PALAS.Mitanews.co.id ||
Asrul Azis, ST, pria yang lama berkecimpung di dunia Construction Engineering menilai pekerjaan proyek Multi Years Contract (MYC) Pemrov Sumut di Padang Lawas (Palas) mengecewakan.
Saat ditemui awak media di Sibuhuan, Jum'at (11/08). Asrul menyebut Masyarakat setempat telah merasakan penderitaan yang cukup lama akibat kondisi jalan yang rusak parah dan tak layak dilalui. Selama ini, jalan-jalan di daerah mereka telah memprihatinkan, menyebabkan kendala dalam mobilitas sehari-hari. Oleh karena itu, mereka telah lama mengharapkan perbaikan jalan tersebut.
" Upaya beragam telah dilakukan oleh masyarakat demi mendapatkan perhatian pemerintah. Mulai dari pengajuan keluhan kepada anggota dewan provinsi, keluhan yang diwartakan oleh jurnalis, hingga kampanye melalui konten-konten di media sosial oleh para kreator. Bahkan, ada tindakan keras seperti memblokir akses jalan sebagai bentuk protes kepada pemerintah daerah agar masalah ini segera diatasi. Hasilnya, akhirnya ada respons dari pemerintah," sebut Asrul.
Namun , hasil dari perjuangan masyarakat terasa kurang memuaskan. Dana yang diambil dari pajak masyarakat, yang seharusnya digunakan untuk memperbaiki jalan yang sangat dibutuhkan, tampaknya tidak dimanfaatkan sebaik mungkin. Proses perbaikan jalan terkesan terburu-buru dan asal-asalan, meninggalkan kesan bahwa pihak pelaksana lebih memprioritaskan keuntungan pribadi daripada kualitas kerja, jelasnya
" Beberapa hal yang sangat disayangkan adalah terlihatnya pengabaian terhadap standar dan spesifikasi Bina Marga yang seharusnya diikuti untuk memastikan jalan yang dibangun benar-benar berkualitas dan tahan lama. Bahkan, pengerjaan base jalan, yang merupakan pondasi penting, dilakukan dalam kondisi yang belum optimal. Padahal, pengerjaan yang baik pada tahap ini sangat menentukan keberlanjutan jalan tersebut," katanya.
Lebih ironis lagi, pengerjaan jalan dilakukan di bawah kondisi cuaca yang tidak memadai. Proses pengaspalan dilakukan usai lokasi diguyur hujan lebat, meskipun suhu hotmix dipertanyakan apakah masih memenuhi syarat untuk pengerjaan. Keprihatinan juga timbul atas kehadiran kontraktor dan konsultan pengawas yang sepertinya tidak memperhatikan secara cermat pelaksanaan di lapangan.
Sebuah kejadian menggelikan terjadi saat seorang pekerja di lapangan secara jujur mengakui bahwa kualitas pekerjaan saat ini jauh dari standar. "SUDAH 4 TAHUN AKU MENGERJAKAN JALAN HOTMIX, SAYA BARU TAU PENGASPALAN SEPERTI INI," ungkapnya.
Asrul lulusan Institut Teknologi Padang ini menilai, Masyarakat Palas merasa terpukul, setelah bertahun-tahun berjuang untuk perbaikan jalan, namun kenyataannya pengerjaannya malah tidak memadai.
Kita berharap agar pemerintah dapat mengambil tindakan korektif dan memastikan pengerjaan jalan dilakukan dengan standar yang sesuai, demi kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan infrastruktur yang dibangun, pungkas Asrul.
Diketahui, Proyek MYC di Palas dalam tahap pengerjaan. Pantauan Mitanews di lapangan, tiga titik sudah diaspal yaitu di Kelurahan Pasar Sibuhuan, Lingkungan VII Batang Taris, Desa Mompang-Sigorbus, Desa Sigorbus-Simanuldang.(FH)
Baca Juga :
Pengurus Baru Dilantik, Edy Rahmayadi Ingin Cabor Akuatik Indonesia Sumut Kembali Berjaya