, Cek Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok

Hadir mendampingi Wali Kota dalam sidak tersebut, yakni perwakilan Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) serta perwakilan Polres Sibolga.

Selain itu, hadir juga Kadis Perindag Sibolga Ramayana Tambunan dan Kadis Kominfo Sibolga Sofyan Nasution serta OPD lainnya.

Dalam sidak tersebut, tampak Wali Kota Sibolga Akhmad Syukri Nazry Penarik menghampiri beberapa pedagang sembako dan menanyakan kondisi harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok menjelang lebaran tahun ini..

Menurut para pedagang, hingga saat ini, belum ada kenaikan harga bahan pokok, begitu juga dengan ketersediaan barang, juga belum ada kelangkaan.

Dari hasil sidak tersebut diketahui bahwa harga daging kerbau saat ini di pasar masih diangka Rp140 ribu perkilogram.

Kemudian untuk minyak goreng kemasan merek Minyakita berada diharga Rp18.000, dan harga cabe merah berada diangka Rp35 ribu perkilogram.

“Alhamdulillah sampai hari ini harga masih stabil. Untuk bahan pokok masih terjamin sampai hari raya idul Fitri. Sampai hari ini untuk kota Sibolga belum ada kelangkaan. Berdasarkan pernyataan pedagang tadi, mereka selalu mendapatkan stok barang, dan tidak pernah kehabisan stok,” jelas Wali Kota dalam keterangan persnya.

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota juga sekilas menjelaskan hasil pantauannya beberapa hari terakhir terhadap kondisi pasar di Kota Sibolga, ditemukan bahwa sunyinya para pembeli menjadi faktor utama menurunnya pendapatan para pedagang pasar secara siginifikan.

Sehingga, Wali Kota dan Wakilnya dalam waktu dekat akan segera menyusun skema atau strategi untuk mengatasi persoalan para pedagang tersebut.

“Mungkin beberapa hari kedepan saya dan Pak wakil akan punya skema, bagaimana cara menjaga pendapatan para pedagang di pasar Kota Sibolga tersebut,” ungkapnya.

Sementara menurut pihak BPS yang turut hadir pada sidak tersebut, saat ini sedang terjadi penurunan harga cabe merah dan bawang merah. Tentunya ini merupakan momen yang langka. Karena, dari data tahun-tahun sebelumnya, kedua jenis bahan pokok tersebut selalu mengalami kenaikan harga setiap menjelang lebaran Idul Fitri.

Penyebab turun harga menurut pihak BPS, bukan karena daya beli yang kurang, melainkan karena hasil panen petani saat ini yang melimpah. Hal ini kata BPS merupakan strategi dari para petani yang telah menghitung waktu tanam dengan masa panen.

Dimana, petani telah melakukan penanaman dengan jumlah besar untuk menyesuaikan permintaan pasar yang juga besar setiap momen Ramadhan hingga Idul Fitri.(MN.16)***