Warga Desak Kapolres Deliserdang Tutup Lapak Judi Sabung Ayam Tanah Mujur

Lapak milik seorang pria berinisial JO alias KO itu disebut-sebut sudah lama beroperasi tanpa gangguan aparat.

Kemarahan warga kian memuncak karena aktivitas sabung ayam itu berlangsung hanya beberapa puluh meter dari masjid desa.

Suara riuh para penjudi yang bersorak menyambut ayam jagoannya sering kali terdengar hingga ke dalam rumah ibadah.

"Sudah sangat meresahkan. Saat kami salat, suara teriakan mereka jelas terdengar. Polisi seolah tutup mata," kata Sembiring (31), warga Tanah Mujur, Rabu, 12 November 2025.

Ia menuding Polsek Biru-biru gagal menertibkan perjudian yang berlangsung saban Kamis, Sabtu, dan Minggu itu.

Warga menilai aparat hanya datang ke lokasi ketika lapak sudah kosong.

"Kalau ada event besar, lokasi itu ramai sekali. Tapi anehnya, tak pernah ada penggerebekan," jelasnya.

Lapak sabung ayam Tanah Mujur dikenal luas di kalangan penjudi lokal. Taruhan disebut mencapai jutaan rupiah setiap kali laga ayam dimulai.

Menurut warga, kegiatan itu berlangsung terbuka dan melibatkan oknum tertentu yang memberi 'perlindungan'.

"Polsek Biru-biru tidak berani bergerak. Karena itu kami minta langsung Kapolres Deliserdang yang turun tangan. Kalau perlu, bakar saja lapaknya supaya tak buka lagi," tegas Sembiring mewakili warga lainnya.

Saat dikonfirmasi melalui pesan Aplikasi WhatsApp, Kapolsek Biru-biru AKP Natanail Sitepu hanya menjawab singkat.

"Terima kasih infonya, saya akan cek bersama anggota," tulisnya.

Sementara itu, Kapolres Deliserdang, Kombes Hendria Lesmana juga belum memberikan penjelasan lebih lanjut saat dimintai tanggapan terkait desakan warga tersebut.

Kendati demikian, upaya konfirmasi tetap dilakukan agar aparat bertindak cepat menutup lapak-lapak judi yang meresahkan masayarakat itu.(mn.09)***